BATAM TERKINI

WARNING! BMKG Ingatkan Warga Kepri Waspadai Gelombang Laut Setinggi 3 Meter di Wilayah Ini

BMKG menjelaskan, adanya gelombang tinggi disebabkan pola belokan angin yang didukung dengan kelembapan udara yang cukup tinggi.

ISTIMEWA
Ilustrasi gelombang tinggi. BMKG merilis peringatan dini akan terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan Kepri dan meminta warga untuk lebih waspada. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini akan terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan Kepulauan Riau (Kepri) dan meminta warga untuk lebih waspada.

Terutama bagi yang kerap melakukan aktivitas di laut seperti nelayan maupun para pengguna alat transportasi laut kecil.

"Kami imbau warga yang beraktivitas di laut untuk waspada terhadap gelombang laut yang dapat mencapai ketingggian 3,0 meter di wilayah Perairan Natuna dan 2,5 meter di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Anambas," ujar Prakirawan Rizky F. Widowati, Senin (27/4/2020).

Detik-detik Atap Rumah Terangkat Puting Beliung di Sagulung Batam, Parningotan: Jantung Serasa Copot

Ia menjelaskan hal tersebut terjadi karena adanya gelombang tinggi yang disebabkan pola belokan angin yang didukung dengan kelembapan udara yang cukup tinggi.

Selain itu, adanya penumpukan massa udara akibat perlambatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Riau, sehingga menyebabkan bertambahnya peluang pembentukan awan-awan hujan.

"Secara umum kondisi cuaca hari in diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan – sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang," katanya.

Pantauan TribunBatam.id, Senin (27/4/2020) wilayah Batam Center dan sekitarnya diguyur hujan dari pukul 09.00 WIB.

Dihantam Cuaca Buruk, Nelayan Karimun Terbawa Arus Sampai Malaysia

Cuaca buruk kembali menyebabkan insiden di laut.

Dua nelayan asal Durai, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dikabarkan hanyut ke perairan Malaysia.

Peristiwa yang menimpa Azam Akbar (20) dan Sahlan (20) itu terjadi, Jumat (3/4/2020) dini hari.

Dari informasi yang diperoleh, keduanya berangkat melaut menggunakan boat pancung jaring tangsi bermesin 30 PK, Kamis (2/4/2020) malam.

Namun di tengah laut, cuaca buruk menghanyutkan mereka. Boat pancung yang mereka gunakan pecah di bagian depan, tutup mesin tercabut dan bahan bakarnya juga habis.

Mereka kemudian terbawa arus hingga terdampar di sebuah pulau di negara Malaysia.

 Wanita (33) Tewas Tanpa Busana di Rumah Mewah, Dibunuh Suami di Kamar Bekas Ayah

 Berikut Amalan yang Bisa Diterapkan Umat Muslim di Bulan Ramadhan Meski Berada di Rumah

"Mereka berangkat dari Durai, Kamis sekira pukul 23.00 WIB. Seharusnya mereka pulang pada Jumat pagi pukul 10.00 WIB. Tapi mereka tak kunjung pulang," kata Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Karimun, Dedi Risdianto, Selasa (7/4/2020).

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved