VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG
Terhitung Senin (6/4), Hanya Kapal Tujuan Batam yang Beroperasi dari Pelabuhan Tanjungpinang
Dampak virus Corona berdampak pada frekuensi pelayaran di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id,TANJUNGPINANG - Operasional feri di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang mengalami pengurangan.
Terhitung Senin (6/4) besok, hanya kapal menuju Batam saja yang akan beroperasi. Selain itu, tujuan luar negeri dan pulau-pula di Kepri juga mulai besok sudah tidak beroprasi hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Untuk kapal tujuan luar negeri dan Lingga sudah tutup, termasuk pulau lainnya sampai waktu yang tidak ditentukan," kata Humas Cabang Pelindo 1 Tanjungpinang, Ogy Silalahi, Minggu (5/4/2020).
Ia menyebutkan, pelayaran kapal menuju Batam hanya beroparasi kapal Oceana saja.
"Marina tidak beroperasi lagi. Sampai kapan, kami tidak tahu. Untuk keberangakatan setiap 1,5 jam sekali," ucapnya.
Ia menuturkan, memang semenjak wabah Covid-19, jumlah penumpang turun drastis. 50 sampai 60 persen.
"Kalau hari biasa sebelum adanya Covid-19 bisa 2 ribu penumpang, baik dalam negeri maupun luar. Sekarang jelas terasa turunnya," ujarnya.
Kasi Keselamatan dan Pelayaran KSOP Tanjungpinang Imran membenarkan bahwa besok pelayaran di SBP Tanjungpinang hanya menuju Batam.
"Untuk kapal-kapal tujuan antar pulau, mulai besok tidak ada lagi yang beroperasi. Jadi mulai besok hanya kapa tujuan Batam - Tanjungpinang saha, itu pun hanya kapal Oceana yang jalan. Marina sudah sejak 21 Maret lalu gak jalan," ucapnya.
Ditanyakan bagaimana pelayaran menuju luar negeri?
"Untuk rute Internasional, tidak ada kapal yang berangkat,"jawabnya.
Dalam penanganan pencegahan penyebar luasan Covid-19. PT. Pelindo 1 Cabang Tanjungpinang terus melakukan sosialisasi dan bekerjasama dengan Stakeholder terkait mengenai Social/Physical Distancing melalui pengeras suara dan juga menyediakan batas jarak di bangku ruang tunggu.
Antrean di loket pembelian tiket, dari dan menuju kapal dilakukan kerja sama dengan Karantina Kesehatan Pelabuhan. Diantaranya, dengan menyediakan mesin Thermal Scan (Pengukur Suhu Tubuh) yang diletakkan di pintu masuk kedatangan dan keberangkatan.
Saat ini jalur keluar masuk penumpang dijadikan satu arah, sehingga setiap penumpang yang datang dan berangkat wajib dicek suhu tubuhnya menggunakan thermal scanner.
Tidak hanya itu, setiap penumpang yang dideteksi memiliki suhu 38 derajat celcius langsung di cek oleh petugas Kesehatan di lapangan.