KISAH MILITER
Kisah Tatang, Sniper Kopassus TNI Terbaik Dunia, Awal Tak Niat Jadi Tentara hingga Dikepung 30 Orang
Tatang Koswara masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour dalam buku yang ditulis Peter Brookesmith.
#Kisah Tatang, Sniper Kopassus TNI Terbaik Dunia, Awal Tak Niat Jadi Tentara hingga Dikepung 30 Orang
TRIBUNBATAM.id - Buku Sniper Training, Techniques and Weapons mencatat nama anggota Komando Pasukan Khusus (kopassus) TNI AD, Tatang Koswara sebagai sniper terbaik di dunia.
Tatang Koswara masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour dalam buku yang ditulis Peter Brookesmith.
Dilansir dari Intisari, sebagai seorang sniper, kehidupan Tatang Koswara sangat dekat dengan senjata.
“Ayah saya memang seorang tentara. Tapi, saya (awalnya) tidak berniat untuk menjadi tentara,” ucap Tatang di kediamannya di lingkungan kompleks TNI AU, Cibaduyut, Bandung, (diwawancara jauh sebelum adanya kabar ia meninggal dunia)

Nasib berkata lain. Pada 1967, Tatang disuruh ibunya mengantar sang adik untuk mendaftar anggota TNI.
Saat melakukan tes, dia bertemu dengan sejumlah perwira Dandim di Banten yang mengenalnya.
Tatang pun ditanya kenapa tidak ikut daftar.
"Saya kenal dengan perwira Dandim karena sebelumnya juara sepak bola.
Karena juara sepak bola itu juga dan beberapa prestasi lainnya, saya diminta para perwira Dandim untuk daftar jadi anggota TNI," ujar Tatang Koswara.
Adapun Tatang Koswara saat itu sempat bingung. Hingga keesokan harinya, dia menyiapkan semua persyaratan dan mendaftarkan diri lewat jalur tamtama.
Sesuai dugaan, Tatang Koswara diterima, sedangkan adiknya harus mencoba tahun depan untuk bergabung ke TNI AD.
Tahun 1974-1975, Tatang bersama tujuh rekannya terpilih masuk program mobile training teams (MTT) yang dipimpin pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway.
Prajurit Green Beret, atau dikenal dengan prajurit “Baret hijau”, merupakan unit tempur yang siap untuk segala jenis peperangan inkonvensional dan misi-misi rahasia.
Dikenal sebagai United States Army Special Operations Command (USASOC)
"Tahun itu, Indonesia belum memiliki antiteror dan sniper. Muncullah ide dari perwira TNI untuk melatih jagoan tembak dari empat kesatuan, yakni Kopassus (AD), Marinir (AL), Paskhas (AU), dan Brimob (Polri). Namun, sebagai langkah awal, akhirnya hanya diikuti TNI AD," imbuhnya.