Ada Pihak Paksa Indonesia Tetap Impor Alat Kesehatan, Stafsus Menteri BUMN: Selama Ini Kita Ngapain?
Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik kotor
TRIBUNBATAM.id - Saat wabah Covid-19 masih melanda seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, beberapa oknum diduga memanfaatkan situasi ini.
Ada pihak-pihak yang memaksa agar Indonesia secara terus-menerus mengimpor alat kesehatan (alkes).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga disebutkannya dalam diskusi virtual, Minggu (19/04/2020).
• Sudah Ada Sejak Tahun 1002, Virus Corona Ditemukan Pertama Kali Oleh Anak Seorang Sopir Bus
"Kita selama ini (ada) trader (pedagang) yang melakukan trading. Di sinilah Pak Erick mengatakan ada yang memaksa supaya trading terus. Bukan bikin produk," kata Arya.
Arya mencontohkan upaya pemenuhan kebutuhan ventilator di Indonesia.
Ia mengatakan Indonesia terus-terusan mengimpor ventilator.
• Bekerja dari Pagi hingga Malam Merawat Pasien Corona, Tenaga Medis malah Dapat Stigma Negatif
Namun, saat ini beberapa perguruan tinggi bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang memproduksi purwarupa ventilator untuk kebutuhan dalam menangani pasien Covid-19.
Beberapa purwarupa sedang diuji Kementerian Kesehatan dan akan diproduksi massal bila lolos proses uji.
Arya menilai hal itu menunjukkan sedianya Indonesia bisa memproduksi ventilator yang layak pakai.
• Tolak Kebijakan Lockdown, Warga Brazil Unjuk Rasa di Jalanan Rio de Janeiro, Presiden Pecat Menkes
Karena itu, ia menilai ada pihak yang selama ini sengaja membiarkan ketiadaan produsen ventilator dalam negeri, agar mereka bisa diuntungkan dengan proses impor.
"Ternyata terbukti bisa kita bikin ventilator. Ini masih diuji, ya. Tapi kalau berhasil maka Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) minta PT Pindad, PT DI dan PT Len Industri untuk produksi ventilator," ujar Arya.
• Satu Lagi PDP di Bintan Meninggal, Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19
"Jadi ini kalau berhasil kita bisa membuat ventilator. Artinya bisa, kan, industri dalam negeri. Selama ini kita ngapain saja?" lanjut dia.
Sebelumnya Erick Thohir mengatakan, saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih impor.
Mantan bos klub sepak bola Inter Milan ini mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
• Yusilfa Yeni Sembuh dari Corona Setelah Konsumsi Putih Telur dan Globulin
“Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat. Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri,” ujar Erick usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/04/2020).