VIRUS CORONA DI KARIMUN
Sempat Menolak, Warga Kundur Utara Karimun Akhirnya Dukung Bangunan Sekolah Jadi Karantina Covid-19
Sempat mendapat penolakan, warga Kecamatan Kundur Utara akhirnya menerimabangunan sekolah dekat tempat tinggal mereka dijadikan karantina Covid-19.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Masyarakat Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri mendukung sekolah di daerah tempat tinggal mereka jadi lokasi karantina terpusat.
Bangunan SMA Negeri 2 Kundur di Kecamatan Kundur Utara ini menjadi satu di antara lokasi karantina terpusat.
Hal ini merupakan langkah yang dilaksanakan oleh Pemkab Karimun dalam penanganan penyebaran Covid-19.
Masyarakat akhirnya dapat menerima setelah berdialog bersama oleh muspika Kecamatan, yaitu Camat Kundur Utara, Kepala UPT Puskesmas Tanjung Berlian dan Kapolsek Kundur Utara.
Namun masyarakat tetap meminta agar memperhatikan srerilisasi lokasi, baik sebelum ataupun sesudah proses karantina berlangsung.
SMA Negeri 2 Kundur akan difungsikan sebagai lokasi penampung Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19.
Mereka yang dikarantina adalah warga yang pulang dari Malaysia dengan kondisi demam, batuk, pilek, atau sesak nafas.
Sementara warga yang akan dikarantina berasal dari dua kecamatan, yakni Kundur Utara dan Belat. Nantinya para ODP akan menjalani karantina terpusat selama 14 hari.
Camat Belat, Aribowo Hadibroto mengatakan saat ini segala kesiapan lokasi karantina sedang dalam tahap pematangan.
"Bapak Bupati Karimun melakukan peninjauan langsung, melihat segala kelengkapan dan persiapan lokasi karantina ODP," kata pria yang akrab disapa Bowo, Rabu (1/4/2020).
Bowo menjelaskan dilakukannya karantina terpusat bertujuan untuk memudahkan dalam pemantauan terhadap ODP.
"Karantina untuk memudahkan tim kesehatan memantau. Serta penyebaran virus tidak menyebar," ucapnya.
Sementara bagi warga Kundur Utara dan Belat yang tidak menunjukkan gejala-gejala terpapar covid-19 tetap menjalani karantina mandiri mandiri di rumah masing-masing.
• Raja Thailan Isolasi Diri Bersama 20 Selirnya di Salah Satu Hotel Mewah di Jerman
• Api Berhasil Dipadamkan, 7 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan Padamkan Api di PT Heng Guan Sekupang Batam
"Tapi jika kondisinya semakin memburuk, maka statusnya akan naik ke PDP," ujar Bowo.
Bowo juga mengimbau masyarakat untuk memberlakukan pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, serta mengikuti anjuran pemerintah, maka virus tidak terkena virus.
Kemudian, untuk diberlakukannya karantina terpusat tersebut juga mendapat dukungan dari tokoh agama dan masyarakat, masyarakat Kuta dan Belat, pemuda.
"Tokoh-tokoh masyarakat, agama dan pemuda menerima. Masyarakat Kuta, memang terbaik. Mereka mensuport pemerintah dan tenaga medis memutuskan rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Karimun," ungkap Bowo.
Sulap Bangunan di 4 Sekolah
Sejumlah sekolah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dijadikan lokasi karantina Orang Dalam Pemantauan (OPD) Covid-19.
Sejumlah sekolah tersebut di antaranya SMP Negeri 2 Binaan Tebing, SMA Negeri 4 Karimun, SMA Negeri 2 Kundur dan sebuah sekolah di Kecamatan Kundur Barat.
Selain sekolah, asrama haji Kabupaten Karimun juga dipersiapkan untuk menampung para ODP virus Corona.
Sejumlah ODP sudah mulai ditempatkan di SMP Negeri 2 Tebing, Selasa (30/3/2020) siang
Sebanyak tiga ODP telah ditempatkan di sekolah yabg terletak di Bati, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri itu.
"Sudah ada tiga ODP yang masuk disini," kata Camat Tebing Abdul Gafar.
Di SMP Negeri 2 Tebing, ruang kelas disulap menjadi tempat karantina para ODP.
Sebanyak 10 kelas telah dipersiapkan. Masing-masing kelas akan diisi oleh 10 ODP.
Di ruang-ruang yang sebelumnya tempat proses belajar-mengajar, diberikan fasilitas seperti kasur, selimut, ember, handuk dan dispenser.
Untuk bangku, meja dan perlengkapan belajar mengajar sudah dikeluarkan.
Disana juga dibangun tenda untuk tenaga medis dan petugas keamanan yang akan berjaga.
"Tadi pagi Pak Bupati juga sudah turun meninjau kesiapannya, Insyaallah sudah siap," ujar Abdul Gafar.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi yang dikonfirmasi mengatakan ODP yang ditempatkan di sekolah-sekolah itu dikhususkan bagi berstatus primer. Sementara keluarga mereka atau ODP sekunder tetap dikarantina di rumah mereka masing-masing.
"ODP primer kita total ada 181 orang," kata Rachmadi.
Ditambahkan Rachmadi, aparat Kepolisian dan TNI akan membantu penjagaan lokasi karantina.
"Ada dapur umumnya juga. Untuk petugas kesehatan juga ada. Tapi mungkin tidak nginap," katanya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)