Reaksi Dokter Lihat Video Viral 2 Orang Pakai APD di Supermarket: Hindari Penggunaan Berlebihan
Mereka mengenakan APD lengkap mulai dari baju hazmat, kacamata, sarung tangan dobel hingga pelindung sepatu.
Reaksi Dokter Lihat Video Viral 2 Orang Pakai APD di Supermarket: Hindari Penggunaan Berlebihan di Luar RS
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Jagat media sosial dihebohkan dengan sebuah video viral.
Dalam video tersebut menunjukkan dua orang mengenakan APD saat tengah berbelanja di sebuah supermarket.
Video tersebut kemudian menuai sorotan berbagai kalangan.
Dalam video yang beredar, tampak dua orang pengunjung mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap di sebuah pusat perbelanjaan.
Mereka mengenakan APD lengkap mulai dari baju hazmat, kacamata, sarung tangan dobel hingga pelindung sepatu.
• BREAKING NEWS - Anggota DPRD Batam Sumbang APD ke RSUD Embung Fatimah
• VIDEO - APD dan 40 Ton Alat Kesehatan dari China Tiba di Bandara Soekarno Hatta
Dua orang pengunjung ini tampak santai berbelanja mengenakan APD lengkap.
Mereka berdua pun diminta untuk segera menyelesaikan kegiatan belanjanya.

Menurut informasi yang beredar, kejadian tersebut berlangsung di Lotte Mart Gandaria Jakarta.
Pihak Lotte Mart Gandaria bahkan membenarkan kejadian yang viral di media sosial ini.
Seorang dokter pun memberikan tanggapan terkait kejadian dua pengunjung pakai APD lengkap saat berbelanja ini.
Dokter pun memberikan sarannya mengenai kekhawatiran orang-orang terhadap penyebaran virus corona.
• Rayakan Ulang Tahun Ganindra Bimo, Andrea Dian: Aku akan Sembuh, Aku akan Kembali Buat Kamu
• Hasil Swab Test, 1 PDP Asal Kabupaten Bintan Negatif Virus Corona
Kejadian pengusiran pengunjung yang mengenakan APD medis tersebut terjadi pada Sabtu (28/3/2020).
Keduanya kemudian diserahkan ke security Gedung Mall Gandaria City.
Menanggapi video tersebut, Praktisi Pelayanan Kesehatan sekaligus Juru Bicara Rumah Sakit UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, Ph.D menyayangkan atas kejadian tersebut.
Dr Tonang menjelaskan, penggunakan Alat Pelindung Diri (APD) telah diterbitkan oleh World Health Organization (WHO).
Menurutnya, penggunaan yang berlebihan tersebut justru menimbulkan kekhawatiran serta kepanikan bagi orang sekitar dan sebaiknya dihindari.
• Baru Seminggu Kerja di Batam, Defri Ditemukan Meninggal di Peternakan Marina Sekupang
• Promo KFC Crazy Deal, 7 Potong Daging Ayam Hanya Rp70.000, Berlaku dari 30-31 Maret 2020
"Penggunaan berlebihan itu menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan bagi yang lain, maka sebaiknya dihindari," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Minggu (29/3/2020).
Dr Tonang menegaskan, saat ini justru RS khawatir dengan persediaan APD yang menipis.
Selain itu, pembelian APD di pasaran juga mulai sulit.
Dr Tonang juga mengungkapkan, dari pada digunakan secara pribadi di tempat yang tidak tepat.
"Saat ini, di RS justru khawatir bahwa persediaan APD menipis dan tidak mudah membelinya di pasaran."
"Maka bila ada yang menggunakan secara berlebihan di luar RS, sebaiknya dihindari agar justru bisa digunakan pada tempat yang lebih memerlukan," jelasnya.

Selanjutnya, dr Tonang mengatakan, sesuai pedoman Kemenkes, di area umum standarnya menggunakan masker.
Tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien covid.
Standarnya adalah penggunaan masker.
"Sesuai Pedoman Kemenkes, di area umum, tentu termasuk area yang tidak berhadapan langsung dengan pasien covid-19, standarnya adalah penggunaan masker," terangnya.
Selanjutnya, dr Tonang menjelaskan, di rumah sakit ada beberapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya.
Sehingga di rumah sakit tidak semua menggunakan APD medis atau baju lengkap yang biasanya disebut cover all.
Cover all termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double.
"Di RS ada bebebrapa area dengan perbedaan standar penggunaan APD sesuai tingkat paparan atau risikonya."
"Jadi di RS sendiri pun tidak semua menggunakan baju lengkap (untuk mudahnya disebut Cover all) termasuk dengan penutup mata, penutup wajah, sepatu boot, sarung tangan double," terangnya.
Sementara itu, menurut dr Tonang, di rumah sakit, APD digunakan oleh orang yang berhadapan langsung dengan pasien covid.
Selain itu juga digunakan orang ketika berada area persilangan alur dan area yang tidak berhadapan dengan pasien covid-19.
"Beda-beda standar APD-nya," terangnya.
Selanjutnya, dr Tonang mengimbau bagi masyarakat yang berada di tempat umum dan terbuka untuk selalui menjaga jarak aman.
Selain itu juga dihimbau selalu mencuci tangan, hindari terlalu banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta hindari menyentuh wajah.
"Yang lebih penting bagi masyarakat di tempat umum dan terbuka adalah jaga jarak aman, sering mencuci tangan, menghindari banyak menyentuh benda-benda dan permukaan, serta menghindari menyentuh wajah," imbaunya.
Selain itu, usahakan untuk tidak keluar rumah jika memang tidak ada keperluan yang mendesak.
"Selanjutnya tentu seminimal mungkin tidak keluar rumah dan tidak di tempat keramaian, kecuali dalam keadaaan memang harus ada kepentingan mendesak," imbuhnya.
Hingga saat ini Tribunnews belum mendapatkan informasi lengkap dari pihak Lotte Mart Gandaria terkait kronologi dalam video tersebut. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Pengunjung Pakai APD di Pusat Perbelanjaan, Ini Tanggapan Dokter
dan di Tribunnews.com Viral Video 2 Orang Pakai APD di Supermarket, Dokter: 'Hindari Penggunaan Berlebihan di Luar RS'