Kisah ART Diperlakukan Kasar sama Majikan, Sempat Dibawa ke Kantor Polisi Berakhir Seperti Ini
ART beridentitas IM (20) ini mengaku telah dianiaya majikannya yang merupakan pasangan suami istri tinggal di kawasan Semarang Barat.
"Saya masih takut dan kebayang kejadian itu. Saya trauma kalau keluar rumah harus ditemani orang tua. Gak bisa pergi jauh dari rumah. Lihat air putih takut karena teringat siksaan," kata IM.
Lolos dari siksaan
IM mengatakan bahwa dirinya baru bisa lolos dari siksaan majikan ketika dirinya dibawa majikannya ke kantor polisi.
Ia dibawa majikan ke Polsek Semarang Barat karena dituduh mencuri ponsel.
IM pun mengaku mengambil ponsel milik majikannya secara diam-diam lantaran berniat ingin menghubungi keluarganya karena saat itu ponsel miliknya disita sejak awal ia bekerja.
Di kantor polisi, kondisi IM yang babak belur pun menimbulkan tanda tanya.
"Saat di kantor polisi kondisi saya lemas, memar, mau jalan juga susa, polisinya curiga. Saya diantar ke RS Bhayangkara, kemudian saya divisum. Baru tahu kalau tenggorokan saya luka parah, pita suara rusak. Penyiksaan yang saya alami terbongkarnya awalnya ya dari situ," terangnya.
• Parit Dipenuhi Sampah, Jalan di Sagulung Batam Terendam Air Selepas Hujan
• 4 Maskapai Batalkan Penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam, Hubungi Nomor Ini Untuk Refund
Ika dan keluarganya berharap agar Polsek Semarang Barat memberi hukuman setimpal buat majikannya.
"Desember kasusnya terbongkar, lalu saya dibawa pulang ke rumah. Saya harus menjalani operasi dan perawatan di rumah sakit di RSUD Wongsonegoro biar bisa sembuh lagi," ujarnya.
Sumardjo (40), sang ayah, merasa tak tega dengan kondisinya buah hatinya.
Dia curiga dengan kejadian tak wajar yang menimpa anaknya.
"Bulan September atau Oktober tahun lalu, saya mau telepon dia gak bisa. Soalnya perasaan saya sudah gak enak. Dan ternyata pas bulan Desember saya ditelepon polisi disuruh datang ke Polsek Semarang Barat. Di sana saya baru tahu kalau anak saya kondisinya sudah parah," katanya.
Sementara itu, Kuasa hukum korban Deo Hermansyah telah mengawal kasus tersebut sejak dilaporkan ke Polsek Semarang Barat pada Desember tahun lalu.
FOLLOW:
Ia mendesak penyidik agar memproses kasus tersebut ke ranah hukum.