TRIBUN WIKI
Sel Otak Bisa Mati dalam Hitungan Menit, Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Stroke
Hingga saat ini, Stroke merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau berhenti.
Hal ini dapat mengindikasikan gejala stroke.
- Sulit berjalan.
Kondisi ini menyebabkan Anda tersandung atau tidak bisa menjaga keseimbangan.
Anda juga mungkin mengalami pusing mendadak atau kehilangan koordinasi.
Pencegahan
Langkah terbaik untuk mencegah penyakit stroke adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stroke, di antaranya:
- Mengontrol tekanan darah tinggi
- Menurunkan asupan kolesterol dan lemak jenuh
- Tidak merokok
- Mengelola diabetes dengan diet dan olahraga
- Konsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran
- Olahraga secara teratur
- Batasi konsumsi alkohol
Diagnosis
Sebagai langkah awal untuk bisa mendiagnosis penyakit stroke, datanglah ke dokter dengan menjelaskan gejala-gejala yang Anda alami.
Dokter akan bertanya kepada pasien atau anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi:
- Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala tersebut muncul.
- Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
- Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.
- Memeriksa riwayat kesehatan pasien dan keluarga pasien terkait penyakit jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.
- Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, antara lain:
1. Tes darah
Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi beberapa hal, seperti:
- Kadar gula darah dalam darah.
- Hitung jumlah sel darah untuk melihat kemungkinan adanya infeksi.
- Kecepatan pembekuan darah (hemostasis).
- Keseimbangan zat kimia dan elektrolit dalam darah untuk melihat fungsi organ.
2. CT scan
CT scan dapat menghasilkan gambar otak secara detail, sehingga dapat mendeteksi tanda-tanda perdarahan, tumor, dan stroke.
3. MRI
Pemeriksaan MRI menggunakan gelombang radio dan magnet untuk menghasilkan gambaran detail dari otak pasien.
MRI dapat mendeteksi jaringan otak yang mengalami kerusakan akibat stroke iskemik dan perdarahan otak.
4. Elektrokardiografi
Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung sehingga dapat mendeteksi adanya gangguan irama jantung atau penyakit jantung koroner yang menyertai.
5. USG doppler karotis
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar detail mengenai kondisi bagian dalam pembuluh arteri karotis di leher.
Gambar tersebut dapat mendeteksi timbunan lemak (plak) dan kondisi aliran darah di dalam arteri karotis.
6. Ekokardiografi
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar detail dari jantung.
Ekokardiografi dilakukan untuk mendeteksi sumber gumpalan di dalam jantung yang mungkin bergerak dari jantung ke otak, sehingga menyebabkan stroke.
Ekokardiografi juga dapat melihat penurunan fungsi pompa jantung. (TRIBUNBATAM.ID/WIDI WAHYUNINGTYAS)