TANJUNGPINANG TERKINI
Sudah Tes Kesehatan Covid-19, 81 TKI asal Malaysia Lewat Tanjungpinang Tetap Dikarantina 14 Hari
Sebanyak 81 TKI asal Malaysia ditempatkan sementara di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) kawasan Senggarang,Tanjungpinang cegah virus Corona.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
"Makan pak, makan," terdengar suara seorang penumpang lainnya.
Pilih Mengontrak di Karimun
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal luar Provinsi Kepri dari Malaysia memilih tinggal di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Seperti yang dilakukan 16 orang TKI asal Pulau Jawa. Mereka mengontrak sejumlah rumah di kawasan Sidomulyo, Kelurahan Tanjungbalai, Kecamatan Karimun. Mereka terdiri dari 11 laki-laki dan lima perempuan.
Namun Lurah Tanjungbalai, Azrizal mengatakan empat orang di antaranya telah pulang ke daerah asal mereka di Pulau Jawa.
"Ada tiga rumah. Jumlah awalnya 16 orang. Empat orang kabarnya sudah kembali ke Jawa," kata Azrizal, Minggu (22/3/2020).
Azrizal mengatakan, para TKI tersebut memilih untuk tinggal di Karimun karena masih menunggu masa lockdown di Malaysia berakhir.
Mereka berencana kembali ke Malaysia pada awal April 2020.
"Alasan mereka daripada menginap di hotel, lebih murah sewa rumah. Rencananya mereka mau masuk Malaysia lagi," terang Azrizal.
Pihak kelurahan bersama petugas Puskesmas Tanjungbalai Karimun, Polsek Balai Karimun dan Koramil sudah melakukan pengecekan kesehatan.
"Sejauh ini mereka sehat," sebutnya.
Untuk lebih lanjutnya, Puskesmas Tanjung Balai Karimun akan terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan para TKI itu.
"Saya juga minta pemilik rumah untuk melaporkan kalau ada hal-hal mencurigakan terkait kesehatan mereka," tambah Azrizal.
Kapolsek Balai Karimun, AKP Budi Hartono mengatakan, pengecekan kesehatan terhadap 16 TKI dilaksanakan Sabtu, (21/3/2020) siang.
"Kami cek ulang hanya untuk memastikan lagi walaupun di pelabuhan sudah dicek juga kesehatan mereka," kata Budi.
Selain itu Budi juga meminta kepada masyarakat untuk mengawasi pelabuhan-pelabuhan tikus yang dapat dimanfaatkan oleh TKI Ilegal masuk ke Karimun.
"Kami juga perlu semua lini masyarakat mengawasi seluruh tepian yang menjadi pelabuhan tidak resmi di Karimun," ucapnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra/Elhadif Putra)