VIRUS CORONA DI SINGAPURA
Kasus Positif Corona di Singapura Tembus 10 Ribu, Dubes RI: Jangan Keluar Rumah Bila Tak Mendesak
Ngurah Swajaya mengatakan, pemberlakuan larangan kunjungan singkat masih diterapkan di Singapura. Ini juga berlaku bagi PMI.
Negeri "Singa" ini juga menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi infeksi virus Corona di Asia Tenggara, jauh di atas Indonesia dan Filipina yang masing-masing mencatatkan 7.135 dan 6.199 kasus.
Data hari ini menerangkan dari 1.016 pasien, hanya 15 adalah warga Singapura dan Permanent Resident.
Sisanya sama seperti hari-hari sebelumnya adalah pekerja asing mayoritas berasal dari sektor konstruksi yang tinggal di asrama.
Ini adalah hari ketiga secara berturut-turut jumlah pasien harian menembus tiga digit sejak kasus pertama virus dari Wuhan ini terdeteksi di Singapura pada 23 Januari.
1.426 kasus yang merupakan rekor jumlah kasus harian tertinggi dilaporkan Senin lalu (20/04/2020). Kemarin Selasa mencatatkan 1.111 pasien baru.
Pemerintah Singapura telah memutuskan memperpanjang lockdown parsial atau circuit breaker dari semula 4 May menjadi 1 Juni. Status lockdown parsial ini diterapkan sejak 7 April.
Pengetatan juga dilakukan terhadap usaha-usaha esensial yang masih diizinkan beroperasi.
Bisnis yang terpaksa harus menghentikan operasinya adalah salon, tukang pangkas rambut, toko kue, penjual bubble tea, kafe penjual kopi, dll.
Negeri “Merlion” juga memerintahkan agar seluruh pekerja asing berjumlah sekitar 200.000 yang tinggal di asrama dikarantina total. Mereka akan berhenti bekerja sementara waktu hingga keadaan stabil.
Pemerintah akan melakukan penyesuaian lebih lanjut dan mempertimbangkan pelonggaran beberapa kebijakan setelah 1 Juni.
Diharapkan perpanjangan ini dapat menurunkan angka infeksi komunal di masyarakat dan juga memutus rantai penyebaran Covid-19 di antara pekerja asing di asrama. (TribunBatam.id/Ichwannurfadillah) (Kompas.com)