VIRUS CORONA DI INDONESIA
DATA Terkini Corona di 34 Provinsi Indonesia, Rabu (6/5) Pagi, Total 12.071, Sembuh 2.197
"Kasus konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 243 orang sehingga total sembuh akumulasinya menjadi 2.197 orang," kata Yuri
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Indonesia masih berjuang keras mengatasi penyebaran virus corona atau covid-19.
Pasalnya, jumlah pertumbuhan kasus baru di tanah air masih cukup tinggi.
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah di website resminya covid19.go.id, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi Selasa (5/5/2020) mencapai 484 kasus.
• UPDATE Data 10 Negara Kasus Corona Terbanyak di Dunia, Rabu (6/5) Pagi, Total 3.719.899 Orang
• Dikritik Lamban Tutup Perbatasan, PM Shinzo Abe Klaim Berhasil Atasi Gelombang Pertama Covid-19
• Hasil Sensus, Jumlah Anak-anak di Jepang Menurun 200 Ribu Dibanding Tahun 2019
Dengan tambahan kasus baru sebanyak itu, maka jumlah kasus corona di Indonesia sejak 2 MAret 2020 mencapai 12.071.
Tambahan 484 kasus dihitung sejak Senin siang pukul 12.00 WIB hingga Selasa (5/5/2020) siang pukul 12.00 WIB.
"Dari pemeriksaan spesimen kita dapatkan kasus konfirmasi positif bertambah 484 orang, sehingga totalnya menjadi 12.071 orang," ujar Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (5/5/2020).
Kasus baru pasien positif Covid-19 itu tersebar di 27 provinsi.
Adapun penambahan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 148 kasus baru.
Setelah itu disusul oleh Jawa Tengah dengan 51 kasus baru, Jawa Barat dengan 48 kasus dan Jawa Timur dengan 47 kasus.
Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan telah terjadi terjadi di 335 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Berdasarkan catatan Kompas.com, ini merupakan penambahan kasus tertinggi dalam perjalanan kasus Covid-19 di Indonesia.
Sebelumnya, penambahan tertinggi tercatat pada 24 April 2020 dengan 436 kasus baru. Kemudian, tercatat pada 1 Mei 2020 ada 433 kasus baru.
Yuri mengatakan, sampai dengan Selasa ini sebanyak 121.547 spesimen telah diperiksa dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
• Cristiano Ronaldo Akhirnya Sampai di Turin, Italia, Siap untuk Kembali Latihan Mulai 18 Mei
• Italia Klaim Berhasil Temukan Vaksin untuk Virus Corona: Bisa Menetralisasi Virus Corona di Tubuh
• Salha Mesbee Meninggal Setelah Dinyatakan Sembuh: Perjuangan Mama Melawan Covid-19 Telah Berakhir
Jumlah spesimen yang diperiksa berasal dari 88.924 orang. Adapun satu orang bisa diperiksa sampelnya lebih dari satu kali.
Pemeriksaan dilakukan di 47 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 76.853 orang hasilnya negatif. Namun, 12.071 orang dinyatakan positif Covid-19.
Pemerintah pun masih melakukan pemantauan terhadap orang yang kemungkinan terjangkit Covid-19 atau biasa disebut dengan orang dalam pemantauan (ODP).
Menurut Yuri, hingga Selasa ini ada 239.226 ODP.
"Di mana ada 200.000 (orang) di antaranya sudah selesai dipantau dan dinyatakan sehat," kata Yuri.
Selain itu, lanjutnya juga ada 26.408 pasien dalam pengawasan (PDP).
"Sudah kita dapatkan berapa yang sudah selesai dipantau dan kemudian ada beberapa yang kemudian ternyata konfirmasi menjadi positif," ujar dia.
Angka kesembuhan tertinggi
Ia melanjutkan, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah.
Berdasarkan data yang sama, tercatat ada penambahan kasus pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 243 orang.
Dengan demikian jumlah pasien sembuh sudah mencapai 2.197 orang.
"Kasus konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 243 orang sehingga total sembuh akumulasinya menjadi 2.197 orang," kata Yuri.
Angka penambahan pasien sembuh ini merupakan yang tertinggi sejak diumumkannya kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Penelusuran Kompas.com, penambahan pasien sembuh dari Covid-19 terbanyak juga terjadi pada Minggu 3 Mei 2020 lalu.
Pada tanggal tersebut, pasien sembuh tercatat mencapai 211 orang.
Selain itu, penambahan pasien sembuh dari Covid-19 terbanyak juga terjadi pada tanggal 29 April 2020, yakni 137 orang.
Sebelumnya, lonjakan pasien sembuh terjadi untuk kali pertama pada 12 April 2020. Data pemerintah menunjukkan, pasien sembuh pada tanggal itu bertambah 73 orang.
• Ular King Kobra 3 Meter Nyasari Dekat Stasiun MRT di Singapura, Seorang Pria Nekat Mau Nangkap
• Dokter Singapura Gunakan Obat Ebola, Remdesivir, untuk Pasien Covid-19 : Ini Bagian dari Uji Klinis
Sejak kasus perdana diumumkan di Indonesia hingga 12 April tersebut, penambahan pasien yang sembuh paling banyak hanya 30 orang.
Setelah itu, angka penambahan pasien sembuh menunjukkan grafik yang fluktuatif.
Namun, sejak 12 April hingga Selasa ini, penambahan pasien sembuh terus terjadi dan bervariasi antara 40-243 orang.
Kasus meninggal dunia
Kendati demikian, jumlah pasien meninggal dunia akibat terjangkit Covid-19 di Indonesia juga masih terus bertambah.
Masih berdasarkan data pemerintah hingga 5 Mei pukul 12.00 WIB, telah terjadi penambahan pasien meninggal dunia sebanyak delapan orang selama 24 jam terakhir.
"Konfirmasi positif yang meninggal bertambah delapan orang sehingga menjadi 872," kata Yurianto.
Melihat data Covid-19 yang masih terjadi penambahan kasus positif dan meninggal dunia, Yuri pun mengingatkan masyarakat untuk disiplin mengikuti aturan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Hal itu, kata dia, dilakukan agar penyebaran virus corona bisa dikendalikan pada Juni hingga Juli mendatang.
"Kita harus bisa menjalankan ini (aturan pemerintah) kalau kita menginginkan pada bulan Juni, bulan Juli kasus ini bisa kita kendalikan," ungkapnya.
Baca juga: Sirkuit F1 di Meksiko Bakal Diubah Jadi Rumah Sakit Covid-19
Aturan yang dimaksud Yuri yakni terkait kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Kemudian penerapan pembatasan fisik atau physical distancing bagi masyarakat yang daerahnya tidak menerapkan PSBB.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengikuti aturan tidak mudik ataupun keluar rumah untuk hal yang tidak perlu.
Jika terpaksa keluar rumah, lanjut Yuri, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker, membatasi waktu keluar rumah dan menghindari keramaian.
Kemudian, sesampainya di rumah segera lepas masker, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir selama 20 detik dan berganti pakaian apabila merasa kontak dekat dengan pasien positif Covid-19.
Yuri mengatakan, saat ini penyebaran Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan. Oleh karena itu ia berharap masyarakat bisa terus disiplin mematuhi aturan dari pemerintah.
"Kasus ini sudah mulai bisa kita kendalikan dan kehidupan kita sudah mulai menjadi lebih baik lagi. Pembatasan-pembatasan sudah mulai bisa dikurangi," ujarnya.
"Kuncinya tinggal satu kepatuhan, disiplin, komitmen yang kuat dan itu tidak bisa dilakukan sebagian orang sekelompok tetapi harus dikerjakan oleh semua secara bersama-sama bergotong royong," ucap Yuri.
Berikut data di 34 Provinsi di Indonesia:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 4,687 (38.8%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 1,300 (10.8%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 1,171 (9.7%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 849 (7.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 640 (5.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus : 458 (3.8%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 285 (2.4%)
BALI
Jumlah Kasus : 277 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus : 247 (2.0%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 221 (1.8%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 212 (1.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 199 (1.6%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 181 (1.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 168 (1.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 131 (1.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 130 (1.1%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 121 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 97 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 73 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 70 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 69 (0.6%)
RIAU
Jumlah Kasus : 61 (0.5%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 58 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus : 55 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 50 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 49 (0.4%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 45 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus : 43 (0.4%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 28 (0.2%)
MALUKU
Jumlah Kasus : 23 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus : 15 (0.1%)
ACEH
Jumlah Kasus : 12 (0.1%)
BENGKULU
Jumlah Kasus : 12 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 12 (0.1%)
(*)
\\
\\
\\