POLEMIK SEMBAKO MURAH DI TANJUNGPINANG

FAKTA-FAKTA Kisruh Sembako Murah di Tanjungpinang, Buat Berang Wali kota Hingga Penyidik Tipikor

Tidak hanya dikeluhkan ibu-ibu, aparat penegak hukum diketahui sedang menelusuri dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan dalam kegiatan tersebut

TribunBatam.id/Endra Kaputra
Sejumlah warga yang kecewa tak kebagian paket sembako murah sedang berkumpul di depan pagar kantor Kelurahan Pinang Kencana, Senin (4/5/2020). 

TRIBUNBATAM,id, TANJUNGPINANG - Kegiatan sembako murah yang diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Tanjungpinang menuai sorotan.

Kegiatan yang sejatinya bertujuan untuk meringankan beban masyarakat saat Ramadan sekaligus menjelang hari Raya Idul Fitri itu, dikeluhkan sebagian warga.

Mereka yang sudah mengantre sejak pagi dibuat kesal karena disuruh pulang. Tujuannya untuk menghindari kerumunan warga saat pandemi Covid-19.

Sejumlah ibu-ibu ini kian kesal setelah mengetahui paket sembako murah berisi sejumlah barang kebutuhan pokok yang mereka harapkan itu sudah habis.

Tidak hanya dikeluhkan ibu-ibu, aparat penegak hukum diketahui sedang menelusuri dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan dalam kegiatan tersebut.

Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun dari polemik sembako murah di Tanjungpinang:

1. Dikeluhkan Emak-Emak

Penyaluran sembako murah oleh Pemko Tanjungpinang dikeluhkan warga.

Banyak warga yang tidak mendapat sembako murah dari kegiatan yang diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang itu.

Jumlah sembako yang dianggap warga terbatas, membuat warga merasa tidak bisa membeli sembako murah tersebut.

"Kami dari tadi pagi sudah antre. Karena tidak boleh menumpuk, kami disuruh datang siang. Pas kami datang malah habis, siapa coba gak kecewa," kata salah satu ibu warga Kelurahan Pinang Kencana, Senin (4/5/2020).

Ada puluhan warga yang didominasi ibu-ibu yang terlihat kecewa tidak mendapatkan paket sembako murah.

"Kita ini susah, kenapa gak dapat, gak adil dong. Bagusnya gak usah aja diadakan. Main-mainkan orang lagi puasa namanya ini," ucapnya kesal.

Layanan Penerbangan Komersial 2 Bandara di Anambas Belum Beroperasi Akibat Pandemi Covid-19

Sepucuk Surat Cinta Bongkar Alasan Pelaku Bunuh & Mutilasi Kekasih: Saya Sangat Mencintai Elvina

Sementara itu warga lainnya, Is merasa mendapat perlakuan tidak adil dari kegiatan sembako murah ini. Menurutnya, warga yang bisa membeli dalam bentuk kupon.

"Misalnya setiap warga yang berhak membeli ini kasih kupon. Jadi lebih gampang diawasi. Kalau kayak begini hanya nunjukin KK sama KTP bisa aja datang lagi," ujarnya dengan nada kesal.

Puluhan ibu-ibu ini terlihat berkerumun di bagian depan pagar kantor kelurahan, di samping kiri bangunan kantor dan di depan aula kantor kelurahan.

Membuat para warga kecewa lagi, paket sembako murah ini sudah habis dan belum dipastikan akan ada kembali.

"Kata Pak Lurahnya sih belum pasti ada atau tidak, soalnya jatah di kelurahan ini udah habis semua," ujarnya.

Seperti diketahui, ada sekitar 7.696 paket sembako yang disebar di 4 kecamatan dan 18 kelurahan. Rinciannya, Kecamatan Tanjungpinang Kota memperoleh 689 paket. Meliputi kelurahan Tanjungpinang Kota 48 paket, kelurahan Kampung Bugis 386 paket, kelurahan Senggarang 117 paket, dan kelurahan penyengat 138 paket.

Untuk Kecamatan Bukit Bestari ada sebanyak 2.232 paket. Meliputi kelurahan Dompak 111 paket, kelurahan Tanjungpinag Timur 402 paket, kelurahan Tanjung Ayun Sakti 493 paket, kelurahan Sei Jang 692 paket, dan Tanjung Unggat 534 paket.

Selanjutnya, Kecamatan Tanjungpinang Barat 1.616 paket meliputi kelurahan Tanjungpinang Barat 663 paket, kelurahan Kemboja 275 paket, kelurahan Kampung Baru 339 paket, dan Bukit Cermin 339 paket.

Sedangkan Kecamatan Tanjungpinang Timur sebanyak 3.159 paket. Meliputi kelurahan Batu IX 727 paket, kelurahan Melayu Kota Piring 727 paket, kelurahan Air Raja 442 paket, kelurahan Pinang Kencana 853 paket, dan Kampung Bulang 411 paket.

Untuk harga per paketnya hanya Rp 60 ribu sudah bisa membawa gula pasir 2 Kg, tepung terigu 2 Kg, minyak goreng 1 liter, dan telur 30 butir. Bila harga normal mencapai Rp 123 ribu.

"Jadi dari pemerintah mensubsidi Rp 63 ribu per paket," ucap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Ahmad Yani, Minggu (3/5/2020) kemarin.

2. Lurah Jadi Sasaran Protes Warga

Lurah Pinang Kencana, Husain Alhamid kewalahan menghadapi protes warga yang tidak kebagian paket sembako murah dari Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Dalam kondisi berpuasa, Husain wajib menjelaskan kepada warga kenapa sampai tidak medapat sembako murah dari Pemko Tanjungpinang melalui OPD-nya itu.

"Jadi untung ini para RT dan RW hadir juga. Jadi dibantu juga buat menjelaskan. Kewalahan juga saya, kering ini tenggorokan menjelaskannya," sebutnya, Senin (4/5/2020).

Penjelasan yang disampaikan kepada warga ialah, jumlah paket sembako yang didapat oleh kelurahan tidak sebanding dengan jumlah Kartu Keluarga (KK).

Untuk Kelurahan Pinang Kencana memiliki 64 RT dan 11 RW.

Ia mengatakan, memang tidak ada aturan yang diberikan dari Disperdagin untuk kategori atau syarat warga yang berhak menerima secara spesifik.

"Kelurahan hanya bertugas mendistribusikan saja, bahwa ini kegiatan Diperdagin. Kalau di sini kita hanya pakai KK dan KTP, menandakan bahwa warga di Kelurahan kita. Kalau bukan warga kita gak bisa," ujarnya.

Respon Nagita Slavina Setelah Nonton Video Prank Ferdian Paleka, Enggak Sepantesnya Aja

Selan itu Husain sudah mempercayakan kepada perangkat RT dan RW untuk mendata warga yang berhak mendapatkan paket sembako murah tersebut.

"Jadi biar tidak menumpuk di kantor lurah, setiap RT dapat jatah untuk 10 warga, dan setiap RW dapat jatah 5 paket untuk warga. Tujuannya biar langsung RT dan RW ambil ke kantor lurah, dan bagikan, sesuai yang didata. Ternyata warga yang datang kesini, sebab sudah disampaikan oleh dinas terkait bahwa besok ada sembako murah. Warga tinggal datang bawa KK dan KTP, makanya jadi banyak kesini, dan protes bagi yang tidak mendapatkan," ucapnya kembali.

3. Jadi Sorotan Kejari dan DPRD Tanjungpinang

Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang menyelidiki kegiatan sembako murah yang diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang.

Penyidik mengecek harga sejumlah komponen dalam paket sembako murah yang diduga jauh dibandingkan dengan harga pasar.

Penyidik Kejari Tanjungpinang juga menemukan bukti hasil pengecekan di Pasar Raya Mahligai di jalan Ir. Sutami.

"Sudah kami cek sendiri, ternyata memang item untuk paket sembako murah kegiatan Pemko Tanjungpinang itu kemahalan," Kata Kasi Intelijen Rizky Rahmatullah, Selasa (5/5/2020).

Pengecekan itu pun diperlihatkan dalam struk belanja sesuai item-item paket sembako murah tersebut.

"Ini sudah ada struk harganya, sesuai dengan item dan merk barangnya. Dari sini terlihat, harga yang dibeli Pemko Tanjungpinang memang kemahalan," ucapnya.

Untuk itu, penyidik Kejari Tanjungpinang sedang mempelajari hal tersebut.

"Dari bukti struk harga ini akan kita pelajari lagi, mengapa bisa kemahalan sembako yang dibeli dari pada harga di swalayan," ujarnya.

Menhub Buka Layanan Moda Transportasi, Mudik Lebaran Tetap Dilarang

Sorotan akan paket sembako murah Pemko Tanjungpinang itu, sebelumnya mendapat perhatian dari anggota DPRD Tanjungpinang, Reni.

Ia menilai harga sembako yang dibeli Pemko Tanjungpinang senilai Rp 123 ribu tidak masuk akal.

"Katanya kan Pemko beli sembako per paket itu Rp 123 ribu, disubsidi Rp 63 ribu, dan masyarakat beli jadinya hanya Rp 60 ribu. Itu saya rasa kemahalan," ujarnya, Senin (4/5) malam.

Kejanggalan itu saat Reni mengecek kembali merek sembako yang dijual ke swalayan di Tanjungpinang.

"Tadi saya cek, harganya gak semahal Pemko beli. Totalnya saya cek hanya Rp 98.800. Jadi ada selisih Rp 24.500 per paket," sebutnya.

Menurutnya, setiap pembelian dalam jumlah yang sangat banyak. Baik penjual sembako pastinya memberikan diskon harga.

"Jadi pertanyaan yang muncul. Beli dimana Pemko, kok bisa mahal kali harganya," ujarnya.

Ia pun menjumlahkan, bila per paket sembako selisih Rp 24.500 tersebut dikalikan dengan jumlah paket sembako murah yang dijual. Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota seharusnya mendapat penghematan sebesar Rp 311.052.000.

Kasus Corona Terbanyak se-Kepri, Batam Tetap Tak Akan Ajukan PSBB, Terkait Pendapatan Daerah

"Jadi bisa hemat ratusan juta Rupiah kalau Pemko belinya di swalayan saja. Kami minta dinas terkait jelaskan secara rinci soal angka itu. Jangan sampai kecurigaan ini semakin meluas. Jangan ada juga oknum yang melakukan pelanggaran hukum," sebutnya.

4. Anggota Unit Tipikor Polres Tanjungpinang Kumpulkan Data

Kegiatan sembako murah yang diselenggarakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin), menjadi perhatian penyidik Polres Tanjungpinang.

Hampir dua jam anggota Unit Tipikor Polres Tanjungpinang berada di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri itu.

Kedatangan dua perseonel Polres Tanjungpinang itu terkait dugaan mark up harga sejumlah komponen paket sembako murah yang dilaksanakan dinas tersebut.

Setelah keluar dari ruang Kabid Stabilisasi Harga Abdullah, Kanit Tipikor Polres Tanjungpinang, Ipda Jeriko mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengecekan data.

"Kami datang atas pemberitaan dugaan mark up harga. Kami cek beberapa berkas," katanya, Selasa (5/5/2020).

Ia tidak bisa memberikan komentar banyak atas kedatangannya ke kantor tersebut.

Pihaknya akan melaporkan hal ini terlebih dahulu kepada pimpinan.

"Ada berkas juga yang kami inginkan belum lengkap. Jadi kami lapor pimpinan dulu ya, " ujarnya sembari meninggalkan kantor tersebut.

16 Pengacara Terkenal Ini Masuk Tim Advokasi Bantu Said Didu untuk Hadapi Luhut, Siapa Saja?

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Rio Reza Panindra, S.I.K mengatakan, selain penyelidikan terhadap dugaan mark up harga komponen sembako, pihaknya juga menyelidiki kronologis awal terkait kegiatan sembako murah ini.

"Kami selidiki dari awal. Mulai dari proses pengadaan sampai kepada pihak ketiga hingga kegiatan dilakukan. Termasuk, penarikan uang dari warga atas subsidi yang diberikan," ujarnya, Rabu (6/5/2020).

Ia mengatakan, anggaran untuk kegiatan sembako murah tersebut berkisar Rp 700 juta-an. Alokasi anggaran ini bersumber dari APBD Kota Tanjungpinang tahun anggaran 2020.

"Dalam waktu dekat kami akan panggil sejumlah saksi untuk diminta keterangannya. Unit Tipikor kemarin kami perintahkan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu. Belum ada berkas yang diamankan," ucapnya.

5. Kabid Mengak Santai Didatangi Polisi

Kepala Bidang Stabilisasi Harga pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Tanjungpinang, Abdullah terlihat santai sesudah didatangi anggota Unit Tipikor Polres Tanjungpinang.

Berseragam hitam menggunakan masker hitam ini mengaku tidak takut atas kedatangan pihak kepolisian terkait dugaan mark up harga item paket sembako murah.

"Gak takut saya, sudah 28 tahun saya menghadapi hal seperti ini kok. Sekitar 3 tahun lagi saya pensiun," sebutnya, Selasa (5/5/2020).

Ia menjelaskan, pihak kepolisian menanyakan kelengkapan adminitrasi atas kegiatan paket sembako murah yang diselenggarakan Senin (4/5) kemarin.

Abdullah menyebut, sejumlah komponen dalam sembako murah tersebut dibeli ketika harga sedang naik.

Meski tidak memberikan secara rinci harga tiap sembako, hal itu yang menurutnya membuat perbedaan harga.

"Memang belum lengkap semua data. Soalnya bawahan saya pada di lapangan, belum ada ke kantor," sebutnya.

VIDEO Viral, Monyet Seret Balita Saat Pertunjukan Topeng Monyet, Jadi Sorotan Media Asing

Ia pun siap untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dan aparat penegak hukum bila diperlukan.

Menutur pengakuan Abdullah, dirinya baru menjabat sebagai Kabid di Disdagin Tanjungpinang sejak dua bulan terahkir atau Maret lalu.

"Kalau saya siap saja bila dipanggil untuk dimintai keterangannya. Baru dua bulanan saya masuk sini. Sebelumnya saya di Dinas Pariwisata, pernah di staf Pemko. Memang sebelum di Pemko Tanjungpinang, saya di Disperindag Pemprov Kepri," ujarnya.

6. Kepala Disperindag Ungkap Rincian Sembako Murah

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani buka suara soal selisih harga paket sembako murah yang diselenggarakan menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Ia menjelaskan harga pasar sebesar Rp 123 ribu per paket sudah termasuk pajak, biaya overhead berupa pengepakan, pendistribusian dan keuntungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.

Selain itu, jumlah termasuk biaya angkut ke-19 titik penjualan se-Kota Tanjungpinang, dan dengan pertimbangan telur merupakan produk hewani yang tidak tersedia dalam stok yang banyak dalam 1 hari sehingga dibutuhkan pengantaran lebih dari 1 kali pada setiap titik penjualan.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan dengan mekanisme lelang umum melalui Unit Pelaksana Pelelangan, sehingga yang mengadakan barang kebutuhan pokok tersebut adalah pihak penyedia," ujarnya Rabu (6/5/2020).

Ia menjelaskan, jumlah paket yang tersedia sebanyak 12.696 paket. Harga yang berlaku di pasar sebesar Rp 123 ribu per paket, subsidi Pemerintah Kota Tanjungpinang sebesar Rp 63 ribu per paket. Sehingga harga jual kepada masyarakat seharga Rp 60 ribu.

"Dengan rincian gula pasir 2 Kg, tepung terigu 2 Kg, minyak goreng 1 Liter, dan telur ayam 30 butir," ujarnya.

Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 7 Mei 2020, Suasana Hati Cancer Buruk, Scorpio Sensitif

Ahmad Yani menjelaskan pasar murah ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Tujuannya adalah untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri yang selalu mengalami kenaikan.

Melalui pasar murah ini, Disdagin berupaya agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok menjelang lebaran. Agar masyarakat bisa mendapatkan harga lebih murah dari harga pasar.

Berikut rincian harga barang termuat dalam estimasi harga jual yang diberikan Disdagin Tanjungpinang:

- Gula 2 Kg dengan harga satuan Rp 13.500 total Rp 27.000.

- Tepung 2 Kg dengan harga satuan Rp 10.000 total Rp 22.000 (pajak Rp. 2000).

- Minyak Goreng ukuran 1 liter Rp 14.000 ditambah pajak Rp 1.400, dan totalnya menjadi Rp 15.400.

- Telur Ayam 30 butir atau satu papan dengan harga Rp 51.000.

- Biaya pengepakan untuk tali, kantong, kardus/alas telur Rp 4.100

- Biaya angkut Rp 3.500

Dengan jumlah keseluruhan Rp 123.000 per paket sembako.

6. Rahma Beri Teguran Keras ke OPD

Polemik sembako murah Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, menjadi perhatian Pelaksana Harian (Plh) Wali kota Tanjungpinang, Rahma.

Ia kesal dengan pola distribusi yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai pelaksana.

Ia kecewa teknis pembagian sembako murah itu cenderung mengabaikan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19.

"Saya memberikan teguran keras kepada OPD pelaksana kegiatan tersebut, karena melanggar protokol kesehatan dengan menerapkan social distancing pada masa pandemi Covid-19 ini. Saya meminta untuk tidak terulang lagi dan teknis pembagiannya diubah dengan memperhatikan protokol kesehatan," jelasnya, Selasa (5/5/2020).

Dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Pemko Tanjungpinang sebelumnya sudah mendistribusikan sembako gratis untuk masyarakat melalui Dinas Sosial Kota Tanjungpinang, yang bisa berjalan baik tanpa menciptakan kerumunan.

Materi Belajar TVRI Kamis 7 Mei 2020 Hari Raya Waisak 2564 Bagi SD Kelas 1 2 3 4 5 6, SMP & SMA/SMK

"Mestinya pola itu bisa di terapkan pada distribusi sembako murah Disdagin ini, dengan mengatur sistem distribusi yang baik," ucapnya.

Ia pun akan melakukan evaluasi atas program tersebut, untuk tidak terjadi lagi di kesempatan berikutnya. Ia menyarankan untuk melakukan pembagian sembako murah itu dari rumah ke rumah yang diantar oleh petugas dari kelurahan atau memberdayakan RT dan RW.

"Bila perlu sembako itu bisa diantar door to door ke rumah warga yang ingin membeli sembako murah tersebut, tentunya dengan memberdayakan kelurahan, RT dan RW, saya rasa cara itu lebih efektif dan tepat sasaran," sebutnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved