VIRUS CORONA
Ulama Meninggal, Ratusan Ribu Orang Hadiri Pemakamannya, Polisi Kewalahan Tegakkan Aturan Lockdwon
Pihak keluarga ulama sebenarnya sudah mengimbau agar proses pemakaman sang ulang cukup dihadiri maksimal 50 orang
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, DHAKA - Kebijakan penguncian wilayah untuk mencegah penyebaran covid-19 di Bangladesh dilanggar ribuan orang.
Seorang ulama terkemuka di Bangladesh, Jubayer Ahmad Ansari meninggal dunia dan dimakankan Sabtu (18/4/2020).
Pihak keluarga ulama sebenarnya sudah mengimbau agar proses pemakaman sang ulang cukup dihadiri maksimal 50 orang.
• Warga Amerika Gelar Aksi Minta Lockdown Diakhiri; Aku Harus Bekerja, Kalau Tidak, Aku Akan Mati
• Tolak Kebijakan Lockdown, Warga Brazil Unjuk Rasa di Jalanan Rio de Janeiro, Presiden Pecat Menkes
• 90 Tahun PSSI, Inilah Deretan Prestasi yang Pernah Diraih Timnas Indonesia
Pemerintah bangladesh pada saat bersamaan tengah berusaha mengtasi lonjakan jumlah orang terinfeksi virus corona.
Namun, imbauan dan larangan yang diberlakukan pemerintah tak dipatuhi.
Saaty pemakaman sang ulama, ratusan ribu orang datang.
Pihak berwenang menyebut jumlah orang datang menghadiri pemakaman ulama tersebut mencapai ratusan ribu orang.
Polisi awalnya setuju dan sudah sepakat dengan pihak keluarga Jubayer Ahmad Ansari, bahwa hanya 50 orang yang bisa menghadiri pemakaman di kota Sarail di timur, karena risiko penyebaran virus corona.
Namun kepala polisi setempat Shahadat Hossain mengatakan para petugas tidak berdaya saat acara pemakaman orang yang datang di luar perkiraan mereka.
Polisi tidak bisa menghalau ratusan ribu orang yang datang untuk menghormati ulama yang merupakan seorang pengkhotbah yang cukup populer di Bangladesh.
"Orang-orang datang dalam gelombang (yang sangat besar)," katanya kepada AFP, yang dikutip channelnewsasia.com.
Penyelenggara mengatakan sekitar 100.000 menghadiri pemakaman.
Seorang pembantu Perdana Menteri Sheikh Hasina, Shah Ali Farhad, juga mengatakan lebih dari 100.000 orang yang hadir.
Bangladesh memberlakukan penguncian nasional sejak 26 Maret karena coronavirus menyebar di seluruh negeri yang berpenduduk 168 juta orang.
• Murid Tak Punya HP Buat Belajar Daring, Guru Ini Terpaksa Datang ke Rumah Siswa untuk Mengajar
• 32 Ucapan Selamat Puasa Ramadan 1441 H yang Bisa Kamu Kirim Lewat WhatsApp, Facebook dan Instagram