VIRUS CORONA DI CHINA
Soal Penyelidikan Virus Corona, WHO Minta China Undang Mereka Untuk Berpartisipasi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini bicara terkait penyelidikan Covid-19 di China. Berharap China mengundang WHO berperan dalam penyelidikan.
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - China merupakan negara pertama yang melaporkan kasus infeksi virus Corona atau Covid-19.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyinggung terkait penyelidikan Covid-19 di China.
Pihaknya berharap China mengundang WHO untuk berperan dalam penyelidikan tersebut.
WHO mengatakan pada Jumat (1/5/2020) bahwa pihak mereka berharap China mengundang mereka berperan dalam penyelidikan terhadap asal-usul hewan apa yang menyebabkan kemunculan virus Corona.
Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic mengatakan kepada media Perancis AFP lewat e-mail.
"WHO akan tertarik untuk bekerja dengan mitra internasional dan atas undangan pemerintah China untuk berpartisipasi dalam investigasi seputar asal-usul hewan (penyebab corona)."
• FAKTA Penolakan 500 TKA China di Sultra, Luhut Angkat Bicara, Serta Reaksi DPR RI
Dia mengatakan badan kesehatan PBB memahami bahwa ada sejumlah penyelidikan yang dilakukan China untuk lebih mengerti sumber wabah.
Namun, WHO menambahkan saat ini mereka tidak terlibat dalam studi China tersebut.
Para ilmuwan meyakini virus pembunuh itu berpindah dari hewan ke manusia dan muncul pertama kali di China akhir tahun lalu.
Kemungkinan pertama kali munculnya di sebuah pasar yang menjual hewan eksotik untuk dikonsumsi di kota Wuhan, Provinsi Hubei China.
Akan tetapi, presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu spekulasi dan rumor yang ditolak secara umum oleh para ahli.
Bahwa, virus itu mungkin muncul di laboratorium China yang sangat rahasia.
WHO juga menghadapi kritik pedas dari presiden Trump yang awal bulan ini menangguhkan pendanaan kepada badan internasional itu.
Trump menuduh WHO telah meremehkan keseriusan wabah dan bertekuk lutut di hadapan China.
Kepala badan kesehatan PBB, Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya memang melakukan perjalanan dengan sebuah tim ke China pada akhir Januari dan bertemu dengan presiden China, Xi Jinping untuk menindak lanjuti respons China tentang wabah.