PASIEN CORONA MENINGGAL

Pasien Covid-19 Meninggal di Batam Dimakamkan Senin (23/3) Dinihari, Petugas Berpakaian APD Lengkap

Pasien Covid-19 yang Meninggal di Batam Dimakamkan Senin (23/3) Dinihari, Petugas Berpakaian APD Lengkap

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM/Beres Lumbantobing
Mobil Jenazah Pembawa Pasien Covid-19 Meninggal di Batam saat hendak dibawa ke TPU Sei Temiang, Senin (23/3/2020) dinihari. 

Pasien Covid-19 yang Meninggal di Batam Dimakamkan Senin (23/3) Dinihari, Petugas Berpakaian APD Lengkap

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pasien positif corona virus (Covid-19) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Embung Fatimah (RSEF) Sagulung, Batam, Minggu (22/03/2020) sekira pukul 19:30 WIB.

Pemakaman pasien covid-19 sendiri dilangsungkan dini hari, Senin (23/03/2020) sekira pukul 01:00 WIB.

Pantauan Tribun, dengan menggunakan mobil jenazah milik Rumah Sakit Embung Fatimah, korban dibawa menuju lokasi pemakaman TPU Sei Temiang.

Sejumlah petugas kamar jenazah RSEF turut terlibat mengantarkan jenazah, mereka menggunakan seragam lengkap alat pelindung diri (APD).

Beberapa petugas dari Dokpol dan Intelkam Polda Kepri juga terlihat mengawal jenazah untuk dimakamkan.

Bahkan sebelum dimakamkan jenazah terlebih dahulu di wrapping dibungkus plastik dan dimasukan ke dalam peti mayat.

Mobil jenazah yang mengangkut mayat pun sebelumnya terlebih dahulu dilakukan penyemprotan disinfektan.

TINGKATKAN PENGAWASAN

Pengawasan terhadap wabah virus Corona di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri ditingkatkan.

Para penumpang feri yang datang dari Malaysia Minggu (22/3/2020), sekira pukul 17.45 WIB, dikumpulkan di ruang tunggu pelabuhan.

Setelah dikumpulkan beberapa jam, para penumpang asal Kabupaten Karimun dipisahkan, dan kemudian dipersilahkan pulang.

Namun mereka terlebih dahulu diberi imbauan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

Sementara para penumpang yang berasal dari wilayah luar Kabupaten Karimun diinapkan sementara waktu.

Setelah dari pelabuhan, mereka dibawa menggunakan bus ke Gelanggang Olahraga (GOR) in door Badang Perkasa, Kabupaten Karimun.

Para penumpang mulai diangkut sekira pukul 19.30 WIB.

"Mereka diinapkan dulu di GOR," kata Ketua Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun, yang juga Sekda Kabupaten Karimun, M Firmansyah.

Hingga berita ini dikirim, belum diketahui berapa lama para penumpang asal luar Kabupaten Karimun itu diinapkan di GOR yang terletak di Kelurahan Darusallam, Kecamatan Meral Barat itu.

Data Warga Asal Karimun, Minta Karantina Mandiri

Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun mengumpulkan para penumpang kapal dari Malaysia di ruang tunggu pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun, Minggu (22/3/2020) petang.

Seluruh penumpang tersebut merupakan penumpang MV Anggraini dari Pelabuhan Puteri Harbour, Johor, Malaysia yang berjumlah 185 orang.

Sekira pukul 18.45 WIB, para penumpang yang memiliki identitas asal Kabupaten Karimun dipisah dengan penumpang dari daerah lain.

Dari pendataan petugas jumlah penumpang asal Kabupaten Karimun sebanyak 119 orang.

Sementara sebanyak 66 berasal dari luar Karimun, serta masih dikumpulkan di ruang tunggu.

Perwira jaga yang juga Kasi UKLW (Upaya Kesehatan Lintas Wilayah) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjungbalai Karimun, Agus Susanto memberikan arahan kepada penumpang asal Karimun untuk melakukan karantina mandiri.

"Bapak dan Ibu tidak boleh keluar rumah selama empat belas hari. Ini demi kesehatan bapak ibu dan keluarga masing-masing," ujarnya.

Untuk memastikan para penumpang berasal dari Kabupaten Karimun, petugas melakukan pengecekan identitas.

Sejumlah penumpang feri MV Puteri Anggraini yang baru tiba di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Minggu (22/3/2020) petang tidak diperkenankan meninggalkan pelabuhan.

Dari pantauan TribunBatam.id, para penumpang dari Pelabuhan Puteri Harbour, Johor, Malaysia, tersebut diminta untuk masuk ke ruang tunggu Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun.

 Tarian Erotis Disebuah Acara Gegerkan Warga, Panitia Minta Maaf Setelah Video Viral

 Foto-Foto Pembangunan RS Corona di Galang Batam, Ditarget Selesai Sabtu (28/3/2020)

Tampak penumpang laki-laki, perempuan dan anak-anak.

Ruangan tersebut sebelumnya disemprot terlebih dahulu oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menggunakan cairan disinfektan.

"Ini untuk kebaikan bapak ibu dan keluarga. Tolong masuk dulu kesini menunggu pemeriksaan dari pemerintah daerah," kata seorang polisi menggunakan alat pengeras suara.

Sebagian penumpang bereaksi dengan langkah yang diambil otoritas pelabuhan itu. Terdengar keluhan dari mulut mereka.

"Aduh ditahan. Kirain bisa langsung balik," kata seorang penumpang.

"Bisa merokok tak pak," ujar seorang penumpang lain.

"Makan pak, makan," terdengar suara seorang penumpang lainnya.

Imigrasi Karimun Pantau Kepulangan WNI dari Malaysia

Kepanikan akibat wabah corona membuat berbondong-bondongnya Warga Negara Indonesia (WNI) pulang.

Informasi tersebut diperoleh oleh Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Imigrasi Internasional Tanjungbalai Karimun, Yogi.

"Informasi yang kami terima, WNI ini pulang karena panik," kata Yogi, Minggu (22/3/2020).

Yogi menyampaikan, dalam empat hari terhitung Rabu (18/3/2020), ada ribuan WNI yang umumnya bekerja di Malaysia kembali melalui Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.

Berdasarkan data Kantor Imigrasi Kelas II Tanjungbalai Karimun, jumlah WNI yang kembali melewati Pelabuhan Kukup pada tanggal 18 Maret 2020 sebanyak 671 orang dan 477 orang dari Pelabuhan Johor, Malaysia.

Jumlah WNI yang pulang ini bertambah satu hari setelahnya atau Kamis (19/3/2020).

Tercatat, 767 WNI kembali ke Indonesia melalui Kabupaten Karimun melalui Pelabuhan Kukup sebanyak 767 orang dan 323 orang dari Johor.

Pada tanggal 20 Maret 2020, WNI yang kembali melalui Pelabuhan Kukup sebanyak 671 orang dan 753 orang dari Johor.

Lalu pada tanggal 19 Maret 2020, WNI yang kembali melalui Pelabuhan Kukup sebanyak 671 orang dan 316 orang dari Johor.

Terpisah Kabid Lala Kantor Syahnbandar Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda mengatakan para WNI yang pulang umumnya berasal dari Kabupaten Karimun Provinsi Kepri dan Kabupaten Meranti, Provinsi Riau.

"Yang banyak itu dari kita (Karimun). Ada juga dari Pulau Sumatrra," kata Marganda.

Pilih Mengontrak di Karimun

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal luar Provinsi Kepri dari Malaysia memilih tinggal di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Seperti yang dilakukan 16 orang TKI asal Pulau Jawa. Mereka mengontrak sejumlah rumah di kawasan Sidomulyo, Kelurahan Tanjungbalai, Kecamatan Karimun. Mereka terdiri dari 11 laki-laki dan lima perempuan.

Namun Lurah Tanjungbalai, Azrizal mengatakan empat orang di antaranya telah pulang ke daerah asal mereka di Pulau Jawa.

"Ada tiga rumah. Jumlah awalnya 16 orang. Empat orang kabarnya sudah kembali ke Jawa," kata Azrizal, Minggu (22/3/2020).

Azrizal mengatakan, para TKI tersebut memilih untuk tinggal di Karimun karena masih menunggu masa lockdown di Malaysia berakhir.

Mereka berencana kembali ke Malaysia pada awal April 2020.

"Alasan mereka daripada menginap di hotel, lebih murah sewa rumah. Rencananya mereka mau masuk Malaysia lagi," terang Azrizal.

Pihak kelurahan bersama petugas Puskesmas Tanjungbalai Karimun, Polsek Balai Karimun dan Koramil sudah melakukan pengecekan kesehatan.

 Pria Tewas Terbawa Arus Saat Memancing, Jenazahnya Ditemukan 10 Meter Dari Lokasi Awal

 KABAR TERBARU: 43 Ribu Warga China Positif COVID-19 Tanpa Gejala Umum di Wuhan

"Sejauh ini mereka sehat," sebutnya.

Untuk lebih lanjutnya, Puskesmas Tanjung Balai Karimun akan terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan para TKI itu.

"Saya juga minta pemilik rumah untuk melaporkan kalau ada hal-hal mencurigakan terkait kesehatan mereka," tambah Azrizal.

Kapolsek Balai Karimun, AKP Budi Hartono mengatakan, pengecekan kesehatan terhadap 16 TKI dilaksanakan Sabtu, (21/3/2020) siang.

"Kami cek ulang hanya untuk memastikan lagi walaupun di pelabuhan sudah dicek juga kesehatan mereka," kata Budi.

Selain itu Budi juga meminta kepada masyarakat untuk mengawasi pelabuhan-pelabuhan tikus yang dapat dimanfaatkan oleh TKI Ilegal masuk ke Karimun.

"Kami juga perlu semua lini masyarakat mengawasi seluruh tepian yang menjadi pelabuhan tidak resmi di Karimun," ucapnya.

(Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing/Ichwan Nur Fadilah)

(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved