VIRUS CORONA DI BATAM

Senin (11/5) Ini, Sembako Tahap Dua dari Pemko Batam Dibagikan, Jumlahnya 284.223 Paket

Pemko Batam akan menyalurkan pembagian sembako tahap kedua bagi warga Batam yang terdampak Covid-19, Senin (11/5). Ini kata Wali Kota Batam, Rudi

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI
Wali Kota Batam, HM Rudi 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan membagikan sembako tahap kedua pada Senin (11/5/2020) mendatang. Adapun paket sembako berisi 10 kilogram beras, 3 liter minyak dan 1 dus mie instan.

"Kita punya waktu 12 hari mendistribusikan jelang lebaran. Jadi nanti kalau ada yang belum dapat harap sabar karena mendistribusikannya ini agak sulit karena jumlahnya tak sedikit," kata Wali Kota Batam, Rudi di Panggung Utama Dataran Engku Puteri Batam Center, Rabu (6/5/2020).

Diakuinya ada sebanyak 284.223 paket sembako yang akan dibagikan dalam periode kedua ini. Adapun anggaran sembako ini merupakan anggaran Covid-19 yang sudah diubah sesuai dengan petunjuk Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial.

"Kalau penjabaran anggarannya atas perintah Mendagri. Untuk penganggarannya sesuai dengan bencana non alam. Makanya kita masukkan ke Dinas Sosial," tutur Rudi.

Dalam pembagian sembako, Rudi akan mengeluarkan SK jumlah penerima sembako dalam tahapan kedua ini, yaitu sebanyak 284.223. Data siapa saja penerimanya sudah dibuat di kecamatan masing-masing.

Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung, Penyebab Didi Kempot Meninggal Dunia

Target Kasus Covid-19 di Batam Tuntas, Wali Kota Minta Petugas Tindak Tegas Segala Bentuk Keramaian

"Pastinya di luar penerima Bantuan Tunai Langsung, PKH, dan BPNT. Mereka tak boleh lagi menerima bantuan dari anggaran pemerintah ataupun negara. Sehingga tidak double. Tapi jika ada pengusaha mau bantu mereka silahkan. Asalkan jangan pakai uang negara," tegasnya.

Dalam pemberian sembako ini, Rudi menegaskan pihaknya selalu transparan. Ia berharap bantuan dari pemerintah ini bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Batam.

"Senin sudah mulai jalan. Kalau pada saat pendataan ada yang tidak masuk harap laporkan kepada RT RW, atau lurahnya.

Kalau data tak lengkap akan kita pertimbangkan kembali. KTP luarpun akan kita bantu. Tapi kalau tak punya KTP ini yang harus kita dudukkan," katanya.

Tak Kebagian Sembako

Di tengah pandemi Covid-19, banyak organisasi, pengusaha, swasta ataupun relawan peduli dan turut membantu membagikan sembako kepada masyarakat Kota Batam.

Sementara Pemerintah Kota (Pemko) Batam juga melakukan hal sama dan sudah mendata warga yang terdampak Covid-19.

Berdasarkan pendataan perangkat RT dan RW sebanyak 260 ribu KK yang terdampak, sementara Pemko Batam baru mampu menyediakan sebanyak 192 ribu KK di tahapan pertama ini.

"Sebenarnya jumlah warga yang terdata ada 260 ribu KK. Sedangkan paket yang ada di Disperindag 192 paket. Jadi kami masih kekurangan 68 ribu," ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Sejauh ini pihaknya masih mencari bantuan dari pihak swasta yang ingin membantu.

Sehingga 260 ribu KK yang terdampak ini bisa mendapat bantuan sembako.

"Itulah sekarang pak wali dan saya menelepon siapa saja yang ingin menyumbang. Seperti pak Beny, Kadis, rekan Kadis dan lainnya kami ajak membantu. Inilah saatnya saudara-saudara membantu warga," katanya.

Upaya yang dilakukan tersebut membuahkan hasil.

Setelah pihaknya inventarisir bantuan swasta sedemikian rupa, Pemko baru mendapat bantuan totalnya untuk pembagian sembako sebanyak 38 ribu KK.

"Kekurangannya 30 ribu paket lagi. Semoga dalam waktu seminggu ke depan sudah selesai," kata Amsakar.

Pembagian sembako bantuan dari pihak swasta nantinya dibagikan tidak bersamaan dengan paket sembako yang berasal dari anggaran Disperindag Kota Batam.

Hal ini menghindari terjadinya tumpang tindih.

"Saya mau rapat koordinasi mau memastikan berapa yang sudah terkumpul. Sebaiknya pembagian pun tidak bersamaan dengan Disperindag ini. Nanti jadi tumpang tindih. Dengan situasional seperti ini segala keputusan memang cepat berubah. Mengambil keputusan itupun akan cepat diambil," katanya.

Dalam hal ini ia juga mengajak pihak swasta untuk bekerjasama membantu pemerintah dalam pembagian sembako ini.

Dan menyarankan agar tidak membagikan sendiri-sendiri.

Sehingga bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih.

"Sebenarnya menjadi harapan kami kalai bisa satu pintu alangkah lebih baik. Tetapi beberapa di antara rekan-rekan juga ingin melakukannya sendiri-sendiri. Sebenarnya kita tak bisa memaksa atau mengajak harus melalui kita juga," katanya.

Paling tidak, dalam hal ini Amsakar mengimbau kepada pihak swasta yang mampu membantu Pemko Batam dalam menutupi kekurangan tersebut.

Sehingga penyerahan bantuan bisa lebih terkoordinir.

"Berasama-sama sepenanggungan membantu masyarakat. Kalau ingin berkontribusi lebih baik satu tangan mumpung pada saat yang sama kita sedang memobilisasi mencari 30 ribu paket sembako lagi," katanya.

Ia menambahkan masyarakat Kota Batam nantinya akan dibagikan sembako selama kurang lebih 7 bulan.

Di antaranya 2 bulan dari Pemko Batam, 2 bulan dari BP Batam, dan 2 bulan dari Gubernur.

"Yang sekarang ini semacam bonus. Jadi nantinya ada 7 bulan," katanya.

Bantah Nilai Paket Rp 300.000

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad membantah kabar beredar yang menyebut jika sembako gratis yang dibagikan tahap I mulai Sabtu (18/4/2020) silam nilainya mencapai Rp 300.000.

"Tahap pertama nilai sembako per paket harganya sekitar Rp 98 sampai Rp 100 ribu. Yang jelas jangan ada persepsi seolah-olah ini angka Rp 300 ribu itu. Padahal bukan. Ada rupanya pemahaman yang keliru masuk di WA masuk di FB kok nilai barangnya seperti ini," ujar Amsakar, Selasa (21/4/2020).

Adapun per paketnya terdiri dari 5 kilogram beras, 1 kilogram gula dan 2 liter minyak goreng.

Sembako tahap awal ini disiapkan untuk sebanyak 192 ribu Kepala Keluarga (KK), jadi bukan 260 ribu KK.

"Yang sekarang kita lakukan adalah yang awalnya bazar sembako murah orang yang mampu pun dimungkinkan kalau dia mau beli. Tapi membayar setengah harga. Tapi karena kondisi seperti ini, bazar sembako murah ini kita gratiskan. Paket bazar sembako murah hanya untuk 192 ribu KK bukan 260 ribu KK seperti yang kami sampaikan di dinsos," paparnya

Lantas bagaimana mekanisme pendistribusian ini agar dipastikan tepat sasaran dan sesuai prosedur?

Amsakar mengaku dirinya turun langsung ke beberapa kecamatan sejak awal pembagian sembako berlangsung.

Tak sendirian, dirinya juga didampingi oleh tim lainnya.

"Saya turun 3 kecataman. Yang mendistribusikan waktu itu baru 2. Di antaranya kecamatan Lubuk Baja, Alhamdulliah terselenggara secara baik oleh tim," katanya.

Ia menegaskan, perangkat RT RW Babinsa Babinkatbtimas bergerak bersama-sama.

Semuanya bermasker, jaga jarak, dan warga mengambil sembako itupun disiapkan titik-titik tertentu di kelurahan itu.

"Terus terang saya terharu dan bangga. Kalau kolektivitas terbangun semuanya lebih indah. Saya semalam juga pergi ke Sagulung, masuk kantor lurah, Sei Pelenggut sampai di kantor lurah seluruh RT RW jemput sembako ada yang pake pick up dan mobil sampah dan membawa lingkungan ke RT dan RWnya. Saya juga ke Tembesi namun saat itu mereka belum mendistribusikan. RT RW jemput di TOP 100 dilakukan oleh Disperindag," paparnya.

Amsakar menambahkan dirinya turun langsung ke bawah untuk memastikan barang terdistribusi tepat sasaran dan memastikan protokol kesehatan berjalan tak ada yang berkerumun.

"Saya sampaikan ke Camat-camat yang lain Lubukbaja, Sagulung dan Sekupang jadi referensi dalam pendistribusian sembako ini," katanya. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved