TRIBUN WIKI
Sebelum Corona, Inilah Deretan Pandemi Paling Parah dalam Sejarah, Dimulai Tahun 430 SM
Selain virus corona, beberapa pandemi berikut ini disebut paling parah dalam sejarah
TRIBUNBATAM.id - Berkembangnya peradaban manusia selalu diiringi dengan munculnya penyakit-penyakit baru yang menyertainya.
Dalam dunia penyakit menular, pandemi adalah skenario terburuk.
Ketika epidemi menyebar di luar batas negara, saat itulah penyakit tersebut secara resmi menjadi pandemi.
Terbaru, Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus corona telah ditetapkan sebagai pandemi global karena melanda ratusan negara di seluruh dunia.
Semakin banyak peradaban manusia, membangun kota, dan menciptakan rute perdagangan untuk terhubung dengan kota-kota lain.
Mereka mengobarkan perang dan semakin besar kemungkinan terjadinya pandemi.
Berikut pandemi yang membinasakan populasi manusia dan mengubah sejarah sebagaimana mengutip Warta Kota Wiki dari lama History.com :
1. 430 SM: Athena
Pandemi paling awal yang tercatat terjadi selama Perang Peloponnesia.
Penyakit itu melewati Libya, Ethiopia dan Mesir, yang melintasi tembok Athena ketika pasukan Sparta mengepung.
Sebanyak dua pertiga dari populasi di Athena meninggal.
Gejala penyakitnya meliputi demam, haus, tenggorokan dan lidah berdarah, kulit merah dan lesi.
Penyakit diduga demam tifoid yang melemahkan Athena secara signifikan dan faktor signifikan dalam kekalahan mereka oleh Spartan.
2. 165 Masehi: Wabah Antonine
Wabah Antonine merupakan penampilan awal cacar yang dimulai dari orang Hun.
Orang Hun kemudian menginfeksi Jerman. Lalu menjalar ke seluruh kekaisaran Romawi.
Gejala termasuk demam, sakit tenggorokan, diare dan. Jika pasien hidup cukup lama muncul luka bernanah.
Penyakit ini berlanjut hingga sekitar tahun 180 M. Salah satu korbannya yakni Kaisar Marcus Aurelius.
3. 250 M: Wabah Cyprian
Diberi nama setelah menelan korban pertama, Uskup Kristen Carthage.
Wabah Cyprianus menyebabkan diare, muntah, radang tenggorokan, demam, tangan dan kaki yang kasar.
Penduduk kota melarikan diri dari negara itu untuk menghindari infeksi tetapi malah menyebarkan penyakit.
Wabah dimulai di Ethiopia, melewati Afrika Utara, Roma, lalu ke Mesir dan ke utara.
Terjadi wabah berulang selama tiga abad berikutnya.
Pada 444 M, menghantam Inggris dan menghalangi upaya pertahanan melawan Picts dan Skotlandia.
Akibatnya, Inggris mencari bantuan dari Saxon yang akan segera menguasai pulau itu.
4. 541 M: Wabah Justinian
Pertama kali muncul di Mesir, wabah Justinian menyebar melalui Palestina dan Kekaisaran Bizantium, kemudian ke seluruh Mediterania.
Wabah itu mengubah arah kekaisaran, memadamkan rencana Kaisar Justinian untuk menyatukan Kekaisaran Romawi.
Serta perjuangan ekonomi besar-besaran dan menciptakan suasana apokaliptik yang mendorong penyebaran cepat agama Kristen.
Kekambuhan selama dua abad berikutnya akhirnya menewaskan sekitar 50 juta orang, 26 persen dari populasi dunia.
Penyakit itu diduga penyakit pes. Gejalanya kelenjar limfatik yang membesar yang dibawa tikus dan disebarkan oleh kutu.
5. Abad ke-11: Kusta
Meskipun sudah ada sejak lama, kusta tumbuh menjadi pandemi di Eropa pada Abad Pertengahan.
Saat itu banyak dibangun rumah sakit yang fokus pada kusta yang menelan banyak korban.
Penyakit bakteri yang berkembang lambat menyebabkan luka dan cacat.
Kusta dianggap sebagai hukuman dari Tuhan yang menimpa keluarga.
Keyakinan itu menyebabkan penilaian moral dan pengucilan korban.
Sekarang dikenal sebagai penyakit Hansen dan masih menimpa puluhan ribu orang per tahun.
Kusta bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan antibiotik.
6. 1350: Kematian Hitam
Bertanggung jawab atas kematian sepertiga populasi dunia.
Kemunculan kedua wabah penyakit pes ini dimulai di Asia dan bergerak ke barat.
Masuk melalui Sisilia pada tahun 1347 M. Ketika penderita wabah tiba di pelabuhan Messina, penyakit itu menyebar ke seluruh Eropa dengan cepat.
Banyak mayat dibiarkan membusuk di atas tanah sehingga kota-kota berbau busuk.
Inggris dan Perancis lumpuh akibat wabah tersebut sehingga terjadi gencatan senjata dalam peperangan mereka.
Sistem feodal Inggris runtuh ketika wabah mengubah keadaan ekonomi dan demografi.
Merusak populasi di Greenland, Viking kehilangan kekuatan untuk berperang melawan penduduk asli, dan penjelajahan mereka di Amerika Utara terhenti.
7. 1492: Pertukaran Kolombia
Menyusul kedatangan orang Spanyol di Karibia, penyakit seperti cacar, campak dan wabah pes ditularkan ke populasi asli oleh orang Eropa.
Tanpa paparan sebelumnya, penyakit ini menghancurkan penduduk asli, sebanyak 90 persen meninggal di seluruh benua utara dan selatan.
Setibanya di pulau Hispaniola, Christopher Columbus bertemu dengan orang Taino, populasi 60.000 jiwa.
Pada 1548, jumlah penduduknya kurang dari 500 jiwa. Skenario ini berulang di seluruh Amerika.
Pada 1520, Kekaisaran Aztec dihancurkan oleh infeksi cacar yang dibawa oleh para budak Afrika.
Penelitian pada 2019 bahkan menyimpulkan bahwa kematian sekitar 56 juta penduduk asli Amerika pada abad ke-16 dan 17 karena penyakit.
Akibatnya, mengubah iklim Bumi karena pertumbuhan vegetasi di lahan yang sebelumnya digarap menarik lebih banyak CO2 dari atmosfer dan menyebabkan pendinginan.
8. 1665: Wabah Besar London
Dalam penampilan keduanya tercatat, wabah pes menyebabkan kematian 20 persen populasi London, Inggris.
Ketika jumlah kematian manusia meningkat dan kuburan massal muncul, ratusan ribu kucing dan anjing dibantai dianggap sebagai penyebab.
Penyakit itu diduga menyebar melalui pelabuhan di sepanjang Sungai Thames.
Kejadian terburuk dari wabah itu meruncing pada musim gugur 1666, terjadi kebakaran besar di London.
9. 1817: Pandemi Kolera Pertama
Pertama dari tujuh pandemi kolera selama 150 tahun yakni gelombang infeksi usus kecil ini berasal dari Rusia, satu juta orang meninggal.
Penularannya melalui air dan makanan yang terinfeksi tinja.
Bakteri itu diteruskan kepada tentara Inggris yang membawanya ke India mengakibatkan jutaan orang mati.
Jangkauan Kerajaan Inggris dan angkatan lautnya menyebarkan kolera ke Spanyol, Afrika, Indonesia, China, Jepang, Italia, Jerman dan Amerika.
Kolera menewaskan 150.000 orang.
Vaksin untuk kolera diciptakan pada tahun 1885, tetapi pandemi terus berlanjut.
10. 1855: Pandemi Wabah Ketiga
Dimulai di China dan pindah ke India dan Hongkong, wabah pes merenggut 15 juta korban.
Awalnya disebarkan oleh kutu selama ledakan pertambangan di Yunnan.
Wabah dianggap sebagai faktor dalam pemberontakan Parthay dan pemberontakan Taiping.
India menghadapi korban paling besar, dan epidemi itu digunakan sebagai alasan untuk kebijakan represif yang memicu beberapa pemberontakan terhadap Inggris.
Pandemi dianggap aktif sampai 1960 ketika kasus turun di bawah beberapa ratus.
11. 1875: Pandemi Campak Fiji
Setelah Fiji diserahkan ke Kerajaan Inggris, satu pesta kerajaan digelar Australia sebagai hadiah dari Ratu Victoria.
Saat wabah campak, pihak kerajaan membawa penyakit itu kembali ke pulau mereka.
Kemudian disebarkan lebih lanjut oleh kepala suku dan polisi yang bertemu saat mereka kembali.
Campak menyebar cepat, pulau itu dipenuhi mayat-mayat, seluruh desa mati dibakar, dan orang sakit terperangkap dalam api.
Sepertiga populasi Fiji, total 40.000 orang meninggal.
12. 1889: Flu Rusia
Pandemi flu pertama signifikan dimulai di Siberia dan Kazakhstan, kemudian Moskow, Finlandia, Polandia, lalu pindah ke seluruh Eropa.
Pada tahun berikutnya, flu Rusia telah menyeberangi lautan ke Amerika Utara dan Afrika. Pada akhir tahun 1890 sebanyak 360.000 orang telah meninggal.
13. 1918: Flu Spanyol
Flu yang ditularkan melalui unggas mengakibatkan 50 juta kematian di seluruh dunia.
Flu Spanyol asal dari China dan disebarkan oleh pekerja Tiongkok yang diangkut dengan kereta api melintasi Kanada dalam perjalanan mereka ke Eropa.
Di Amerika Utara, flu pertama kali muncul di Kansas pada awal 1918 dan terlihat di Eropa pada musim semi.
Laporan layanan kawat tentang wabah flu di Madrid pada musim semi 1918 menyebabkan pandemi disebut "flu Spanyol."
Pada Oktober, ratusan ribu orang Amerika meninggal.
Tetapi ancaman flu menghilang pada musim panas 1919 ketika sebagian besar yang terinfeksi telah memiliki kekebalan atau mati.
14. 1957: Flu Asia
Dimulai di Hongkong dan menyebar ke seluruh China, kemudian ke Amerika Serikat.
Flu Asia menyebar luas di Inggris lebih dari enam bulan menyebabkan 14.000 orang meninggal.
Gelombang kedua terjadi pada awal 1958, menyebabkan total sekitar 1,1 juta kematian di seluruh dunia, dan 116.000 kematian di Amerika Serikat saja.
Vaksin dikembangkan secara efektif mengandung pandemi.