TIPS CEGAH VIRUS CORONA

Rajin Cuci Tangan di Air Mengalir Justru Lebih Ampuh Cegah Covid-19 Dibanding Hand Sanitizer

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ketika kita menggunakan hand sanitizer ternyata tidak boleh berlebihan. terutama bagi per

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Tempat cuci tangan umum di depan kantor DPRD Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (24/3/2020). 

TRIBUBATAM.id, BATAM - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ketika kita menggunakan hand sanitizer ternyata tidak boleh berlebihan. terutama bagi perokok. 

Hand sanitizer marak digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona ternyata juga mengandung resiko.

Sejauh ini, ada dua hal layanan pencegahan yang tengah menjadi sorotan. Yakni pemakaian pembersih tangan atau hand sanitizer serta penyemprotan disinfektan, terutama di area tempat tinggal dan lingkungan sekitar.

Lantas, apakah penggunaan kedua tindakan pencegahan tersebut tergolong efektif dan yang lebih penting lagi aman dari sisi pengguna? 

Menurut Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ketika kita menggunakan hand sanitizer ternyata tidak boleh berlebihan. 

"Penggunaan cairan antiseptik dalam bentuk cair dapat digunakan, namun dengan penggunaan yang tidak berlebihan agar tidak menyebabkan iritasi kulit," jelas Wiku saat konferensi pers via live streaming BNPB, Senin (30/3).

Penggunaan hand sanitizer juga harus berhati-hati lantaran mengandung bahan yang mudah terbakar.

Ia menyebut bagi para perokok dan mereka yang bekerja di dapur harus tetap berhati-hati dalam penggunaan hand sanitizer.

Lantas bagaimana dengan penyemprotan disenfektan? Yang saat ini semakin marak terjadi di banyak tempat.

Ternyata, sekali lagi, Wiku menyebut disenfektan bukan langkah utama dalam mencegah virus corona atau Covid-19.

Malah, jika disinfektan disemprot langsung ke tubuh orang justru bisa menimbulkan iritasi pada kulit, mulut, dan mata.

Kemudian, penyemprotan disinfektan di area publik ternyata tidak boleh berlebihan, apalagi lewat cara fogging.

"Penggunaan cairan desinfektan di area publik transportasi, pasar, tempat ibadah, sekolah, rumah makan, perlu memperhatikan komposisi dan jenis bahan, tidak dianjurkan dilakukan secara berlebihan seperti fogging karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan mengganggu pernapasan," tuturnya. 

Penggunaan cairan disinfektan bisa dilakukan secara spesifik pada lokasi dan benda yaitu lantai, kursi, meja, gagang pintu, lift, eskalator, mesin ATM, etalase, wastafel dan lain-lain.

Setelah menyemprotkan disinfektan ke permukaan benda, sebaiknya satu menit kemudian dilakukan pengelapan di permukaan benda tersebut menggunakan sarung tangan.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved