VIRUS CORONA DI BATAM

Kepala RSKI Covid-19 Galang Batam Ungkap Kondisi 6 Jemaah WNA, Hasil Swab Negatif Corona?

Pihak RSKI Covid-19 Pulau Galang masih menunggu pemeriksaan swab kedua terkait jemaah lokal dan asing yang kontak dengan pasien corona no.32.

Editor: Dewi Haryati
ISTIMEWA
Tim Gugus Covid-19 Batam membawa jamaah yang kontak dengan pasien Covid-19 ke RS Darurat Corona di Galang, beberapa waktu lalu 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hasil pemeriksaan swab terhadap empat jemaah lokal Kota Batam dipastikan negatif.

Namun hasil ini, tak serta-merta membuat mereka langsung dipulangkan dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang, Kota Batam.

"Masih ada pemeriksaan yang kedua," ungkap Kepala RSKI Covid-19 Galang, Khairul Ihsan kepada Tribun Batam, Jumat (8/5/2020).

Sebagaimana diketahui, 4 orang ini merupakan close contact pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 32.

Pasien sendiri merupakan jemaah tabligh asal India dan selama di Batam menetap di Masjid Baiturrahman Sekupang, Kota Batam bersama 6 jemaah berkewarganegaraan asing lainnya.

Kabar Baik, Seorang ABK KM Kelud Kembali Sembuh Covid-19 di RSKI Pulau Galang Batam

Kadinkes Batam Sebut Penyebaran Covid-19 di Bengkong Punya Potensi Besar, Ini Sebabnya

Untuk 6 jemaah lainnya ini, ikut dilakukan pemeriksaan swab di RSKI Covid-19 Galang.

Sebab, mereka close contact pasien nomor 32. Pada hasil pertama, hasil swab 6 warga asing ini negatif.

"Tapi sama, itu baru yang pertama. Masih menunggu yang kedua," tutup Ihsan.

Pasien nomor 32 sendiri sempat diprediksi akan membentuk klaster baru penyebaran Covid-19 di Batam. Salah satu buktinya, sebanyak 15 warga Kecamatan Batuampar, Batam, dibawa menuju Rusunawa BP Batam untuk menjalani karantina.

"Mereka terhubung ke kasus nomor 32," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi kepada Tribun Batam.

Didi sendiri mengaku khawatir terhadap penyebaran virus mematikan ini. Dia mengibaratkan seperti bola salju yang sedang menggelinding dan terus membesar.

HASIL Swab 4 Jemaah Batam Negatif

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi sedikit lega setelah mendengar hasil swab 4 jamaah lokal yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Galang, Batam.

"Hasilnya negatif," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (8/5/2020).

Saat itu, 4 orang jamaah ini dilarikan ke RSKI Covid-19 Galang dikarenakan rapid test mereka menunjukkan hasil reaktif.

Sedangkan untuk hasil pemeriksaan swab test 6 jamaah lain masih belum keluar.

"Untuk 6 jamaah WNA itu memang belum keluar swabnya," katanya lagi.

Diketahui, baik 4 jamaah lokal ataupun 6 jamaah berkewarganegaraan asing ini merupakan close contact pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 32 di Batam yang merupakan jamaah asal India berinisial SAA (56).

Mereka kerap berinteraksi di Masjid Baiturrahman Sekupang, Kota Batam.

Untuk 4 jamaah lokal, diketahui beberapa kali bahkan sempat mengantar makanan kepada SAA jauh hari sebelum yang bersangkutan mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit.

Pasien dengan kasus nomor 32 ini sempat menjalani perawatan intensif dikarenakan infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula.

Kemudian, tanggal 29 April 2020, pasien dilarikan ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya mulai melemah.

Lalu, dilakukan rapid test dengan hasil reaktif.

Keesokan harinya, pasien menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya menyatakan ia terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jadi karena luka amputasinya infeksi, maka pasien dirawat di RSUD Embung. Oleh sebab itu, ini menjadi alasannya pasien tidak dibawa ke RS. Galang," tutupnya.

