Derita Penjual Kue Lebaran Banyak Orderan Batal Karena Covid-19: Seperti Tak Ada Hari Raya Tahun Ini
"Tetapi selama sebulan terakhir, 90 persen pelanggan saya telah membatalkan pesanan itu, ”kata pemilik Tia Cake House ini
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, JOHOR - Bulan puasa Ramadhan 1441 H sudah datang.
Biasanya, sejak awal puasa ini, pembuat kue hari raya sudah mulai mengerjakan orderan.
Itu artinya, mereka akan mendapatkan penghasilan yang lumayan saat hari raya tiba.
Tapi sepertinya tahun ini adalah hari raya kelabu bagi pembuat kue, terutama yang biasa jualan di pasar Ramadhan di Johor, Malaysia.
Satu di antaranya adalah Nor Fatiha Rahamat.
Nur Fatiha biasanya membuat kue dan kue Hari Raya sebelum menjualnya di pasar Ramadhan di Johor.
Jualan kue ini sudah menjadi sumber penghasilan penting baginya untuk membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya.
Namun tahun ini, dimana Malaysia masih bertempur melawan COVID-19, Nor Fatiha mengatakan situasi saat ini jauh dari biasanya.
Dikutip dari channelnewsasia.com, Nor Fatiha mengatakan bisnis kuenya tahun ini sangat tidak bagus.
“Sangat berbeda tahun ini. Saya sudah menerima pesanan sejak awal tahun 2020 ini."
"Tetapi selama sebulan terakhir, 90 persen pelanggan saya telah membatalkan pesanan itu, ”kata pemilik Tia Cake House, yang berbasis di Johor Bahru itu.
"Sekarang, saya harus mempromosikan kue saya lagi, berharap lebih banyak orang akan memesan," tambahnya.
Nor Fatiha mengatakan alasan utama pembatalan pemesan kue oleh pelanggannya adalah ketidakpastian situasi nasional.
Situasi ini juga membuat ketidakpastian apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan pedagang di bazaar Ramadhan saat bulan puasa.
Bazaar Ramadhan adalah dagangan makanan pokok yang penting bagi orang Malaysia, di mana orang biasanya pergi ke kelompok pedagang kaki lima dan membeli makanan untuk berbuka puasa serta pakaian untuk perayaan Hari Raya Aidilfitri.