VIRUS CORONA DI BATAM
IKUT Perangi Covid-19, Politeknik Negeri Batam Produksi APD dan Ventilator Portable
Politeknik Negeri Batam (Polibatam) misalnya, kini mulai memproduksi beberapa kelengkapan yang diperlukan tim medis di lapangan.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penanganan Covid-19 mulai pencegahan dan penyembuhan pasien yang terinfeksi kini tengah menjadi perhatian dunia termasuk Indonesia.
Sejumlah kalangan saling bahu membahu berbuat sesuatu untuk ikut memerangi penyebaran virus corona atau covid-19 yang kini kian meresahkan.
Politeknik Negeri Batam (Polibatam) misalnya, kini mulai memproduksi beberapa kelengkapan yang diperlukan tim medis di lapangan dalam upaya penanganan pasien maupun pencegahan penularan Covid-19 di Batam.
Hal ini diungkapkan Direktur Polibatam, Priyono Eko Sanyoto.
"Politeknik Batam siap mendukung upaya penanganan Covid-19 sesuai kapasitas yang dimiliki," ujar Priyono, Rabu (1/4/2020).
Dalam tahapan proses awal, kampus ini membuat 4 jenis kelengkapan medis dan tiga perangkat multimedia untuk mendorong sebaran informasi perihal Covid-19 di Kepulauan Riau (Kepri).
Alat-alat yang tengah diproduksi di antaranya adalah bilik sterilisasi, APD dalam bentuk helm pelindung wajah (face shield), ventilator portable dan pembuatan hand sanitizer.
Sementara untuk konten multimedia sendiri, Politeknik Negeri Batam membuat video animasi tentang upaya pencegahan Covid-19, website self-assesment Covid-19, di dalamnya juga dilengkapai informasi peta sebaran penderita Covid-19, dan informasi pendukung lainnya.
"Kita mengoptimalkan semua prodi yang ada untuk berpartisipasi dalam penanganan Covid-19, dukungan dari kampus tetap kita berikan," tegasnya.
Eko mengakui pihaknya siap menjadi penyuplai APD jika memang dibutuhkan dan akan mengoptimalkan peralatan dan tenaga terampil utamanya mahasiswa untuk meningkatkan jumlah produksi APD.
Ia juga mengajak pihak-pihak di luar kampus untuk ikut berpartisipasi dalam mendukung pembuatan ADP yang memang menjadi kebutuhan bagi tenaga medis, utamanya penyediaan bahan baku ADP yang sejauh ini menjadi tantangan mereka.
Sejauh ini, produksi ADP berupa pelindung wajah ini sudah banyak peminatnya, tidak hanya rumah sakit di kota Batam saja, tapi juga dari daerah lain seperti Surabaya dan Bandung.
Meskipun demikian, Eko menjelaskan kalau pihaknya akan focus pada pemenuhan permintaan lokal terlebih dahulu, baru kemudian disebar ke daerah lain.
“Saat ini row material di kami masih ada, selama material ada kami buat, dan kami upayakan cepat. Di ITB juga terbatas,” kata Eko.
Kegiatan yang fokus pada dukungan penanganan Covid-19 ini memang menjadi tanggung jawab kolektif, sehingga hubungan antar pihak di daerah harus terjalin baik agar masing-masing bisa berkontribusi sesuai dengan apa yang bisa mereka lakukan.
Politeknik Batam pernah berkolaborasi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam kegiatan penggalangan dana untuk penanganan Covid-19 ini.
Kolaborasi serupa diharapkan bisa kembali terjalin untuk pemenuhan kebutuhan APD dan sarana pendung lain untuk pencegahan Covid-19 di Batam. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)