VIRUS CORONA DI BATAM

Dipotong Gaji Hingga Dirumahkan, Nasib Kurir Barang di Batam Bertahan Melawan Pandemi Covid-19

Sebelum pandemi Covid-19, mereka harus berjuang setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan PMK 199 pada Januari 2020 lalu.

zoom-inlihat foto Dipotong Gaji Hingga Dirumahkan, Nasib Kurir Barang di Batam Bertahan Melawan Pandemi Covid-19
TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah
Aktivitas para kurir barang di salah satu perusahaan yang ada di Batam. Mereka kembali harus berjuang dari pandemi Covid-19 ini setelah sebelumnya berjuang terkait kebijakan PMK 199.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Merebaknya pandemi Covid-19 menambah derita para kurir barang di Kota Batam, Provinsi Kepri.

Apalagi sejak seluruh maskapai penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam memutuskan untuk menghentikan operasionalnya sesuai kebijakan pemerintah setelah ada edaran dari Kementerian Perhubungan.

Walau aktivitas kargo di bandara tetap berjalan, tak dapat disangkal pandemi Covid-19 tetap membawa kesengsaraan tersendiri bagi para kurir.

Seperti penuturan seorang kurir barang, Faisal kepada TribunBatam.id, Senin (27/4/2020).

"Keterlambatan pengiriman terjadi bisa 2 sampai 3 hari. Akibatnya, kurir pengantaran dirumahkan dan ada yang dipotong gaji," keluhnya.

Bahkan lanjutnya, pengiriman barang ke luar Batam pun begitu sepi setelah pandemi Covid-19 merebak.

"Turun drastis untuk pendapatan perusahaan. Bisa 50 hingga 70 persen," tambahnya perihal omzet tempatnya bekerja.

Baginya, keadaan ini menambah miris kondisi para kurir. Faisal mengibaratkan dalam peribahasa, sudah jatuh tertimpa tangga.

"Januari lalu kami dihantam PMK nomor 199. Sekarang pandemi. Semoga cobaan ini cepat selesai," harapnya.

Darinya diketahui, dampak PMK 199 pada Januari 2020 lalu membuat perusahaan tempatnya bekerja telah melakukan PHK terhadap puluhan pekerjanya.

Perlahan-lahan, jumlah itu semakin bertambah sejak pandemi Covid-19 merebak ditambah kebijakan pemerintah menutup operasional bandara di Batam untuk meminimalisir penyebaran virus berbahaya ini.

Hidup Segan Mati Tak Mau

Aktivitas kargo di Bandara Hang Nadim Batam mulai terasa sepi.

Ini menyusul keputusan seluruh maskapai penerbangan di Batam untuk menghentikan penerbangan komersial sesuai keputusan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Walau tetap berjalan seperti biasa, namun dihentikannya penerbangan komersial ini tetap menghambat aktivitas para pekerja kargo di Batam.

Seperti penjelasan salah satu penyedia jasa layanan kargo di bandara, Erwanto, Senin (27/4/2020).

Kepada TribunBatam.id, Erwanto mengibaratkan kondisi kargo di tengah pandemi Covid-19 ini mengungkapkannya dalam peribahasa.

Warga Tangkap Buaya Muara, Terkejut Ternyata Ada Potongan Tubuh Manusia Dalam Perut Buaya

Anggota Ditreskrimsus Polda Kepri Kawal Proses Distribusi Sembako ke Warga Terdampak Virus Corona

"Hidup segan mati tak mau," ucapnya.

Ia tak main-main mengungkapkan peribahasa ini. Saat ini, hanya satu maskapai yang memberi sinyal akan membawa barang kargo.

"Maskapai itu Citilink. Mereka seminggu jalan dua kali di hari Rabu dan Jumat. Sedangkan maskapai lain belum ada tanda-tanda membawa barang kargo," jelasnya.

Kondisi ini pun mengharuskan setiap perusahaan kargo mengambil langkah efesien agar tetap berdikari.

Erwanto mengatakan, mau tidak mau, setiap perusahaan kargo harus merumahkan beberapa pekerjanya terlebih dahulu.

"Mungkin hingga akhir bulan ini bisa dapat gaji full. Tapi bagaimana di bulan selanjutnya? Sekuat apa pun itu, perusahaan saat ini tidak akan mampu," tambahnya.

Baginya dampak pandemi Covid-19 ini mengalahkan krisis moneter di Indonesia tahun 1998 lalu.

Ia berharap, pandemi segera dapat diatasi agar perekonomian warga Batam kembali menguat.

"Sekarang ini ya, mau menjerit suara sudah tidak ada. Macam mana mau menjerit ke pemerintah," sebutnya.

Pantauan TribunBatam.id di area apron bandara, kondisinya begitu sepi.

Bahkan di pelataran bandara (apron), hanya tampak beberapa tumpukan barang muatan tak jauh dari badan pesawat.

Berhenti Beroperasi Sejak Sabtu (25/4)

Mulai hari, Sabtu (25/4/2020) penerbangan komersial baik domestik maupun internasional resmi dihentikan dari Bandara Hang Nadim Batam.

Hal itu menyusul aturan yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan yang memutuskan untuk menghentikan sementara operasional pesawat komersial terhitung mulai 24 April 2020 hingga 1Juni 2020.

Direktur Badan Usaha Bandar Udara dan Teknologi Informasi dan Komunikasi BP Batam Suwarso menegaskan, kegiatan atau aktivitas penerbangan di Batam, Jumat (24/4/2020) merupakan penerbangan komersial terakhir.

Bagi yang terlanjur membeli tiket penerbangan jauh-jauh hari sebelumnya diminta untuk melakukan refund (pengembalian) uang tiket.

Sementara itu, customer service sejumlah maskapai di Bandara Udara Hang Nadim Batam menyampaikan pengumuman penghentian operasi sementara kepada para calon penumpang.

Akibat dari kebijakan tersebut ramai calon penumpang yang mendatangi counter maskapai yang ada di bandara Udara Hang Nadim, Jumat (24/4/2020).

Mereka mempertanyakan kejelasan nasib mereka yang telah membeli tiket untuk beberapa waktu ke depannya.

Dari pantauan TRIBUNBATAM.id di Bandara Udara Hang Nadim Batam terlihat counter maskapai penerbangan seperti Lion Air dan Citilink didatangi para penumpang maupun calon penumpang maskapai penerbangan tersebut.

Kedatangan masyarakat tersebut ada yang menanyakan kepastian pemberhentian sementara serta nasib mereka selanjutnya yang rencana akan bepergian menggunakan maskapai tersebut.

Andri, salah seorang pengguna Citilink mengaku kedatangannya ke counter maskapai penerbangan untuk memastikan penerbangan.

Rencananya, dia akan berangkat ke Jakarta Minggu (26/4/2020) mendatang.

"Saya sudah membeli tiket dari 2 minggu lalu ," ujarnya.

Andri mengatakan, dirinya sudah berkonsultasi dengan costumer servis Citilink dan disarankan untuk melakukan refund tiket.

"Penerbangan terakhir hari ini menuju Jakarta," ujarnya.

Saat dikonfirmasi kepada salah satu customer service Citilink ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya melayani refund tiket.

"Hari ini masih ada penerbangan saja tetapi kita sudah tidak melayani pembelian hanya yang melakukan refund," ujarnya.

Terdengar panggilan melalui pengeras suara untuk penerbangan ke Jakarta masih terdengar di bandara udara Hang Nadim Batam.

Kapal hingga Pesawat Dilarang Beroperasi

Seluruh moda transportasi baik kapal Pelni hingga pesawat dilarang beroperasi mulai hari ini Jumat (24/4/2020) hingga 1 Juni 2020.

Jalur transportasi tidak beroperasi di seluruh wilayah.

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menegaskan akan mengikuti apapun kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Termasuk mematuhi dan menjalankan aturan pemerintah terkait larangan mudik menggunakan moda transportasi laut yang telah ditetapkan mulai 24 April hingga 8 Juni 2020.

Cara Atasi Gigi Berlubang, Hindari Makan Manis dan Sering Gosok Gigi

Tak Hanya Buka Puasa, Polsek Balai Karimun Berencana Bagi Makanan saat Sahur ke Warga Kurang Mampu

Kepala Kesekretariatan Pelni, Yahya Kuncoro mengatakan bahwa terkait dengan aturan tersebut, pihaknya telah memutuskan untuk tidak melakukan penjualan tiket kepada para pelanggan hingga batas waktu pelarangan yakni 8 Juni mendatang.

Selama momen itu, perseroan hanya akan menyiapkan seluruh kapal untuk mengangkut muatan logistik saja.

Termasuk kapal yang biasa ditumpangi oleh para penumpang.

"Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik," ujar Yahya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2/2020).

Ia juga akan mengupayakan agar trayek kegiatan Pelni tidak terganggu, selama diberlakukannya aturan ini.

"Manajemen akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk mengatur pola trayek agar dapat berjalan secara maksimal," kata Yahya.

Perseroan pun terus berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan maksimal terkait aktivitas seluruh kapalnya, baik itu untuk kapal angkutan penumpang yang sedang dialihfungsikan maupun angkutan logistik.

"Pelni selalu siap untuk mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian menuju wilayah yang tetap membuka pelabuhannya untuk angkutan barang," tegas Yahya.(TribunBatam.id/Ichwannurfadillah/Alamudin/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved