VIRUS CORONA
Pasangan Ini Tidak Tahu Kalau Dunia Tengah Perang Menghadapi Virus Corona
Pasangan asal Manchester ini wajar tidak tahu, karena keduanya tengah melakukan perjalanan keliling dunia dengan kapal
TRIBUNBATAM.id, MANCHESTER - Elena Manighetti dan Ryan Osborne tak menyangka dunia kini tengah berperang melawan pandemi virus corona.
Pasangan asal Manchester ini wajar tidak tahu, karena keduanya tengah melakukan perjalanan keliling dunia dengan kapal.
Keliling dunia adalah impian sejak 2017 yang mereka wujudkan yakni berhenti bekerja, membeli kapal dan keliling dunia dengan kapal.
• WHO Tolak Wacana Paspor Imun; Tak Ada Orang yang Kebal Setelah Sembuh dari Covid-19
• Kasus Baru Covid-19 Menurun, Korea Selatan Mulai Longgarkan Aturan Sosial, Izinkan Acara Keagamaan
• Heboh Kabar Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Meninggal, China Kirim Tim Medis ke Korea Utara
Sejatinya keduanya tetap menjalin kontak dengan keluarga, tapi punya satu syarat: tidak boleh mengabarkan berita buruk.
Namun, kabar buruk itu ia ketahui sendiri saat harus sandar di sebuah pulau di Karibia.
Ia berniat berlabuh di sebuah pulau kecil di Karibia setelah 25 hari di laut dan sedikit berhubungan dengan dunia luar.
Pasangan asal Manchester, Inggris, berlayar melintasi Samudra Atlantik dari Kepulauan Kanari menuju Karibia ketika, tanpa sepengetahuan mereka, virus corona sedang menyebar ke seluruh dunia.
Sesudah 25 hari di laut dan sangat sedikit berhubungan dengan dunia luar, pasangan ini berencana untuk berlabuh di pulau kecil di Karibia pertengahan Maret.
Ketika mereka mendapat sinyal telepon sembari berlayar, mereka baru tahu bahwa perbatasan pulau itu sudah ditutup dan dunia sedang dilanda oleh pandemi.
“Pada Februari kami mendengar adanya virus di China. Tapi sedikit sekali informasi yang kami punya, dan kami bayangkan saat tiba di Karibia, segalanya sudah normal,” kata Elena.
Ryan menambahkan, “Ternyata yang terjadi sebaliknya. Kami baru tahu infeksi menyebar ke seluruh dunia.”
Penutupan perbatasan
Sepanjang waktu, pasangan ini nyaris tak punya akses ke internet.
Mereka juga tak berhubungan dengan keluarga dan teman-teman sehingga tak mengerti seberapa serius masalah sesungguhnya.
“Kami bilang ke kontak kami di darat, bahwa kami tak mau mendengar berita buruk,” kata Ellena, yang keluarganya tinggal di Lombardy, daerah paling terdampak Covid-19 di Italia.