TRIBUN WIKI
PENYEBAB Orthorexia, Perilaku Ekstrim Memilih Makanan Sehat, Simak 3 Efek Negatifnya
Orthorexia atau orthorexia nervosa adalah kelainan makan yang melibatkan obsesi berlebihan terhadap makanan sehat.
Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa individu fokus pada kesehatan tubuh memiliki risiko lebih tinggi terkena orthorexia.
Orthorexia banyak diderita oleh petugas kesehatan, penyanyi opera, penari balet, musisi orkestra simfoni, dan atlet.
Risiko juga dapat bergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi.
Dalam beberapa kasus, sulit membedakan antara orthorexia dan masalah umum gangguan makan sehat.
Kriteria tidak menilai apakah perilaku berdampak negatif terhadap kesehatan sosial, fisik, atau mental seseorang, sebagai komponen orthorexia.
Antusiasme makan sehat dinilai sebagai orthoreksia ketika menjadi obsesi yang berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.
Misalnya, penurunan berat badan ekstrem atau penolakan makan di luar bersama teman.
Diagnosa orthorexia
Untuk membuat perbedaan antara makan sehat dan orthorexia lebih jelas, Steven Bratman dan Thomas Dunn ikut menulis artikel tentang kriteria diagnostic orthorexia:
1. Fokus obsesif pada makan sehat
Bagian pertama adalah fokus obsesif pada makan sehat yang melibatkan tekanan emosional berlebihan terkait pilihan makanan.
Misalnya, melibatkan perilaku kompulsif atau keasyikan mental terhadap pilihan makanan yang diyakini meningkatkan kesehatan optimal.
Kecemasan dipaksakan sendiri.
Melanggar aturan diet ditentukan sendiri dapat menyebabkan kecemasan, rasa malu, takut penyakit, rasa tidak murni, atau sensasi fisik negatif.
Batasan berat. Pembatasan diet dapat meningkat dari waktu ke waktu dan termasuk penghapusan kelompok makanan, pembersihan diri, dan puasa.