VIRUS CORONA

Kisah Petugas Pemakaman Pasien Covid-19 dan PDP: Tak Usah Disuruh, Saya Pasti Salatkan Jenazah

Ia menceritakan kisahnya selama bertugas mengurusi jenazah pasien Covid-19 atau PDP di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

kolase BBC.com/dok. pribadi Sahrul Ridha
Sahrul Ridha mendoakan dan menyalatkan jenazah yang seagama dengannya karena jenazah yang positif Covid-19 atau berstatus PDP tidak boleh didekati keluarga. 

Jika hasil tes diketahui lebih cepat, ujar Sahrul, ia tidak perlu terlalu khawatir dalam mengurus jenazah. Keluarga orang yang meninggal juga dapat ikut mengurus jenazah.

Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon.
Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Sahrul berharap tak ada lagi korban yang meninggal dalam status PDP, melihat kesedihan yang dialami keluarga yang ditinggalkan.

"Perasaan saya kadang trenyuh. Bagaimana jika itu terjadi sama saya?" ujar Sahrul.

"Sejak dirawat hingga meninggal, nggak ada satu pun anggota keluarga yang bisa melihat pasien." kata Sahrul.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Cerita Petugas Pemakaman Pasien Covid-19 dan PDP: Saya Pasti Salatkan Jenazah

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved