RAMADHAN DI ANAMBAS
Jelang Puasa, Harga Cabai di Anambas Tembus Rp 20 Ribu Per Ons dan Stok Tak Banyak, Ini Sebabnya
Jelang puasa, harga cabai di Anambas tembus Rp 20 ribu per ons. Warga mengandalkan cabai dari petani lokal
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Jelang puasa, masyarakat memadati Pasar Inpres di Anambas untuk membeli kebutuhan pokok. Suasana pasar ini terlihat ramai, tidak seperti hari biasa.
Pantauan tribunbatam.id di Pasar Inpres yang terletak di jalan Hangtuah, para pengunjung tampak memadati penjual sayuran.
Mereka terlihat mengerumuni salah satu pedagang sayur. Pedagang itu menjual cabai merah.
Diketahui stok cabai merah, cabai rawit, dan cabai hijau saat ini kosong di pasaran.
Seorang penjual cabai mengatakan, ia memperoleh cabai dari petani.
"Ini cabai sudah saya pesan. Dari pagi banyak yang berebut, tinggal ini aja cabainya sudah mau habis juga," kata Lastri, Senin (20/4/2020).
• Jelang Ramadhan, Harga Cabai Kering Giling Naik, Pedagang: Harga Bumbu Dapur Masih Stabil
• Pernah Kontak dengan Pasien Lainnya, Anak Umur 8 Tahun Positif Corona di Tanjungpinang
Di tengah sulitnya mendapati cabai di pasar, pedagang menjual cabai per ons dengan harga Rp 15 ribu. Untuk kualitas cabai pun sudah kurang bagus, karena sedikit layu dan kering, dan sudah tidak segar.
Sementara itu di tempat yang berbeda, ada pedagang yang menjual cabai hijau dengan harga Rp 10 ribu per ons-nya, stoknya pun tidak banyak. Untuk harga cabai rawit ada yang menjual Rp 20 ribu per onsnya.
Terlebih dengan keadaan seperti ini, masyarakat tidak bisa memilih cabai yang segar atau tidak. Mereka tetap membeli cabai yang ada.
"Mau tidak mau tetap dibeli dek, ini aja sampai berebut tadi beli cabai, takut tidak kebagian," ucap Ana salah satu pembeli.
Cabai Merah
Stok cabai merah di Pasar Inpers dan Pasar Tarempa di Anambas kosong. Kosongnya stok cabai ini membuat masyarakat sementara waktu beralih ke cabai kering dan cabai hijau atau rawit.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Kepulauan Anambas Dahlia Harisa, membenarkan adanya kekosongan beberapa kebutuhan komoditi seperti cabai merah dan tomat.
"Karena kapal yang biasanya membawa kebutuhan pokok dan sayur dari Tanjungpinang sementara waktu tidak masuk. Makanya beberapa kebutuhan masyarakat jadi langka," kata Dahlia saat dihubungi melalui telepon, Jumat (17/4/2020).
Dahlia mengungkapkan, di Anambas sendiri ada beberapa petani yang menanam cabai namun tidak banyak. Ketika ditanya apa langkah yang akan diambil Disperindagkop terkait ketersediaan kebutuhan masyarakat selama kapal tidak masuk, Dahlia mengatakan dinas pertanian yang lebih tahu.