VIRUS CORONA DI ANAMBAS
Selain Diukur Suhu Tubuh, Penumpang yang Tiba di Pelabuhan Sri Siantan Anambas Disemprot Disinfektan
Tak hanya diukur suhu tubuh, penumpang yang turun dari kapal di Pelabuhan Sri Siantan Anambas juga disemprot disinfektan
Editor:
Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Satgas Aman Nusa II Polres Anambas bersama KKP memeriksa penumpang kapal MV. Bahtera Lingga di Pelabuhan Sri Siantan, Minggu (5/4/2020)
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Satgas Aman Nusa II Penanggulangan Covid-19 Kepulauan Anambas melakukan physical distancing untuk mengecek suhu tubuh para penumpang yang turun dari kapal MV. Bahtera Lingga di Pelabuhan Sri Siantan, pada Minggu (5/4/2020) sore.
Diketahui sebanyak 36 penumpang dari Kecamatan Jemaja turun di Pelabuhan Sri Siantan.
Di pelabuhan Sri Siantan para petugas kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarempa sudah siap dengan alat pengukur suhu tubuh.
Tak hanya pengukuran suhu tubuh saja, para penumpang juga disemprot cairan disinfektan di sepanjang jalan menuju keluar pelabuhan Sri Siantan.
"Penyemprotan disinfektan dan cek suhu tubuh memang rutin kita lakukan saat ada kapal yang turun membawa penumpang. Kita juga memberi tahu mereka untuk isolasi mandiri selama 14 hari di rumah," ujar Kabag Ops Polres Kepulauan Anambas AKP M. Djaiz, Senin (6/4/2020).
• Ada 600 Pendatang di Anambas saat Ini, Bupati Wajibkan Karantina Mandiri 14 Hari di Rumah
• Tamparan Virus Corona Bikin Ekonomi Batam Terpuruk, 17 Hotel Tutup, Pelabuhan, dan Bandara Sepi
Lebih lanjut dikatakan Djaiz, sebanyak 15 personel Satgas Aman Nusa II dikerahkan dalam pengecekan para penumpang yang turun.
"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan kemarin, tidak ada ditemukannya suhu tubuh yang tinggi, tapi kami sudah mendata nama mahasiswa sebanyak 4 orang dengan meminta alamat mereka masing-masing," ungkapnya.
Pendatang Wajib Isolasi Mandiri
Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Anambas mengunjungi tiga kecamatan. Hal ini dilakukan dalam rangka menyerahkan alat untuk penanganan Covid-19 seperti masker, rapid test, dan hand sanitizer.
"Kita harap para Tim Gugus Tugas Covid-19 bisa bekerja dengan maksimal dan tetap terus memantau para pendatang dari luar ke Anambas. Khususnya pendatang yang dikategorikan berasal dari wilayah zona merah," ujar Haris kepada wartawan, Senin (6/4/2020).
Haris yang saat itu tengah berada di Kecamatan Jemaja menyebutkan kepada tim gugus tugas penanganan Covid-19, ada sebanyak 600 pendatang dari berbagai wilayah yang berada di Anambas.
"Saya sudah beri arahan kepada petugas untuk melakukan cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan, dan pendatang ini harus dikarantina atau isolasi mandiri selama 14 hari di rumah, dan nanti akan diawasi oleh masing-masing kepala desa di sana," sebut Haris.
Lebih lanjut dikatakan Haris, peran serta masyarakat sangat penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 ini. Jika tidak mendesak, tidak perlu keluar rumah. Mari bersama-sama melawan wabah yang akan menyerang wilayah kita.
Sedikit disinggung mengenai anggaran dalam penanganan Covid-19 di Kepulauan Anambas, saat ini pihak Pemda akan merealokasi anggaran di tahun 2020 untuk penanganan dampak Covid-19 tersebut. Hal itu akan dibahas bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas dalam waktu dekat.
Gesa Pengiriman APD untuk Tenaga Medis
Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.
Ketua Tim Gugus Tugas Penangulangan Covid-19, Sahtiar mengatakan, sementara ini APD yang datang ke Anambas baru 15 unit.
Total APD ini kemudian dibagi ke beberapa RSUD yang ada, 5 APD di RSUD Palmatak, RSUD Tarempa 6 unit, dan RSUD Jemaja sebanyak 4 unit.
"Sekarang kami sedang berusaha untuk APD itu segera terkirim. Insya Allah hari ini kami akan rapat dan akan ada tambahan sekitar 30 sampai 50 APD, dan kami akan berusaha untuk supaya APD itu cepat terkirim. Sebab daerah kita berbeda dengan daerah lain, tidak mungkin hari ini kita pesan hari ini langsung datang," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ini mengatakan, Pemerintah Daerah terus menggesa agar APD segara datang.
Hanya saja untuk ketersediaan masker, hand sanitizer, jas hujan akan dipenuhi secara maksimal.
Ia mengakui, dengan ketersediaan APD yang masih terbatas, membuat pemeriksaan seperti kepada penumpang yang datang dari Tanjungpinang belum dirasa optimal.
"Seperti tadi malam kami melakukan penyemprotan di gereja itu petugas menggunakan jas hujan. Di daerah lain juga kita lihat banyak juga yang menggunakan jas hujan," tuturnya.
Sedangkan untuk jumlah tenaga medis yang siap sedia menangangi Covid-19 itu sudah dikerahkan disetiap RSUD, puskesmas.
"Seluruh puskesmas yang ada di Anambas termasuk RSUD, rumah sakit yang bergerak di Jemaja dan rumah sakit lapangan itu seluruh kategori mereka perawat, maka kita minta mereka untuk bertugas berterkaitan dengan penanganan ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kabupaten Kepulauan Anambas terkait virus Corona belum dilakukan.
"Sepertinya di Anambas belum ada rapid test itu, kalau memang itu nanti itu ada, informasinya pengadaan barang itu langsung diadakan dari pusat. Apakah nanti diberikan ke kita atau sampai di Provinsi. Kalau ada pasien kita yang intinya dipastikan mengarah ke PDP atau ODP itu maka mau tak mau kita bisa mengirimkan orang itu datang ke sini untuk mengambil sampel, atau orang itu yang harus kita bawa ke Provinsi," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan status warga, termasuk dua orang yang merupakan suami istri yang beberapa waktu lalu di kirim ke RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang apakah berstatus ODP atau PDP.
Pasalnya dari Kemenkes sedang memberikan SOP dalam penentuan orang ODP atau PDP.
"Yang bisa kami lakukan hari ini terhadap masyarakat yang baru datang dari luar, kami meminta mereka untuk mengisolasi diri masing-masing di rumah selama 14 hari. Itu yang kami lakukan, dan mereka belum bisa kita kategorikan ODP atau PDP," paparnya.
Sahtiar berharap masyarakat yang baru datang dari luar care terhadap Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19, dengan cara menyampaikan langsung keluhan yang dirasakan seperti batuk, demam, atau gejalan lain yang dirasakan. Sebab pemerintah daerah sudah menyediakan tim penanganan Covid-19.
Ketika disinggung mengenai lockdown, Sahtiar mengatakan sampai saat ini pihak Pemda belum sampai ke tahap itu.
"Insya Allah hari ini kami akan rapat dengan FKPD, apakah ada pengurangan jadwal pesawat. Sampai saat ini belum sampai sejauh itu," bebernya.
Untuk anggaran yang akan digunakan dalam penanganan Covid-19 ini nantinya menggunakan anggaran dana tak terduga. Tapi masih dalam tahap pembahasan.
Cara Unik Satlantas Polres Anambas Cegah Virus Corona
Pandemi Covid-19 membuat Polres Kepulauan Anambas gencar melakukan imbauan kepada masyarakat yang berada di darat maupun di laut.
Kali ini Polres Anambas mengerahkan tim satuan lalu lintas yang dipimpin oleh Kasatlantas AKP Boston Butar Butar bersama 4 orang personilnya.
Mereka melakukan sosialisasi di tepi jalan dengan cara memberhentikan setiap pengendara yang lewat dengan menjelaskan kepada setiap pengendara agar dapat mematuhi himbauan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Uniknya lagi, beberapa personel yang berada di lokasi juga memegang selembar kertas yang bertuliskan "Kami bekerja untuk kamu, kamu di rumah untuk semua, agar Polri untuk Indonesia, Polri cegah Corona".
"Kami ingin terus memberi pemahaman kepada masyarakat dengan cara seperti ini. Agar mereka juga tahu cara mencegah diri dari Covid-19 ini. Selain itu, kami juga ada patroli di laut dan di darat," kata Boston kepada TribunBatam.id, Senin (23/3/2020).
Boston menyebutkan, imbauan ini bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Itu juga sudah tertuang di dalam maklumat yang disampaikan Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di tempat keramaian," ungkapnya.
Selain himbauan oleh Sat Lantas Polres Anambas, anggota sat Samapta yang dipimpin oleh Brigadir Riko Armando Siagian bersama satu anggota Lanal Tarempa juga melakukan patroli di sekitaran jalan Tarempa hingga jalan menuju Rintis, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan.
Menggunakan pengeras suara mereka membacakan poin-poin penting yang harus dipatuhi masyarakat selama Pandemi Covid-19 ini. Tak hanya di darat saja, Polairud Polres Anambas juga menghimbau para pengguna transportasi kapal di perairan Anambas agar tetap waspada dan menjaga kesehatan serta tidak berkumpul di tempat yang ramai.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)
Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Anambas mengunjungi tiga kecamatan. Hal ini dilakukan dalam rangka menyerahkan alat untuk penanganan Covid-19 seperti masker, rapid test, dan hand sanitizer.
"Kita harap para Tim Gugus Tugas Covid-19 bisa bekerja dengan maksimal dan tetap terus memantau para pendatang dari luar ke Anambas. Khususnya pendatang yang dikategorikan berasal dari wilayah zona merah," ujar Haris kepada wartawan, Senin (6/4/2020).
Haris yang saat itu tengah berada di Kecamatan Jemaja menyebutkan kepada tim gugus tugas penanganan Covid-19, ada sebanyak 600 pendatang dari berbagai wilayah yang berada di Anambas.
"Saya sudah beri arahan kepada petugas untuk melakukan cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan, dan pendatang ini harus dikarantina atau isolasi mandiri selama 14 hari di rumah, dan nanti akan diawasi oleh masing-masing kepala desa di sana," sebut Haris.
Lebih lanjut dikatakan Haris, peran serta masyarakat sangat penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 ini. Jika tidak mendesak, tidak perlu keluar rumah. Mari bersama-sama melawan wabah yang akan menyerang wilayah kita.
Sedikit disinggung mengenai anggaran dalam penanganan Covid-19 di Kepulauan Anambas, saat ini pihak Pemda akan merealokasi anggaran di tahun 2020 untuk penanganan dampak Covid-19 tersebut. Hal itu akan dibahas bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas dalam waktu dekat.
Gesa Pengiriman APD untuk Tenaga Medis
Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.
Ketua Tim Gugus Tugas Penangulangan Covid-19, Sahtiar mengatakan, sementara ini APD yang datang ke Anambas baru 15 unit.
Total APD ini kemudian dibagi ke beberapa RSUD yang ada, 5 APD di RSUD Palmatak, RSUD Tarempa 6 unit, dan RSUD Jemaja sebanyak 4 unit.
"Sekarang kami sedang berusaha untuk APD itu segera terkirim. Insya Allah hari ini kami akan rapat dan akan ada tambahan sekitar 30 sampai 50 APD, dan kami akan berusaha untuk supaya APD itu cepat terkirim. Sebab daerah kita berbeda dengan daerah lain, tidak mungkin hari ini kita pesan hari ini langsung datang," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ini mengatakan, Pemerintah Daerah terus menggesa agar APD segara datang.
Hanya saja untuk ketersediaan masker, hand sanitizer, jas hujan akan dipenuhi secara maksimal.
Ia mengakui, dengan ketersediaan APD yang masih terbatas, membuat pemeriksaan seperti kepada penumpang yang datang dari Tanjungpinang belum dirasa optimal.
"Seperti tadi malam kami melakukan penyemprotan di gereja itu petugas menggunakan jas hujan. Di daerah lain juga kita lihat banyak juga yang menggunakan jas hujan," tuturnya.
Sedangkan untuk jumlah tenaga medis yang siap sedia menangangi Covid-19 itu sudah dikerahkan disetiap RSUD, puskesmas.
"Seluruh puskesmas yang ada di Anambas termasuk RSUD, rumah sakit yang bergerak di Jemaja dan rumah sakit lapangan itu seluruh kategori mereka perawat, maka kita minta mereka untuk bertugas berterkaitan dengan penanganan ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kabupaten Kepulauan Anambas terkait virus Corona belum dilakukan.
"Sepertinya di Anambas belum ada rapid test itu, kalau memang itu nanti itu ada, informasinya pengadaan barang itu langsung diadakan dari pusat. Apakah nanti diberikan ke kita atau sampai di Provinsi. Kalau ada pasien kita yang intinya dipastikan mengarah ke PDP atau ODP itu maka mau tak mau kita bisa mengirimkan orang itu datang ke sini untuk mengambil sampel, atau orang itu yang harus kita bawa ke Provinsi," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan status warga, termasuk dua orang yang merupakan suami istri yang beberapa waktu lalu di kirim ke RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang apakah berstatus ODP atau PDP.
Pasalnya dari Kemenkes sedang memberikan SOP dalam penentuan orang ODP atau PDP.
"Yang bisa kami lakukan hari ini terhadap masyarakat yang baru datang dari luar, kami meminta mereka untuk mengisolasi diri masing-masing di rumah selama 14 hari. Itu yang kami lakukan, dan mereka belum bisa kita kategorikan ODP atau PDP," paparnya.
Sahtiar berharap masyarakat yang baru datang dari luar care terhadap Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19, dengan cara menyampaikan langsung keluhan yang dirasakan seperti batuk, demam, atau gejalan lain yang dirasakan. Sebab pemerintah daerah sudah menyediakan tim penanganan Covid-19.
Ketika disinggung mengenai lockdown, Sahtiar mengatakan sampai saat ini pihak Pemda belum sampai ke tahap itu.
"Insya Allah hari ini kami akan rapat dengan FKPD, apakah ada pengurangan jadwal pesawat. Sampai saat ini belum sampai sejauh itu," bebernya.
Untuk anggaran yang akan digunakan dalam penanganan Covid-19 ini nantinya menggunakan anggaran dana tak terduga. Tapi masih dalam tahap pembahasan.
Cara Unik Satlantas Polres Anambas Cegah Virus Corona
Pandemi Covid-19 membuat Polres Kepulauan Anambas gencar melakukan imbauan kepada masyarakat yang berada di darat maupun di laut.
Kali ini Polres Anambas mengerahkan tim satuan lalu lintas yang dipimpin oleh Kasatlantas AKP Boston Butar Butar bersama 4 orang personilnya.
Mereka melakukan sosialisasi di tepi jalan dengan cara memberhentikan setiap pengendara yang lewat dengan menjelaskan kepada setiap pengendara agar dapat mematuhi himbauan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Uniknya lagi, beberapa personel yang berada di lokasi juga memegang selembar kertas yang bertuliskan "Kami bekerja untuk kamu, kamu di rumah untuk semua, agar Polri untuk Indonesia, Polri cegah Corona".
"Kami ingin terus memberi pemahaman kepada masyarakat dengan cara seperti ini. Agar mereka juga tahu cara mencegah diri dari Covid-19 ini. Selain itu, kami juga ada patroli di laut dan di darat," kata Boston kepada TribunBatam.id, Senin (23/3/2020).
Boston menyebutkan, imbauan ini bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Itu juga sudah tertuang di dalam maklumat yang disampaikan Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di tempat keramaian," ungkapnya.
Selain himbauan oleh Sat Lantas Polres Anambas, anggota sat Samapta yang dipimpin oleh Brigadir Riko Armando Siagian bersama satu anggota Lanal Tarempa juga melakukan patroli di sekitaran jalan Tarempa hingga jalan menuju Rintis, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan.
Menggunakan pengeras suara mereka membacakan poin-poin penting yang harus dipatuhi masyarakat selama Pandemi Covid-19 ini. Tak hanya di darat saja, Polairud Polres Anambas juga menghimbau para pengguna transportasi kapal di perairan Anambas agar tetap waspada dan menjaga kesehatan serta tidak berkumpul di tempat yang ramai.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)
Berita Terkait