Dari pantauan umum Tribun, sejauh ini di Tanjungpinang belum menerapkan secara ketat Pembatasan Sosial Berskala Besar. Meski sebagiaj besar pusat keramaian sudah tutup, masih banyak lalilintas orang di jalan.
WAKO TANJUNGPINANG SAKIT
Sampel Liur Walikota Tanjungpinang Baru Dikirim ke Jakarta, Tahapan Sebelum Positif COVID-19
Kadinkes Tanjung Pinang, M Rustam menyebut, saat sesak nafas di rumah dinas di Sangarang, “Pak wali kota terlihat angkat tangan".
Penulis: Endra Kaputra |
TribunBatam.id/Istimewa
Wali kota Tanjungpinang, Syahrul menyemprotkan cairan disinfektan di beberapa titik area keramaian di Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Evakuasi Walikota ke Ruang isolasi Covid-19, terjadi saat angka penderita dan warga berstatus positif ada 148 dan dalam pengawasan ada 2088 orang. Tanjungpinang adalah ibukota Kepri. Ada 12 pasien dari wilayah ini. Di Kota Batam, tetangganya, ada 10 kasus.
TRIBUNBATAM.idTANJUNGPINANG - Hingga pukul 11.00 WIB ini, belum ada pihak yang mengkofirmasi resmi apakah Wali Kota Tanjungpinang Haji Syahrul (60 tahun) positif menderita Corona Virus Disease (COVID-19).
Hingga pukul 12,00 siang ini, Walikota masih dirawat di Ruang Isolasi IGD Covid-19 RSUP Kepri Raja Ahmad Tabib, Kota Tanjungpinang, Kepri.
"Belum mendapat kepastian. Swab-nya (sampel liur) baru dikirim ke Jakarta siang ini," kata Penanggungjawab Teknis Gugus Tugas Covid-19 Provoinsi Kepri Dr Tjetjep Yudiana, MKes, kepada Tribun, Sabtu (11/4/2020) siang.
Artinya, masih butuh waktu sekitar 24 jam untuk mengetahui apakah sang wali kota positif COVID-19 atau tidak.
Evakuasi Walikota ke Ruang isolasi Covid-19, terjadi saat angka penderita dan warga berstatus positif ada 148 dan dalam pengawasan ada 2.088 orang.
Tanjungpinang adalah ibukota Kepri. Ada 12 pasien dari wilayah ini. Di Kota Batam, tetangganya, ada 10 kasus.
Jumat (10/4) kemarin, ada 2 kasus pasien positif Covid-19 terbanyak di Kepri berada di Tanjungpinang.
Di Tanjungpinang jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) sebanyak 154 orang, dimana 98 orang sudah selesai dipantau.
Sementara 56 orang masih dalam proses pemantauan. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 35 orang, 17 selesai mendapat perawatan, sementara 18 orang dalam pengawasan.
• Breaking News: Sesak Nafas, Wali Kota Tanjung Pinang Dilarikan ke Rumah Sakit
• Sebelum Dijemput Tim Medis Pakai APD, Ini Kegiatan Terakhir Walikota Tanjungpinang di Depan Publik
• Kadinkes Kepri: Walikota Tanjungpinang Jalani Swab Test, Dikirim Siang Ini
Hingga Sabtu ini, di Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia sudah 4 pasien meninggal dunia dan dua dilaporkan sembuh.
Sebelum dievakuasi ke rumah sakit, tiga pekan terakhir Syahrul aktif ke lapangan bersama Tim Gugas Covid-19 Tanjungpinang mengkampanyekan pencegahan.
Berdasarkan penelusuran TRIBUNBATAM.id, Walikota Tanjungpinang muncul di hadapan publik terakhir, Sabtu (4/4/2020), lalu. Kala itu, enam hari lalu, dia menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) di Baseops Lanud Raja Haji Fisabilillah.
Saat itu, APD dan masker dibawa Pesawat CN-295 milik TNI Angkatan Udara. Kondoisinya masih terlihat sehat.
Pekan sebelumnya, (23/3) lalu, dia bahkan ikut menyemprotkan cairan disinfektan di beberapa titik area keramaian di Tanjungpinang.

Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Dr Tjetjep menyebut, menyebut Syahrul sudah mengeluh sesak nafas.
“Saat itu, Tim Dokter COVID sarankan Pak Wali dirawat di rumah sakit saja. Tapi beliau maunya istrirahat di Senggarang,” kata
Senggarang adalah kawasan perumahan dinas Wali Kota Tanjungpinang. Jaraknya sekitar 9 km dari pusat kota, dan sekitar 8,5 km dari RSUP Radja Ahmad Tabib.
Tjetjep enggan membeberkan hasil rontgen terhadap paru-paru Syahrul.
Bahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjung Pinang, M Rustam menyebut, saat alamai sesak nafas di kediaman dinasnya, Sabtu (11/4) pagi, “wali kota terlihat angkat tangan,”
Saat tiba dengan ambulans, sekitar pukul 09.30 WIB, Syahrul tak sadarkan diri.
Seorang tim paramedik menyebut saat ambulans tiba di pelataran RSUP Raja Ahmad muka wali kota terlihat dipasang alat bantu pernafasan.
Covid-19 adalah virus yang menyerang organ pernafasan tubuh manusia. Sesak nafas adalah salah satu gejala umum.
Gejala lain, seperti demam dan pernah berinteraksi dengan pasien atau orang dalam pengawasan khusus.
Tak seperti pasien umum, cara penanganan Wali Kota menggunakan protokol COVID-19.
Tim paramedik mengenakan hamzat atau pakaian standar medik alat pelindung diri (APD).
Kemudian mobil ambulans disemprot petugas dengan menggunakan disinfektan.
Bahkan telepon seluler yang dibungkus plastik juga disemprot disinfektan.
Ketua DPD Partai Gerindra Kepualan Riau ini, langsung dilarikan ke ruangan Instalasi Gawat Darurat( IGD).
Sejak Kepri berstatus siaga wabah Corona, IGD Rumah sakit level Provinsi ini dijadikan ruang isolasi pasien positif COVID-19.
Di dalam ruang ini sudah ada alat penguji apakah seorang positif Covid atau negatif.
Sebelum dinyatakan positif, seorang pasien harus menjalani rangkaian pemeriksan medik dan test swab.
Tes swab adalah pengambilan sampel lendir di tenggorokan seseorang. lalu dimasukkan ke perangkat reagent.
Unit Swab Nasopharyngeal (bahan pengambilan sampel swab hidung dari pasien dan Throat specimen (Oropharyngeal swab) pengambilan sample dari tenggorokan.

Metode pengujian dan pengambilan sampel ini disebut Polymerase chain reaction (PCR).
Metode pengambilan sampel dengan PCR ini harus melalui standars bio safety level.
Para tim medik yang mengoperasikan rangkaian alat ini, harus menggunakan pakaian hamzat, dan pelindung full.
Untuk menentukan seorang positif dan menjelani rehabilitasi medik, di ruang isolasi butuh waktu sekitar 5 hingga 10 jam. Ini tergantung alatnya.
Jika terkonfimasi positif, pasien harus menjalani perawatan di ruang isolasi.
Selama perawatan, sang pasien harus mengenakan ventilator atau mesin alat bantu pernafasan standar.
Mesin ventilator inilah mengukur perkembangan pasien di masa rehabilitasi.