VIRUS CORONA DI KARIMUN

Pelabuhan Tanjungbalai Karimun Lengang, Hanya Satu Operator Feri yang Masih Beroperasi

Untuk pelayaran domestik, Tanjungbalai-Batam saat ini hanya satu operator, yaitu kapal feri MV Miko Natalia saja yang melayani penumpang.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Petugas memeriksa kartu identitas penumpang kapal feri asal Malaysia di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepri, Minggu (22/3/2020). Sepinya penumpang membuat operator feri menghentian sementara pelayarannya. 

Dengan begitu maka penumpang yang tiba dari Malaysia dapat berangkat langsung ke daerah tinggalnya masing-masing.

"Kalau sudah melewati jam itu, mereka harus menginap dan itu berisiko," ungkap Rafiq.

Diketahui sebelumnya, diberlakukannya lockdown oleh Pemerintah Malaysia pada tanggal 18 Maret 2020, membuat Warga Negara Indonesia (WNI) yang umumnya adalah TKI berbondong-bondong pulang melalui Karimun.

Bahkan operator kapal Internasional memberlakukan penambahan pelayaran karena banyaknya WNI yang ingin kembali.

Pada Minggu (22/2/2020), dua kapal tiba di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun pada petang dan malam hari.

Pemerintah Daerah terpaksa menginapkan ratusan penumpang yang berasal dari luar Karimun di GOR Badang Perkasa untuk mengurangi resiko.

Namun pada Senin (23/3/2020) pagi, mereka kembali diantar ke pelabuhan untuk melanjutkan perjalanan ke daerah asal masing-masing.

Tinjau Larangan Salat Berjemaah Selama Pandemi Corona

Sejumlah kebijakan terkait upaya percepatan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Karimun akan kembali ditinjau.

Adapun kebijakan yang akan dievaluasi itu di antaranya mengenai surat edaran terkait imbauan untuk tidak melaksanakan ibadah salat berjamaah sementara waktu.

Peninjauan tersebut akan dilaksanakan di dalam rapat koordinasi (rakor) antar intansi yang tergabung ke dalam Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Hal tersebut disampaikan Bupati Karimun, yang juga Ketua Umum Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun, Aunur Rafiq di Gedung Nasional.

"Kami akan lakukan rakor evaluasi. Di antaranya edaran ibadah salat berjamaah, tarawih hingga Idul Fitri akan kami tinjau kembali. Bagaimana unsur keselamatan dan unsur lainnya," kata Rafiq.

Disampaikan Rafiq, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karimun cukup terkendali. Namun ia menegaskan, kondisi tersebut jangan sampai membuat lengah.

"Kondisi seperti ini tidak membuat lengah. Secara nasional belum aman dan internaisonal juga belum aman," ungkapnya.

Oleh karena itu Ia tetap berharap kepada Gugus Tugas, relawan dan FKPD untuk tetap menjaga kondisi Karimun agar tetap konduaif.

"Mari bersama-sama kita bergandengan tangan menjaga situasi dan kondisi Karimun," ajaknya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved