Para Ahli Akhirnya Temukan Orang Pertama yang Terjangkit Virus Corona, Begini Penyebarannya
Sosok orang pertama yang positif terjangkit virus corona di dunia berhasil dilacak para peneliti. Pelacakan orang pertama yang positif terjangkit Covi
Menggunakan instrumen Tropomi pada satelit Copernicus Sentinel-5P, astronom mengambil gambar permukaan bumi yang diambil dari 1 Januari hingga 11 Maret 2020.
Gambar tersebut menunjukkan penurunan nitrogen dioksida, yakni emisi gas buang dari kendaraan bermotor dan asap industri, yang turun secara drastis.
"Penurunan emisi nitrogen dioksida di atas Lembah Po di Italia utara sangat nyata," jelas Claus Zehner, manajer misi Badan Antariksa Eropa ( ESA) Copernicus Sentinel-5P, dikutip dari Kompas.com.
Zehner mengatakan, meski mungkin ada variasi dalam data karena tutupan awan dan perubahan cuaca, dia meyakini pengurangan emisi terjadi bersamaan dengan lockdown di Italia.
"Hal ini menyebabkan lebih sedikit lalu lintas dan kegiatan industri (berlangsung di Italia)," ungkap dia.
Pada 8 Maret lalu, peneliti sumber daya lingkungan dari Standford University, Marshall Burke melakukan beberapa perhitungan baik tentang penurunan polusi udara baru-baru ini di beberapa wilayah di China.
Diketahui, virus corona yang kali pertama mewabah di Wuhan, telah menewaskan ribuan orang.
Bahkan hingga saat ini, jumlah korban tewas karena Covid-19 terus bertambah di seluruh dunia.
Kendati demikian, menurut Burke, secara konservatif, sangat mungkin nyawa yang diselamatkan secara lokal dari adanya pengurangan polusi akan melebihi kematian akibat Covid-19.
"Mengingat sejumlah besar bukti bahwa menghirup udara kotor berkontribusi besar terhadap kematian dini," kata Burke.

Burke kembali mempertanyakan apakah mungkin nyawa yang diselamatkan dari pengurangan polusi yang disebabkan oleh gangguan ekonomi dari Covid-19 ini melebihi angka kematian akibat virus itu sendiri.
"Bahkan di bawah asumsi yang sangat konservatif, saya pikir jawabannya jelas 'ya'," jelas dia.
Peneliti ini kemudian mencoba menghitung pengurangan polusi selama dua bulan.
Hasilnya, mungkin saja pengurangan polusi ini telah menyelamatkan nyawa 4.000 anak di bawah 5 dan 73.000 orang dewasa di atas 70 di China.
Itu secara signifikan lebih dari jumlah kematian global saat ini dari virus corona.