Justru, dibandingkan provinsi tetangga di Indonesia, Kepri dan Kota Batam, dari 86 kasus positif, ada delapan pasien yang meninggal.
News Analysis
Dijuluki ‘Kota Denda Dunia' Satu Alasan Singapura Tinggi Infeksi Tapi Minim Kematian Akibat Corona
Para warga berstatus orang dalam pengawasan, bahkan seolah dipasangi ‘chip’ yang akan memantau gerakan mereka dalam radius 10 meter sekalipun.

dok_savvy.com
ILUSTRASI - KOTA DENDA, kaus jenaka inilah julukan untuk penegakan hukum di Kota Singapura.
Itupun usia pasien yang meninggal rerata diatas 70 tahun. Ini Berbanding terbalik dengan Kepri yang justru mayoritas usai produktif, dibawah 60 tahun. Bahkan, seakan “mengejek” negara lain, awal April lalu, pasien yang meninggal berusia satu abad lebih, tepatnya 103 tahun.
TRIBUNBATAM.ID, BATAM — Ibarat anak tangga, kurva data kematian pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Singapura berundak-undak.
Seminggu satu, sepekan satu. Dan tren ini sudah berlangsung hampir 60 hari, sejak catatan kematian perdana, 18 Maret 2020 lalu.
Bandingkan dengan negara di Eropa, Amerika, dan Indonesia yang data kasus kematiannya spike; Melonjak. Menanjak laiknya naik ke gunung.
Sejak Selasa (21/4) lalu, angka kematian pasien pandemi ini masih 14 mayat.
Selasa (28/4) pagi ini, tercatat 799 kasus baru. Dua pasien yang meninggal pun berusia 82 tahun.
Selama sepekan pula, Negeri Singa ini ‘mempertahankan’ sebelas kematian dalam 8 hari, sejak 16 April 2020.
Padahal, di periode yang sama, angka kasus positifnya justu melayang tajam dari 3.210 kasus menjadi 14,423 kasus per 28 April 2020 pagi ini.
Angka ini menjadikan Singapura sebagai negara dengan kasus terbanyak ketujuh di Asia, dan menduduki 'klasemen' pertama di antara 11 negara Asia Tenggara lainnya.
Di Asia, Singapura sama ‘beruntungnya dengan Qatar di Timur Tengah; 11.244 kasus namun 10 kematian dalam dua bulan. Ya, sebelas dua belas dengan Singapura.
• Kenapa dalam 90 Hari; Hanya 11 Jenazah Corona di Singapura, Indonesia 590 Jenazah
Dua tetangga terdekat Singapura, Indonesia dari 9.096 kasus positif ada 765 kematian dan Malaysia dari 5,820 kasus ada 99 kematian.
Itupun usia pasien yang meninggal rerata diatas 70 tahun.
Berbanding terbalik dengan Kepri yang justru mayoritas usai produktif, dibawah 60 tahun
Kematian pasien kasus 1071, 21 Aperil lalu, adalah wanita berusia 84 tahun.
Kementerian Kesehatan Singapura, mengidentifikasi wanita yang meninggal di Khoo Teck Puat Hospital ini adalah tertua kelima. Si almarhumah 1071 meninggal Selasa (21/4) pekan lalu, setelah 19 hari dirawat intensif dengan isolasi ketat.