VIRUS CORONA DI JERMAN
Pimpinan Jerman Sepakat Sejumlah Toko dan Sekolah Sudah Bisa Buka Mulai 4 Mei 2020
Meski akan kembali membuka sejumlah usaha mulai 4 Mei, Kanselir Jerman tetap menekankan pentingnya aturan menjaga jarak sosial dipatuhi
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BERLIN - Jerman mengklaim akan melakukan langkah maju meski sedikut dalam upaya melawan pandemi virus corona di negaranya.
Jerman akan melonggarkan aturan lockdown dengan membuka kembali sejumlah toko-toko dan sekolah mulai 4 Mei 2020.
Hal itu disampaikan Kanselir Jerman, Angela Merkel, Rabu (15/4/2020) sebagaimana dikutip dari straitstimes.com, Kamis (16/4/2020).
• Singapura Juga Kembangkan Vaksin untuk Virus Corona, Diperkirakan Agustus Sudah Bisa Uji Klinis
• Nekat, Belasan Pria Ini Gelar Pesta Ulang Tahun dan Mabuk-mabukan di Sebuah Apartemen
• AHY Tunjuk Teuku Riefky Harsya Sebagai Sekjen Partai Demokrat 2020- 2025, Putri Wapres Jadi Wasekjen
Meski akan kembali membuka sejumlah usaha mulai 4 Mei, Kanselir Jerman tetap menekankan pentingnya aturan menjaga jarak sosial dipatuhi.
Pembukaan usaha dan sekolah itu disepakati Kanselir Jerman bersama 16 kepala negara bagian di Jerman dalam pertemuan virtual yang digelar Rabu (15/4/2020).
Mereka akan kembali menggelar pertemuan pada 30 April untuk meninjau kembali apakah rencana itu membuka sejumlah usaha pada 4 Mei tetap dilakukan atau tidak.
Berdasarkan rapat hari Rabu itu, toko-toko hingga 800 meter persegi akan diizinkan buka usaha, begitu juga dengan dealer mobil, sepeda, dan toko buku.
Mereka diberi kesempatan membuka usaha dengan catatan harus mempraktikkan aturan sosial yang menjaga jarak dan kebersihan yang ketat.
Sekolah akan mulai dibuka kembali mulai 4 Mei, dengan prioritas diberikan kepada siswa tahun terakhir. Penata rambut atau saloin juga bisa dibuka kembali.
Pemerintah federal dan negara bagian juga meminta semua orang Jerman mengenakan masker saat berada di transportasi umum atau saat berbelanja.
Meski usaha mulai dibukan, tidak dengan kegiatan keagamaan.
Kegiatan keagamaan tetap dilarang, begitu juga dengan usaha restoran, bar, kafe, bioskop dan dan musik.
Acara-acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar dilarang hingga 31 Agustus 2020.
"Kami sekarang bergerak maju dalam langkah-langkah kecil," kata Merkel dalam konferensi pers.
• Lama Tak Muncul, Mahathir Mohamad Sampaikan Pesan Ini ke Semua Pelajar Malaysia
• Fokus Ibadah Puasa Ramadan, Khabib Nurmagomedov Minta Pertarungan UFC Kembali Digelar September
"Ini adalah situasi yang rapuh di mana kehati-hatian diperlukan, bukan kegembiraan," ujarnya.