VIRUS CORONA DI BATAM
Batam Terima 400 Rapid Test Bantuan Pemprov Kepri, Prioritaskan ODP dan PDP Virus Corona
Dinkes Kota Batam mendistribusikan 400 rapid test bantuan Pemprov Kepri ke sejumlah RS dan Puskesmas terkait virus Corona.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebanyak 400 rapid test diterima Dinas Kesehatan Kota Batam dari Pemerintah Provinsi Kepri.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebut, bantuan rapid test ini, sudah didistribusikan ke seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Batam.
"Ada sekitar 9 Rumah Sakit dan Puskesmas yang merawat pasien terindikasi virus Corona," ucapnya kepada TribunBatam.id, Kamis (2/4/2020).
Didi mengatakan, pemakaian rapid test ini akan diprioritaskan kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang terindikasi Covid-19.
"Bukan hanya itu. Petunjuk penggunaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antibody Covid-19 ini. Yang kontak erat risiko tinggi dengan pasien konfirmasi positif Covid-19 juga diutamakan. Dan dokter serta tenaga medis yang melakukan pemeriksaan dan perawatan langsung di ruang isolasi," tambahnya.
Saat disinggung mengenai rapid test massal, Didi mengeluhkan perihal keterbatasan barang atau alat yang akan digunakan.
Beberapa bantuan dari para pengusaha di Kota Batam pun dirasanya belum cukup untuk memenuhi tes skala besar ini.
"580 sudah untuk dinas, 200 unit untuk RSUD. Yang 500-an itu kami distribusikan ke rumah sakit swasta dan puskesmas," paparnya.
Keresahan Didi sendiri menyusul pasien meninggal dunia di Kota Batam akibat terjangkit virus berbahaya ini.
Bantuan Pemprov Kepri untuk Karimun
Alat Pelindung Diri (APD) dan rapid tes untuk penanganan virus Corona tiba di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto menyerahkan lansung perlengkapan itu ke Bupati Karimun, Aunur Rafiq.
Bantuan diserahkan di aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Jumat (27/3/2020) sore.
Jumlah APD yang diterima Pemerintah Kabupaten Karimun di antaranya 200 set APD, rapid tes sebanyak 2.400 unit dan 1.000 vitamin bagi tenaga medis.
Pemerintah Provinsi Kepri juga menyerahkan bantuan uang senilai Rp 1,5 miliar.
Untuk rapid tes akan digunakan bagi tenaga medis, Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Diutamakan bagi PDP dan tenaga kesehatan," kata Isdianto.
• Luhut Binsar Sebut Tidak Ada Larangan Resmi Terkait Mudik Lebaran Ditengah Wabah Corona
• Akui Terbatas, Pemprov Kepri Bakal Adakan 5 Ribu APD untuk Tenaga Medis Tangani Pasien Virus Corona
Saran Kadinkes Kepri Gunakan Rapid Test
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana meminta penggunaan rapid test dapat digunakan secara efektif serta tepat sasaran.
Selain ketersediaan rapid test yang masih terbatas, penggunaan rapid test menurutnya kurang berjalan optimal.
Hal ini disebabkan rapid test tidak dapat memperlihatkan hasil jika tes dilakukan 1 sampai 8 hari masa kontak dengan orang yang positif virus Corona atau berstatus PDP Covid-19.
Ia mengungkapkan, hari ke-8 antibodi baru bekerja melawan virus. Saat itu yang paling cocok dilakukan tes kesehatan melalui rapid test.
Dari 3.600 unit rapit test yang ada, sebanyak 1.600 unit telah didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepri.
"Dari pengalaman beberapa hari ini, ternyata sebagian penggunaan rapid test tidak berjalan optimal," ujar Tjetjep yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kepri, Selasa (31/3/2020).
Ia menjelaskan, perlawanan antibodi terhadap virus itu menunjukkan kondisi reaktif sehingga jika orang yang mengalami kontak dengan orang positif Covid-19 dalam masa inkubasi hari 1 sampai 8 sudah dapat dipastikan hasilnya negatif.
"Rapid test akan menunjukan keefektifannya jika masa inkubasi sudah memasuki hari ke 9, dan seterusnya selama masa inkubasi berakhir," jelasnya.
Sementara itu, orang yang dinyatakan reaktif, meskipun tanpa gejala (tampak sehat) tetap harus dikarantina, karena virus itu ada dalam tubuhnya.
"Bagi teman-teman yang mengalami gejala demam,batuk kering, dan sesak napas dapat memeriksakan dirinya ke rumah sakit rujukan seperti di Kepri," sebutnya.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Elhadif Putra/Endra Kaputra)