600 PSK Anak Buah Mami Lisa Ternyata Langganan Pengusaha dan Para Pejabat, Tarifnya Bikin Melongo
Bisnis ini terbongkar awalnya ketika polisi menggrebek kamar hotel di Surabaya Selatan, pada 24 Februari 2020.
TRIBUNBATAM.Id, SURABAYA - Bisnis esek-sesk dengan melibatkan 600 PSK di Surabaya menemukan Fakta Baru.
Sejauh ini Polisi sudah meluai mengungkap siapa saja yang menjadi pelanggan prostitusi via Online ini.
Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap kalau para penikmat PSK tersebut yakni para pengusaha.
Polrestabes Surabaya menemukan fakta terbaru di kasus bisnis esek-esek yang melibatkan 600 cewek muda.
Rupanya bisnis ini memiliki pelanggan pengusaha dan pejabat.
Di kasus bisnis esek-esek ini, polisi telah menangkap tiga muncikari yakni Lisa Semampow, Kusmanto dan Dewi Kumala.
Bisnis ini terbongkar awalnya ketika polisi menggrebek kamar hotel di Surabaya Selatan, pada 24 Februari 2020.
Saat itu polisi menciduk dua cewek yang melayani pria hidung belang.
• Sinopsis dan Trailer Film The Lazarus Effect, Kamis (16/4) Pukul 23.00 WIB di Trans TV
• Cara Hilangkan Bau Tak Sedap di Dalam Kulkas yang Penuh Makanan & Minuman saat Karantina
• PT Isuzu Astra Motor Indonesia Buat Gerakan #BersamaIsuzu, Ajak Berkontribusi Pada Terdampak Corona
Kemudian, polisi menangkap Kusmanto dan Dewi Kumala yang diduga menjadi muncikari bisnis esek-esek ini.
Berdasarkan pemeriksaan, polisi lalu menemukan nama dan foto 600 cewek muda yang terlibat dalam bisnis haram ini.
"Pola perekrutannya adalah dari mulut ke mulut, dan ada yang menawarkan diri karena butuh uang," kata AKP Iwan Hari Purwanto, Kanitjatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya dilansir dari SuryaMalang.

Cewek-cewek dari latar belakang beragam, mulai SPG event, mahasiswi, model, dan pekerja kantor.
"Para korban terlibat bukan hanya karena kebutuhan. Tapi, latar belakang hidupnya memang borjuis, dan mewah. Jadi kebanyakan mereka yang menawarkan diri ke muncikari ini," tegas Iwan.
Iwan memaparkan, Lisa Semampow memiliki grup khusus bagi para member yang sudah lebih dari sekali memesan jasa.
Setelah komunikasi via grup Facebook, Lisa dan pelanggan itu beralih ke pesan WhatsApp.
"Lalu tersangka memberi foto cewek dan tarifnya untuk sekali kencan," ujar Iwan.
