Plt Gubernur Tolak Kepri Jadi Pintu Masuk Kepulangan 2000 WNI Awak Kapal Pesiar Australia

Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto bereaksi keras dengan rencana Kepri menjadi pintu masuk kepulangan 2.000 awak kapal pesiar dari Australi

TribunBatam.id/Endra Kaputra
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto menolak Kepri jadi pintu masuk kepulangan 2000 WNI awak kapal pesiar Australia 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto bereaksi keras dengan rencana Kepri menjadi pintu masuk kepulangan 2.000 awak kapal pesiar dari Australia.

Diakuinya, belum lama ini, ada kapal pesiar dari Australia dengan 2.000 ABK WNI yang meminta untuk masuk ke wilayah Kepri.

Isdianto secara tegas menolaknya.

Ia mengatakan bahwa Provinsi Kepri dengan tegas menolak 2.000 anak buah kapal ( ABK) kapal pesiar dari Australia yang akan dipulangkan ke Indonesia melalui Kepri.

Kepri khususnya Batam pernah menjadi pintu masuk kepualangan ratusan WNI dari Wuhan, China.

Kali ini Isdianto menolak bila Kepri jadi pintu masuk kepulangan 2.000 awak kapal pesiar dari Australia.

Isdianto menilai banyak provinsi lain yang lebih dekat dari Australia, dan lebih baik dipulangkan melalui daerah tersebut.

“Kalau kita lihat, pintu keluar dari Australia lebih dekat dengan NTT dan NTB, kenapa harus ke Batam yang wilayahnya jauh ke utara. Kami tegas menolaknya,” kata Isdianto ketika dihubungi melalui telepon, Senin (13/4/2020).

Isdianto menilai diambilnya jalur Batam sangat dipaksakan, padahal jarak antara Batam dan Australia sangat jauh dan melintasi beberapa provinsi yang lebih dekat dengan Australia.

Isdianto secara tegas menolak kedatangan ABK kapal itu. Menurut Isdianto, hal ini merupakan bentuk keseriusan Kepri menangani pandemi Covid-19.

“Kami tak ingin ada yang datang membawa virus tersebut karena pasien yang terpapar Covid-19 di Kepri saat ini memiliki riwayat perjalanan dari perjalanan luar negeri,” jelas Isdianto.

Kepri jadi pintu masuk TKI dari Malaysia dan Singapura

Saat ini, lanjut Isdianto, Kepri sudah menjadi pintu masuk tenaga kerja Indonesia dan pekerja migran Indonesia yang dipulangkan dari Malaysia dan Singapura.

Sudah lebih dari 40.000 TKI yang kembali dari Malaysia melalui Batam, Karimun, dan Tanjungpinang.

Kepri, kata Isdianto, ingin fokus menangani warganya yang terdampak pandemi Covid-19, baik mereka yang positif, orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, maupun orang tanpa gejala.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved