Rahma Ajak Warga Doakan Wali Kota Tanjungpinang, Gugus Tugas Kesulitan Menelusuri Jejak Corona!
Ia mencontohkan, dua wartawan beberapa hari lalu terpapar karena kontak langsung dengan pasien positif, semula hanya merasa demam biasa
TRIBUNBATAM.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengaku kesulitan menelusuri jejak kontak seseorang yang telah dinyatakan positif terpapar virus.
Tim Gugus Tugas pun mengusulkan wacana agar identitas pasien dibuka. Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana, tim medis selama ini kesulitan mengorek informasi lengkap dari pasien, lantaran kondisi PDP umumnya lemah.
"Wawancara terhadap pasien jarang membuahkan hasil lengkap. Ini kurang baik memutus rantai penularan," katanya yang juga Kadis Kesehatan Kepri, Selasa (14/04/2020).
• Tiga Hari Meluncur Empat Juta Orang Daftar Program Kartu Prakerja
• VIDEO - Pemeriksaan Pintu Masuk Batam Pakai Kapal Diperketat
• Sudah Daftar Kartu Prakerja? Tidak Ada Pungutan Biaya, Insentif Ditransfer ke Rekening Pribadi
Pihaknya berpendapat identitas pasien positif Covid-19 yang dipublikasikan bukanlah sebuah aib, melainkan bentuk tindakan kemanusiaan agar tak ada lagi yang tertular.
Ia mencontohkan, dua wartawan beberapa hari lalu terpapar karena kontak langsung dengan pasien positif, semula hanya merasa demam biasa.
Setelah satu orang kondisinya memburuk barulah kemudian yakin terpapar Covid-19.
"Kondisi seperti ini tidak kami inginkan. Jika dirawat sejak awal seharusnya rantai penularan tidak menjadi panjang," ucap Tjetjep.
• Cegah Penyebaran Covid-19 di Kijang, Warga Bintan Timur Minta Pelayaran Pelni Ditutup
• VIDEO - Sinar Mas Land Serahkan 500 Rapid Test Kit Kepada Pemko Batam
• VIDEO - Kisah Anjelina, Pedagang Asongan yang Hidup Sebatang Kara, Terpaksa Tidur di Jalanan
Ia pun mengaku orang yang terjangkit tak boleh dikucilkan tetapi diberi penguatan dan kabar bahagia untuk meningkatkan imun tubuh.
"Tidak perlu bohong pernah kontak dengan penderita, karena kita semua bertanggung jawab menyelamatkan diri, keluarga dan masyarakat," tuturnya.
Disinggung terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikabarkan berlaku sepekan sebelum Ramadan, menurut Tjejep masih dalam pembahasan.
Di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rustam mengatakan, pihaknya masih melakukan rapid test terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan Wali Kota Tanjungpinang Syahrul.
• Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Buka Data ODP, Minta Jalankan Isolasi Diri 14 Hari
• Tiga Pasien Positif Covid-19 Batam Dirawat di RSBP, Tekankan Bahaya Transmisi Lokal
• Polisi Bongkar Prostitusi Online, Mami Lisa Bawahi 600 PSK, Dari Pekerja Kantoran Hingga IRT
Hingga kemarin seluruh yang mengikuti rapid test ia sebut juga menunjukkan nonreaktif.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang Rahma pun mengajak masyarakat mendoakan sejawatnya, Wali Kota Tanjungpinang Syahrul sembuh, setelah tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukkan positif Covid-19.
Rahma juga meminta jajarannya tetap tenang dan bertugas seperti biasa.
Ia percaya Gugus Tugas dan instansi terkait bekerja maksimal menanggani wabah corona di Tanjungpinang.
"Mari beri semangat kepada warga, bergandeng tangan memerangi wabah ini. Jaga keluarga kita, masyarakat kita dan seluruh jajaran Pemko Tanjungpinang," serunya.
• Seorang Warga Tanjungpinang Positif Covid-19, dan Jalani Karantina Mandiri di Rumah
• Kembali Bertambah, Pasien Positif Virus Corona di Batam Selasa (14/4) Menjadi 3 Orang
Ajakan sama disampaikan Sekda Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari.
Ia meminta masyarakat mendoakan Syahrul yang saat ini masih dirawat di RSUP Raja Ahmad Tabib.
Sementara itu, Tjetjep kembali menjelaskan kondisi Syahrul hingga kemarin relatif stabil.
“Beliau memiliki riwayat perjalanan ke Kota Padang, Sumatera Barat,” kata Tjetjep.
Orang Terdekat Jadi ODP
Semua orang yang pernah kontak dengan Syahrul ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
• Kasus Corna di Batam, Hari Ini 3 Orang yang Terindikasi Positif Covid-19 di Batam
• Sudah Bunuh Kekasih Istrinya, Pria Ini Mengaku Puas dan Tidak Menyesal
Mereka juga wajib mengikuti pemeriksaan rapid test maupun pengambilan sampel swab.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanjungpinang, Rustam mengatakan setelah melakukan rapid test terhadap belasan orang, hasilnya menunjukkan negatif.
Sementara itu sembilan orang yang juga melakukan kontak dengan Syahrul telah diambil sampel swab-nya, di mana hasilnya diketahui beberapa hari ke depan.
“Alhamdulillah sudah dilakukan rapid test pada 18 orang semua negatif, termasuk swab terhadap sembilan orang,” jelas Rustam.
Informasi yang diperoleh Tribun, tatkla hasil PCR Syahrul positif corona, di hari yang sama seorang wanita berinisial P diduga ikut terpapar.
• KISAH Anjelina, Pedagang Asongan yang Hidup Sebatang Kara, Terpaksa Tidur di Jalanan Kota Batam
• VIDEO - Di Tengah Pandemi Virus Corona, Belasan Pelajar Nekat Lakukan Konvoi Kelulusan
Wanita ini terpapar dari orangtuanya berinisial HS, yang meninggal dunia beberapa hari lalu dan juga dinyatakan positif Covid-19.
Namun, terhadap P tidak dilakukan perawatan di RSUD Raja Ahmad Tabib, melainkan dikarantina dalam rumah.
"Iya benar. Bersangkutan dirawat di kediaman orangtuanya, di dalam kamar saja," sebut Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjejep Yudiana.
• Pernah Kedutan di Jari Kelingking Kaki Kiri? Ternyata Artinya Mengindikasikan Beberapa Pertanda ini
Disebutkannya, keluarga P juga sudah diberi peringatan untuk tak melakukan kontak dan meminta P hanya di kamar.
"Selama tidak ada kontak dengan yang lain terjamin aman.
Semua penghuni rumah wajib pakai masker," ujarnya, seraya menjelaskan karantina rumah memang salah satu metode yang disahkan dalam peraturan pemerintah.(*)