Banyak Warga DKI Mudik Mendadak karena Corona, Karni Ilyas Soroti Larangan Pemerintah: Itu Hak Asasi
Pemimpin redaksi tvOne, Karni Ilyas terang-terangan menyebut mudik adalah hak asasi setiap warga.
"Enggak bisa rakyat dibiarkan tidak makan, itu akan jadi sebuah kerusuhan," ucap Karni Ilyas.
Karena itu, menurutnya pemerintah harus berupaya memenuhi kebutuhan warga jika ingin mengurangi arus mudik karena Virus Corona.
Namun, Karni Ilyas menyebut pemerintah perlu menyiapkan anggaran besar untuk memenuhi kebutuhan warga.
Simak video berikut ini menit ke-5.07:
Suara Anies Baswedan Bergetar
Pada kesempatan lain, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap perkembangan angka kematian di wilayah Ibu Kota akibat pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menjelaskan sudah ada 283 kasus kematian akibat virus yang memiliki nama lain Covid-19 itu.
Bahkan saat menyampaikan kabar tersebut, terdengar suara Anies Baswedan bergetar.
• Perangi Covid-19, Bright PLN Batam Bantu 19 Mobile Wastafel dan 1.000 Hand Sanitizer
• PGN Pastikan Pasokan Gas Ke Sektor Kelistrikan Aman, di Tengah Pandemi Virus Corona
Hal itu disampaikannya dalam siaran pers yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Senin (30/3/2020).
"Sejak tanggal 6 (Maret 2020) itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 (Maret 2020) itu ada 283 kasus," kata Anies.
Dari total korban tewas itu, Anies menyebut belum semuanya dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
Ia menyebut, ada sejumlah korban yang dinyatakan meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan kesehatan keluar.
"Artinya ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites karena itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya kemudian wafat," ujar Anies.
Karena itu, ia menyebut Jakarta kini dalam kondisi mengkhawatirkan akibat Virus Corona.
"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan Covid amat mengkhawatirkan," ucapnya.