VIRUS CORONA

Cerita Ibu Balita Positif Corona di Yogya yang Dinyatakan Sembuh, Kisahkan Selama Diruang Isolasi

Cerita Ibu Balita Positif Corona di Yogya yang Dinyatakan Sembuh, Kisahkan Selama Diruang Isolasi

World of Buzz
Ilustrasi/ Cerita Ibu Balita Positif Corona di Yogya yang Dinyatakan Sembuh, Kisahkan Selama Diruang Isolasi 

Cerita Ibu Balita Positif Corona di Yogya yang Dinyatakan Sembuh, Kisahkan Selama Diruang Isolasi

YOGYA, TRIBUNBATAM.id - Wabah virus corona di Indonesia setidaknya telah menginfeksi lebih dari 400 jiwa.

Dikutip Tribunbatam.id dari covid19.go.id, data terbaru korban pasien corona mencapai 450 jiwa.

Dari 450 jiwa diantaranya, meninggal 38 orang, dinyatakan sembuh 20 orang sisanya dalam pengawasan dan isolasi.

Dari 20 pasien positif corona yang dinyatakan sembuh, ada kisah balita yang sukses berjuang melawan virus covid-19.

Korban balita positif corona tersebut datang dari Yogyakarta.

Bunda, yakni orang tua dari Balita pasien positif Covid-19 di DIY menjelaskan kondisi di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito.

Penjelasan tersebut dipaparkan melalaui wawancara yang dilakukan via video call antara Bunda dan Pemda DIY, Jumat (21/3) dan telah mendapatkan persetujuan kedua belah pihak untuk dapat dipublikasikan secara luas.

"Karena di ruang isolasi nggak boleh lebih dari satu orang, malam kedua saya yang menjaga, tapi izin suami ikut nemenin," bebernya.

Follow:

Kamis atau pada 12 Maret 2020 hasil lab telah keluar. Tapi keluarga pasien belum mendapatkan pemberitahuan.

"Di medsos sudah ramai tapi kami tidak dikasih tahu. Saya sama suami disuruh isolasi di ruang yang sama dan tes. Awalnya suami disuruh di ruang sebelah tapi karena anaknya nyariin, terus jadi satu ruangan dan ditambahkan sofa," urainya.

Ia pun mengaku bahwa sembari menunggu hasil lab, dirinya diliputi rasa khawatir, cemas dan gelisah.

Berdasarkan pengalamannya, ia diminta menunggu selama 3-4 hari. Ia pun berharap dapat mengetahui hasil lab lebih cepat agar bisa tenang.

Disinggung mengenai aktivitas yang dilakukan di ruang isolasi, Bunda menjelaskan bahwa hari pertama di ruang isolasi belum banyak yang dilakukan lantaran sang anak masih lemas dan batuk tanpa henti.

"Hari pertama banyak tidurnya. Mungkin kecapekan batuk terus. Batuk terus tidur. Sampai diuap nggak ngefek, dikasih obat ngefek. Hari pertama kedua karena lemes nggak ngapa-ngapain. Terus hari ketiga, anaknya dibawain mainan ya dia mainan walau tangan diinfus tapi dia masih mau mainan," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved