Cegah Covid-19, Ustaz Syardian Dilibatkan Satgas Aman Nusa II Polres Anambas untuk Dekati Warga

Ustaz Syardian dilibatkan Satgas Aman Nusa II Polres Anambas dalam memberikan edukasi kepada warga terkait pencegahan Covid-19

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/RAHMA TIKA
Satgas Aman Nusa II Polres Anambas bersama tokoh agama, yakni Ustaz Syardian mengimbau masyarakat yang ada di jalan terkait pencegahan Covid-19, Minggu (19/4/2020) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mengingatkan masyarakat supaya patuh terkait pencegahan Covid-19.

Di Anambas, tokoh agama juga dilibatkan dalam memberikan edukasi kepada warga. Seperti yang dilakukan Satgas Aman Nusa II Polres Kepulauan Anambas di Kecamatan Siantan, Minggu (19/4/2020).

Imbauan dan edukasi tersebut dilakukan di Simpang Tugu Buak Pelabuhan Pemda dan simpang Masjid Jami'.

Kapolres Kepulauan Anambas AKBP Cakhyo Dipo Alam, S.I.K menyampaikan, imbauan dan edukasi ini mengikutsertakan para tokoh agama yaitu Ustaz Syardian. Tujuannya agar masyarakat lebih tergugah hatinya untuk tetap berdiam diri di rumah.

"Kita gandeng tokoh agama dalam pemberian imbauan dan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat lebih tergugah kesadarannya untuk bersama melawan penyebaran Covid-19 di wilayah Kepulauan Anambas," Kata Cakhyo.

Direktur RSUD Muhammad Sani Usulkan Insentif bagi Tenaga Medis ke Pemkab Karimun, terkait Corona

Kontak dengan Pasien Positif Corona, IDI Batam Minta Tenaga Medis Jalani Isolasi Mandiri

Imbauan dan edukasi yang disampaikan menggunakan pengeras suara di sekitar jalan tersebut, mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker saat akan keluar rumah.

Jika menggunakan kendaraan bermotor harus memakai helm, lalu imbauan untuk melaksanakan salat tarawih di rumah saja, dan menerapkan protokol kesehatan apabila setelah melakukan aktivitas di luar rumah.

Sebanyak 29 personel dikerahkan dalam pemberian imbauan dan edukasi kepada masyarakat yang melintas di jalan.

Relawan Telor Merah

Sementara itu, Sekelompok warga di Kabupaten Anambas membuat aksi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah tempat tinggal mereka.

Mulai dari menyemprot disinfektan dan lain sebagainya. Termasuk mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap berdiam diri dan beraktivitas dari rumah.

Satu diantara kelompok warga itu, ada namanya Relawan Telor Merah.

Mereka menyemprot disinfektan ke tempat-tempat keramaian.

Tidak hanya di Kecamatan Siantan, aksi relawan ini turun ke lapangan untuk membantu warga, diakui Ketua Relawan Telor Merah, Jap Jhoni juga menyasar ke sejumlah kecamatan lain di Pulau Siantan, seperti Desa Air Bini di Kecamatan Siantan Selatan.

Nama Telor Merah menurutnya diambil dari video bayi yang bisa berbicara di media sosial setelah memakan telor merah.

"Ini merupakan gerakan spontanitas, terpanggil dari hati nurani, saya mengajak siapa saja yang mau bergabung jadi relawan, dan kebetulan saat itu kita kebingungan cari nama yang cocok untuk relawan ini. Dari situ terlintas ide untuk membuat nama itu," ucapnya.

Para relawan telor merah yang berjumlah 20 orang ini memang pure membantu secara ikhlas, mereka tidak mengharapkan imbalan sama sekali.

Pihaknya tidak mengelak bahwa mereka juga mendapat bantuan makanan, alat medis dan juga alat pelindung diri (APD) dari beberapa donatur.

"Karena masyarakat melihat kita, ada donasi masuk ke kami, seperti makanan, minuman, sampai dalam bentuk uang pun juga ada. Intinya kami di sini tidak pernah meminta, dan ikhlas karena spontanitas bersama. Donasi dari donatur itu kita juga update di sosial media setiap hari, jadi apa saja yang diberi donatur kita rekap kemudian kami laporkan di Facebook," ungkapnya.

Aksi mereka itu mendapat simpati dari warga net. Tidak hanya masyarakat biasa, sejumlah artis seperti Bertrand, Gracia Indri membuat video pendek atas apresiasi dari aksi yang mereka lakukan.

Tidak hanya Relawan Telor Merah, nama unik dari aksi relawan diketahui juga muncul di Pulau Matak. Sekelompok warga menamakan Relawan Nasi Kuning terus bergerak ke sejumlah dusun dan desa di pulau itu untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Kami bersyukur sekali dengan terbentuknya relawan telor merah ini bisa memberi contoh positif kepada daerah lain," katanya.

Warga Tak Lagi Leluasa Ngopi

Aktivitas ngopi pagi warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri terusik sejak wabah virus Corona.

Mereka tak lagi leluasa berkumpul dan duduk santai di kedai kopi.

Penyebabnya tim gabungan Gugus Tugas Penangulangan Covid-19 yang patroli setiap hari dan memberi imbauan kepada warga untuk mengurangi kegiatan berkumpul di luar rumah.

"Setiap hari ada razia, sudah mirip di Batam. Ini bunyi sirine sudah terdengar. Sudah mau datang ke tempat kami," ucap seorang warga di satu kedai kopi di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Fadhil Hasan saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (25/3/2020) siang.

Tidak banyak warga di kedai kopi itu. Warga Anambas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat itu mengaku hanya berdua saja dengan rekannya.

Itu pun jaraknya diatur, minimal satu meter. Ia mengakui, kebijakan untuk meminimalisir aktivitas di luar rumah dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Tidak hanya kedai kopi, sejumlah kegiiatan beribadah diimbau untuk dilakukan di rumah.

"Bupati juga sudah instruksikan untuk sholat sebaiknya di rumah dulu, kecuali kalau ada ceramah di masjid untuk yang mau datang juga diperhatikan. Jangan kan larangan untuk tetap di rumah, para penumpang yang datang saja dari mana pun melalui transportasi darat dan laut juga diperiksa sekarang. Anambas sejauh ini memang masih aman dari pemberitaan Covid-19 ini. Kami berharap seperti itu terus lah," ucapnya.

Pemilik Kedai Kopi Serasi, Aliong mengaku sedikit kecewa dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini.

Pendapatan dari usaha kedai kopinya turun drastis semenjak tidak diperbolehkannya pengunjung untuk datang ke warung-warung kopi yang ada di sekitar pasar. .

"Ya gimana lagi sudah kebijakan pemerintah. Cuma kalau bisa orang tu dapat ngopi di sini, tapi jangan lama-lama, selesai ngopi pulang. Sudah dua hari ini gak ada yang datang, kursi juga disusun tuh (sambil menunjuk kursi yang bertumpuk di samping warung)," keluhnya.

Meski sedikit pengunjung yang datang, kedai kopi miliknya tetap ia buka seperti biasa.

Menurutnya, ini merupakan mata pencaharian mereka sehari-hari bergantung dari penjualan kopi dan makanan lain seperti nasi goreng, Mi Tarempa, dan aneka makanan dan minuman lainnya.

Tidak hanya usaha milik Aliong, beberapa kedai kopi di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan juga tampak sepi akibat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu.

Puskesmas Siapkan Ruang Khusus Pasien Batuk dan Flu

Puskesmas Tarempa menyediakan ruang khusus bagi pasien penderita batuk dan pilek.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus Corona ke Kabupaten Kepulauan Anamba, Provinsi Kepri.

Kepala UPT Puskesmas Tarempa, Januardi mengatakan, pihaknya sedang berkoodinasi dengan Dinas kesesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana kabupaten untuk penyediaan masker.

Kemudian Puskesmas Tarempa juga sudah menyediakan alat pengukur suhu tubuh yakni thermo scanner.

"Nanti setiap orang yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas akan kami beri masker," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (19/3/2020).

Saat ini para pengunjung masih normal seperti biasanya. Namun, kita akan terus melalukan sosialisasi kepada masyarakat terkait Covid-19 tersebut.

"Setiap pasien baik itu yang datang dengan keluhan batuk atau pilek maupun hanya pemeriksaan biasa akan kita ukur suhu tubuhnya tanpa terkecuali," jelasnya.

(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved