VIRUS CORONA DI SINGAPURA
Kehebatan Singapura Hadapi Covid-19, Persiapkan Tenaga Medis Sejak Beberapa Tahun Lalu
Meski banyak negara mengalami kendala dengan banyaknya petugas medis yang terinfeksi, Singapura justru sebaliknya.
Kuncinya adalah memastikan rasio dokter-pasien yang baik dan memastikan ada cukup spesialis untuk pekerjaan kritis.
Seperti dokter dan perawat yang dapat memberikan perawatan intensif, dan tahu bagaimana mengoperasikan ventilator mekanis atau mesin untuk memompa dan mengoksigenasi darah pasien di luar tubuh.
Kerja Sama dan Minimalkan Berbaur Antar Petugas Medis

Jade Kua mengatakan keadaan gawat darurat sudah biasa.
Dokter dibagi menjadi empat tim dari 21.
Setiap tim mengambil shift 12 jam bergantian dan tidak berinteraksi dengan tim lain.
“Kami berada di tim modular sehingga tim bergerak bersama. Jadi, Anda dan saya sama-sama melakukan pagi, off, malam, off, pagi. Bersama. Dan kemudian tim lain akan melakukan hal yang sama dan kami tidak berbaur, " kata Kua.
Chia, yang bekerja di Singapore General Hospital, mengatakan para dokter telah berpisah sesuai dengan fungsinya.
“Kami berusaha untuk tidak bertemu sama sekali dengan tim lain sebanyak mungkin. Kami hanya akan menyapa dari seberang koridor. Makanannya sama. Semua kafetaria kami dan semuanya sudah memiliki jarak sosial, ”kata Chia.
Chia mengatakan sistem kesehatan juga dapat memanfaatkan dokter di sektor swasta.
Persediaan Medis Cukup untuk 5 Bulan
Tidak setiap negara memiliki rencana seperti Singapura.
Economist Intelligence Unit menemukan bahwa 70 persen dari 195 negara mendapat nilai buruk ketika harus memiliki rencana nasional untuk menangani epidemi atau pandemi.
Hampir tiga dari 10 negara gagal mengidentifikasi daerah mana yang tidak memiliki staf memadai.
Sebaliknya, Singapura menerbitkan Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi Influenza pertama pada Juni 2005 dan sejak itu mengasahnya.