VIRUS CORONA DI KOREA SELATAN
Kasus Baru Covid-19 Menurun, Korea Selatan Mulai Longgarkan Aturan Sosial, Izinkan Acara Keagamaan
Pertambahan kasus baru di Korea Selatan, Sabtu (25/4/2020) hanya 10 kasus, dan tidak ada tambahan angka kematian dalam 3 hari terakhir
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
"Akhir pekan ini, banyak fasilitas keagamaan mulai merencanakan layanan dalam ruangan yang sejauh ini mereka hindari," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun di acara pertemuan antar lembaga terkait coronavirus.
Dia memperingatkan siapa pun dapat menjadi penyebar, karena itu ia meminta peserta acara keagamaan untuk mematuhi pedoman karantina secara menyeluruh, termasuk mengenakan masker dan menghindari pertemuan kelompok atau makan terpisah.
Korea Selatan akan menghadapi serangkaian hari libur nasional seperti Ulang Tahun Buddha pada 30 April, Hari Buruh 1 Mei, dan Hari Anak-Anak pada 5 Mei.
Banyak orang diperkirakan akan melakukan perjalanan atau terlibat dalam berbagai pertemuan dan acara pribadi saat libur nasional tersebut.
Situasi dikhawatirkan membuat mereka terekspos risiko kontak yang lebih tinggi dengan mereka yang terkena virus.
Berbicara pada briefing terpisah di markas KCDC di Osong, Provinsi Chungcheong Utara, pejabat kesehatan senior lainnya, Kwon Joon-wook, mengatakan menurunkan penjaga karantina adalah faktor risiko terbesar dalam respons COVID-19.
"Mengembangkan perawatan dan vaksin itu sulit," tambahnya. "Belum ada pengobatan COVID-19 dengan efek penyembuhan yang terbukti," katanya
Jika Korea Selatan melewati minggu depan tanpa ada kasus terkait pemilu, itu akan menjadi preseden bagus untuk karantina di dalam dan luar negeri, mengingat periode inkubasi diketahui hingga dua minggu, menurut Kwon. (sumber: Yonhap)