VIRUS CORONA DI BATAM

AWALNYA Gengsi, Tapi Demi Menyambung Hidup, Anak Kos di Batam Ini Rela Berburu Makanan di Jalanan

Seorang anak kos di Batam yang kini dirumahkan dari tempatnya bekerja kini rela berburu takjil dan makanan demi menyambung hidup.

FREEPIK.COM
Ilustrasi virus corona. Selama pandemi covid-19 dan memasuki bulan Ramadhan, makin banyak dermawan bagi-bagi makanan dan takjil. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Selama pandemi covid-19 dan memasuki bulan suci Ramadhan, semakin banyak dermawan yang berbagi baik makanan, takjil buka puasa maupun sembako bagi warga yang terdampak covid-19 di Batam.

Sebagaimana diketahui, pandemi covid-19 telah membuat perekomian merosot tajam. Tak hanya kalangan tak mampu, kalangan menengah pun tak sedikit yang merasakan dampak wabah yang telah menginfeksi lebih dari 3,3 juta orang di dunia tersebut.

Saat TRIBUNBATAM.id berada di persimpangan Martabak Har Nagoya Batam, Jumat (1/5/2020), terlihat sejumlah wanita membawa anak-anaknya tampak berlarian saat seorang dermawan memberikan makanan di simpang tersebut.

Makanan dan takjil itu yang dibawa pun beraneka macam, ada nasi ayam, kolak, puding hingga beras.

DUA Dokter Terinfeksi Covid-19 di Batam Berhasil Sembuh, Simak Kisahnya

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku, ia awalnya gengsi untuk turun ke jalan.

Namun karena keadaan, ia terpaksa turun ke jalan.

Ia sudah tak kerja hampir dua bulan.

Sebelum wabah Corona atau Covid-19, ia kerja di rumah makan.

Karena corona atau Covid-19, diapun dirumahkan.

Bahkan ketika diberi bantuan oleh Pemerintah Kota Batam, jatahnya itu justru diambil oleh ibu kosnya, karena dia tak mampu untuk membayar uang kos.

 SEJARAH dan Perkembangan Hari Buruh di Indonesia, Diperingati Setiap 1 Mei

Warga lainnya, Lastri juga mengatakan hal senada.

Ia yang sehari-hari menjual barang seken di kawasan Jodoh terpaksa turun ke jalan berharap bantuan dari dermawan karena corona atau Covid-19. 

Sebelum ada Corona, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta per hari.

Kini semua sudah berubah, nasibnya beda jauh.

"Karena corona, hanya dapat Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Kalau rezeki bagus dapat Rp 100 ribu," kata Lastri pada TRIBUNBATAM.id.

Lastri turun ke jalan untuk mendapatkan uang.

Namun ia lebih mengharapkan sembako dari dermawan.

Sejak pagi hingga malam dia berada di lampu merah itu.

"Saya tak mengharapkan uang, namun mengharapkan sembako aja, kalau ramai-ramai orang, kalau dikasih uang Alhamdulillah," kata Lastri.

Lastri turun ke jalan dengan membawa kedua anaknya.

Satu putrinya yang umur tak sampai satu tahun dan satu putranya yang masih kelas 1 SD. (TRIBUNBATAM.id/ Himi Heptana)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved