Ganjar Pranowo Minta Protokol Diperketat Soal Meningkatnya Gelombang Perantau yang Mudik ke Jateng

Menurut Ganjar, ada gelombang perantau asal Jawa Tengah yang pulang ke rumahnya sejak Minggu (22/3/2020).

tribunjateng
Ganjar Pranowo. 

Ganjar Pranowo Minta Protokol Diperketat Soal Meningkatnya Gelombang Perantau yang Mudik ke Jateng

TRIBUNBATAM.id- Kawasan DKI Jakarta menjadi zona merah kasus pandemi virus corona yang terjadi secara global.

Sejak itupula, perantau dari daerah DKI Jakarta pun mempercepat mudiknya.

Termasuk perantau yang mudik ke kampung halamannya di Jawa Tengah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo.

Untuk itu, Ia menyerukan agar seluruh kepala daerah di provinsinya memantau ketat para perantau.

Sebab, menurut Ganjar, ada gelombang perantau asal Jawa Tengah yang pulang ke rumahnya sejak Minggu (22/3/2020).

Ganjar Pranowo Benarkan 1 Pasien Positif Corona di Solo Meninggal Dunia: Hasil Tracking dari Bogor

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (/)

"Terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jawa Tengah," ujar Ganjar, Rabu (25/3/2020), melansir melalui Kompas.com.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan ada beberapa terminal yang penumpangnya melonjak.

Di antaranya di daerah Purwokerto, Wonogiri, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, dan Cilacap.

"Misalnya pada 22 Maret di Terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2625 penumpang."

"Situasi yang sama juga terjadi di Terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap," ujarnya.

Ujian Nasional 2020 Dihapus, Kadisdik Batam Ungkap Formula Kelulusan Siswa

Bus Patas Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Ramayana jurusan Semarang-Yogya menunggu penumpang di Terminal Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (23/3/2020). Sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona atau Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Magelang melakukan pengecekan suhu badan seluruh crew bus dan penumpang di Terminal Tidar yang merupakan terminal bus besar tipe A, baik yang akan menuju Jawa Tengah maupun menuju Daerah Istimewa Yogyakarta. Akibat dari makin meluasnya wabah virus corona, jumlah penumpang bus AKAP turun hingga 80 persen. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Bus Patas Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Ramayana jurusan Semarang-Yogya menunggu penumpang di Terminal Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (23/3/2020). Sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona atau Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Magelang melakukan pengecekan suhu badan seluruh crew bus dan penumpang di Terminal Tidar yang merupakan terminal bus besar tipe A, baik yang akan menuju Jawa Tengah maupun menuju Daerah Istimewa Yogyakarta. Akibat dari makin meluasnya wabah virus corona, jumlah penumpang bus AKAP turun hingga 80 persen. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Di musim merebaknya Covid-19, Ganjar turut meminta agar kepala daerah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan, Ganjar mengatakan pemeriksaan kesehatan bagi perantau diminta berlangsung sampai ke level rukun tetangga (RT).

"Dengan demikian, bila ditemukan pasien positif baru."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved