Para Ahli Akhirnya Temukan Orang Pertama yang Terjangkit Virus Corona, Begini Penyebarannya

Sosok orang pertama yang positif terjangkit virus corona di dunia berhasil dilacak para peneliti. Pelacakan orang pertama yang positif terjangkit Covi

Editor: Eko Setiawan
Ilustrasi/Istimewa Daily Mail via Warta Kota
KISAH DOKTER di Tengah Pasien Hadapi Virus Corona 

Pada 15 Desember 2019, total infeksi mencapai 27.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah)
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah) (Kompas.com, Hai.Grid.id)

Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.

Dokter di China baru menyadari bahwa mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China, Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan virus corona baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.

Meski pasien kasus 17 November 2019 ini telah terindentifikasi, masih ada keraguan membenarkan individu tersebut benar menjadi orang pertama yang terjangkit.

Masih ada kemungkinan, kasus yang lebih awal lagi untuk ditemukan.

Sementara itu, para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus SARS-CoV-2, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu.

Polusi udara global turun

Pandemi virus corona semakin memberi pukulan keras terhadap ekonomi global.

Namun, ada dampak lain yang sangat positif bagi lingkungan.

Kabar baik di tengah kabar buruk terkait semakin luasnya penyebaran virus corona di dunia.

Sebab, Covid-19 menunjukkan pengaruh positif terhadap polusi udara secara global.

Saat China menyatakan lockdown karena penyebaran virus corona yang semakin liar, citra satelit menunjukkan tingkat polusi yang menurun drastis di langit Negeri Tirai Bambu itu.

 

Kali ini, dilansir Science Alert, Selasa (17/3/2020), para astronom menunjukkan penurunan emisi nitrogen dioksida di langit Eropa.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved