VIRUS CORONA

Sejak Wabah Corona, Korban PHK di Jakarta Menggelandang, Tidur di Emperan Toko hingga Kejar Sembako

Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada perekonomian masyarakat, khususnya mereka yang penghasilannya tidak tetap.

Tangkapan layar youtube Kompas TV
Sejumlah warga memutuskan tidur di emperan toko karena tidak bisa lagi membayar kontrakan. Mereka adalah pegawai toko yang terdampak penutupan tempat usaha akibat corona. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Pandemi virus Corona yang ikut terjadi di Indonesia memberikan pukulan dari sisi ekonomi bagi masyarakat luas.

Khususnya bagi masyarakat kalangan menengah bawah.

Efek nyata corona bagi perekonomian rakyat, masyarakat mendadak menggelandang, tidur di emperan hingga kejar-kejar sembako gratis.

Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada perekonomian masyarakat, khususnya mereka yang penghasilannya tidak tetap.

Sejumlah warga bahkan terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi memiliki penghasilan untuk membayar sewa kontrakan atau indekost.

Pasangan Menikah di Batam Turun Drastis, Sebagian Menunda Tunggu Berakhir Wabah Virus Corona

Jokowi: Semakin Tinggi Temperatur, Kelembapan & Sinar Matahari akan Memperpendek Masa Hidup Covid-19

"Saya pedagang ikut orang juga di Kota Tua dagang jilbab gitu, karena keadaan corona ini juga pengunjung kurang dan juga peraturan dari pemerintah juga toko enggak boleh buka, ya sudah tutup," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Kamis (23/4/2020).

Dia terpaksa menggelandang karena tidak lagi mampu membayar indekost semenjak tempat kerjanya tutup akibat mewabahnya Covid-19.

"Namanya kostan enggak tahu menahu, namanya perut mau corona mau enggak perut harus makan, tempat tinggal harus dibayar," ungkapnya.

Pengemudi Uber Motor Tidur di Emperan Toko Berselimut Jas Hujan
Pengemudi Uber Motor Tidur di Emperan Toko Berselimut Jas Hujan (KOLASE TRIBUNWOW/INSTAGRAM)

Sementara itu, Fahmi yang juga tidur di emperan mengaku terpaksa tidur di pinggir jalan karena kehabisan uang untuk menyewa Indekost.

Fahmi sempat bekerja di pusat perbelanjaan kawasan Blok M. Sampai akhirnya diberhentikan akibat mall dan kios tidak boleh beroperasi.

"Kan diperpanjang diperpanjang lagi sama pemerintah, toko di Blok M pada tutup.

DAFTAR Pasien Positif Covid-19 Berhasil Sembuh di Provinsi Kepri, Tanjungpinang Terbanyak

Niat Bantu Evakuasi Ambulans Terperosok Ternyata Berisi PDP Corona, 2 Warga Berakhir Dikarantina

Nah pas tutup sudah bingung kan, uang sudah pada habis, mau makan di mana mau tinggal di mana, ya sudah," ungkapnya.

Kini, Reza dan Fahmi hanya bisa tidur di trotoar dan mencari makan dengan mendatangi tempat-tempat pembagian makanan gratis yang dilakukan di pinggir jalan.

"Tidur di Tanah Abang bertiga bareng kan. Terus di situ juga cari makan di jalan.

Ada yang bagi sembako kita kejar, yang bagi makan juga kita kejar," kata Fahmi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved