BINTAN TERKINI

Datangi Bandara RHF, Warga Galang Batang Bintan Ingin Lihat Proses Pemulangan TKA Cina

Perwakilan warga Desa Galang Batang Bintan mendatangi Bandara RHF di Tanjungpinang untuk memastikan kepulangan TKA asal Cina yang direkrut PT BAI

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA
Pengurus Rt 05/ Rw 02 Kampung Galang Batang, Bintan, Kepri, Subianto. 

Sementara itu, Ketua Administrator KEK Galang Batang, Hasfarizal Handra menuturkan, hasil pemeriksaan 39 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke PT BAI Galang Batang didapati dokumen administrasi keimigrasian dan prosedur karantina kesehatan telah memenuhi syarat.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri didapati bahwa TKA yang akan berkerja di PT BAI belum melengkapi dokumen tenaga kerja, di antaranya belum memiliki IMTA ( Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing).

Maka sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mereka harus dikembalikan dan tidak boleh berada di lokasi PT BAI hingga memenuhi prosedur persyaratan sebagai TKA.

"Tapi untuk teknis pengembalian diserahkan ke PT BAI yang bekerja sama dengan aparat keamanan TNI dan Polri, terhitung mulai Kamis (1/4) besok untuk melengkapi dokumen yang sah sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA)," ucapnya.

Kepala Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Irwanto, berkomentar terkait masuknya 39 TKA asal China ini.

Sesuai dengan undang-undang, mereka bisa berkunjung menggunakan visa 212.

"Jadidi bandara itu kami tidak bisa langsung menolak karena dia belum bisa menunjukkan IMTA atau izin bekerja.Tetapi dia punya visa diizinkan masuk dan sesampai di tujuannya harus mengurus. Inikan dia langsung dan sudah diperiksa oleh Disnaker dan tidak punya. Apa keputusan Disnaker dan Pemda silahkan langkahnya bagiamana,"ucap Irwanto saat konferensi pers di PT BAI.

Iswanto juga menyebutkan, 39 orang TKA ini datang dari Jakarta ke Batam.

"Tapi terkait perjalanan mereka sampai saat ini saya belum melihat, apakah mereka dari tiongkok atau kamboja kita tidak tahu.Tapi percayalaj di china tidak ada lagi penerbangan, mungkin dari negara lain,"ungkapnya.

(Hingga berita ini diturunkan, TribunBatam.id masih mencoba mengonfirmasi perwakilan manajemen PT BAI.

Upaya melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp belum ada tanggapan).

Imigrasi Batam Akui ada 39 TKA asal China Masuk Batam

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Romi Yudianto, membenarkan 39 warga negara asing (WNA) masuk melalui Batam.

Hanya saja kata dia, Batam hanya lah tempat transit 39 WNA. Ia akui, masuk secara bergelombang.

"Bahkan minggu lalu kami mengamankan sembilan orang. Hanya saja karena tujuannya ke Tanjungpinang, maka hal ini kami limpahkan ke bagian Imigrasian Kanwil Kemenkumham Kepri. Karena Batam tidak berwenang untuk itu. Pada intinya, kami terus memantau pergerakan orang asing di sini (Batam)," jelas Romo, Rabu (1/4/2020) sore.

Berdasarkan data dari imigrasi, 39 WNA itu datang dari Jakarta. Sebelum ke Tanjungpinang, mereka diketahui transit di Bandara Hang Nadim Batam.

"Informasi yang kami peroleh, ke 39 WNA sudah memiliki izin. Iya mereka bekerja di sana. Dan mereka juga sudah diawasi oleh karantina setempat," ucap Romi.

Di Batam sendiri kata Romi, data per hari ini ada 167 WNA pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Dia mengatakan, 167 bukan lah orang baru masuk. Melainkan, mereka yang punya kerja dan izin di Batam. "Iya, tetap kami kawal mereka," katanya.

Sebelumnya, 39 WNA ini heboh di Batam. Pasalnya, momen wabah virus Corona atau COVID-19 pemerintah gencar menerapkan sosial distancing.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungpinang Agus Jamaludin sebelumnya mengatakan, para WNA itu sudah melalui mekanisme pemeriksaan di negara asalnya dan juga akan menjalani pemeriksaan sebelum masuk wilayah Kepri.

"Mereka sudah dilengkapi surat keterangan sehat dari negaranya," ujar Agus.

Dia menyebutkan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China itu melalui Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pulau Bintan, salah satu pintu masuk jalur laut ibu kota provinsi Kepulauan Riau ini.

Dia menyebut puluhan TKA asal China itu adalah pekerja asing atau expatriat untuk perusahaan investor asing di Galang Bintan, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved