Kisah Sukses Putera Sampoerna, Sosok Besar di Balik Ketenaran Rokok A Mild dan Dji Sam Soe
Dia merupakan seorang pengusaha Indonesia, konglomerat yang dikenal sebagai bos perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk.
Putera membuat orkes tanjidor dengan jumlah 234 orang dan melibatkan pria, pada tahun yang sama.
Pada masa kepemimpinannya, PT Sampoerna juga memperluas bisnisnya ke dalam bidang pasar swalayan.
Pada tahun itu dia mengakuisi Alfamart dan mendirikan Bank Sampoerna pada akhir 1980-an.
Pada 2000, Putera mengalihkan kepemimpinan perusahaan kepada anaknya, Michael Sampoerna.
Keputusan mengejutkan
Tahun 1998 merupakan masa penting dalam perjalanan bisnis Putera Sampoerna dan keluarganya.
Putera Sampoerna memutuskan untuk menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di PT HM Sampoerna Tbk (40 persen) ke Philip Morris International/PT Dji Sam Soe.
Pengumuman akuisisi itu tidak hanya mengejutkan pihak internal tetapi juga eksternal perusahaan.
Keputusan untuk menjual bisnis keluarga yang telah dirintis sejak 1913, dinilai berbagai kalangan merupakan langkah bisnis Putera Sampoerna yang sangat berisiko tinggi.
Itu mengingat selama ini PT HM Sampoerna Tbk merupakan sumber utama pendapatan dari keluarga Sampoerna.
Perlu diketahui, saat dijual, kinerja perusahaan sangatlah baik.
Kinerja PT HM Sampoerna Tbk kala itu (2004) berhasil memperoleh pendapatan bersih Rp 15 triliun dengan nilai produksi 41,2 miliar batang.
Tahun itu, PT HM Sampoerna menduduki posisi pertama perusahaan rokok yang menguasai pasar, yakni menguasai 19,4 persen pangsa pasar rokok di Indonesia, di atas Bentoel Group (nomor 2) dan Nojorono (nomoe 3).
Hingga saat ini alasan Putera Sampoerna untuk melakukan penjualan tersebut tidak diketahui dengan jelas dan masih menjadi misteri
Itulah kisah Putera Sampoerna dan bisnis rokok PT HM Sampoerna Tbk yang dirintis sejak 1914. ( Leonardus Yoga / Tribunjambi.com )
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Siapa Sebenarnya Putera Sampoerna? Tokoh di Balik Kesuksesan Rokok A Mild dan Dji Sam Soe