TRIBUN WIKI
Ramadhan Tahun Ini Tak Berjamaah di Masjid, Simak Asal Usul Salat Tarawih Selama Bulan Puasa
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih dilaksanakan selepas waktu Isya'.
Dalam pelaksanaannya, salat tarawih dikenal dengan dua cara pengerjaan yang berbeda jika dilihat dari jumlah rakaatnya.
Terdapat dua pendapat umum tentang jumlah rakaat dalam salat tarawih.
Pertama, salat Tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat dan ditambah dengan witir 3 rakaat.
Dengan demikian secara total salat malam yang dikerjakan adalah 11 rakaat.
Kedua, salat Tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat dan ditambah dengan witir 3 rakaat.
Sehingga, secara total jumlah rakaat salat Tarawih adalah 23 rakaat.
Kedua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil.
- Dalil Salat Tarawih 8 Rakaat
Dalil shalat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaaat adalah hadis Nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dari Aisyah r.a. sebagai berikut.
“Dari Aisyah, istri Nabi Saw., (diriwayatkan bahwa) ia berkata, "Pernah Rasulullah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.” (Hadis Riwayat Muslim)
Dalam "Dasar Salat Tarawih Empat Rakaat Satu Kali Salam" di situs web resmi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, terdapat pula riwayat lain dari Abī Salamah Ibn ‘Abd ar-Raḥmān, bahwa ia bertanya kepada ‘Ā’isyah mengenai salat Rasulullah di bulan Ramadhan.
"Aisyah menjawab, "Nabi tidak pernah melakukan salat sunah di bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat.” (Hadis Riwayat al-Bukhārī dan Muslim)
- Dalil Salat Tarawih 20 Rakaat
Sementara dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan (2017:28), beberapa tabiin meriwayatkan pengerjaan salat tarawih dengan jumlah 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Pertama, "Said bin Yazid, yang menyampaikan, "Umar [bin Khattab] mengumpulkan umat Islam di bulan Ramadhan dengan Imam Ubay bin Ka’b dan Tamim al-Dari, dengan 21 rakaat [dalam riwayat lain 23 rakaat]. Mereka membaca ayat-ayat ratusan. Baru selesai ketika menjelang Subuh.” (Riwayat al-Baihaqi dalam al-Sunan 2/496, Abdurrazzaq dalam alMushannaf 4/260)