15 Warga Batuampar Dikarantina

Sebanyak 15 orang warga Kecamatan Batuampar, Kota Batam menjalani karantina di Rusunawa BP Batam.

Dari hasil penyisiran Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, hasil rapid test 15 orang warga ini diketahui reaktif.

Ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi.

"Itu hasil screening," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (8/5/2020).

Diketahui, 15 warga ini merupakan close contact pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 32 di Kota Batam.

"Mereka terhubung ke pasien 32, bukan yang 35 (pasien Bengkong)," jelasnya.

Ia pun menyampaikan, hingga saat ini, Rusunawa BP Batam telah menampung sebanyak 44 orang warga Batam untuk menjalani masa karantina.

"Yang 3 orang sudah masuk RSUD. Yang 3 ini baru dinyatakan positif dan merupakan close contac kasus nomor 35. Jadi tinggal 41 di rusun," tutupnya.

Diketahui, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 32 sendiri merupakan jamaah tabligh asal India berinisial SAA (56).

Saat ini, SAA sendiri telah menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah.

Selama ini, SAA beraktivitas di Masjid Baiturrahman Sekupang, Kota Batam.

Ia diketahui di sana berinteraksi dengan beberapa jamaah berkewarganegaraan asing lainnya.

Dalam interaksi itu, diketahui, 4 jamaah lokal juga ikut serta.

Terbukti, 4 jamaah lokal itu ikut dibawa menuju RSKI Covid-19 Galang untuk menjalani pemeriksaan swab setelah hasil rapid test keempat jamaah ini menunjukkan hasil reaktif.

Sebelumnya diberitakan, semua jamaah tabligh di Batam harus menjalani rapid test menyusul adanya seorang jamaaf tabligh yang positif Corona.

Pasien 32 Covid-19 di Batam adalah seorang warga India yang sedang berkumpul di Batam.

Kepastian pelaksanaan rapid test bagi jamaah tabligh di Batam dibahas melalui rapat antara Wali Kota Batam Rudi dengan OPD di Engku Putri, Rabu (6/5/2020),

Rapat itu membahas tentang langkah menekan kembali kasus baru Corona.

Setelah 17 hari melandai, kasus Corona di Batam kembali naik.

Pasien positif Covid-19 Nomor 32 di Batam merupakan jamaah tabligh.

Kontaknya kemungkinan terdapat dari pemimpin Jemaah yang di Batam.

Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.

"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tuturnya.

Wali Kota Batam Rudi menegaskan para jamaah tabligh harus menjalani rapid test.

"Mereka akan kita rapid test. Dan semua tim sudah bergerak. Semoga rapid test cukup. Semoga saudara kita ini semua non reakfif. Kalau reaktif kita langsung tes swab," katanya.

Rudi menargetkan menjelang akhir Ramadan ini penyebaran Covid-19 tidak bertambah lagi.

Dan semua kasus akan berhenti di akhir Ramadan.

"Kemarin kita rapat dengan seluruh ulama bahwa tempat keramaian sudah ditindak dan keramaian apa saja tidak kita izinkan dan sepakat akan kita tindak tegas dan dibubarkan. Kalau physical distancing bisa kita jaga, jelang akhir Ramadan yang sakit bisa sembuh dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," paparnya.

Ia kembali menegaskan seluruh jemaah tabligh di Kota Batam harus melakukan rapid tes tanpa terkecuali.

Termasuk para suami yang termasuk jemaah tabligh akbar yang isterinya bekerja di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

"Banyak orang Pemko yang suaminya bagian dari itu," kata Rudi.

Diakuinya sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga harus dilaksanakan.

"Bapak, Ibu medsos jangan didengarkan. Kalau ragu-ragu korban cukup banyak. Kita harus bisa menghentikannya," kata Rudi.

Rapid test

Dinas Kesehatan akan melakukan tracking terkait dengan pasien 32.

Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.

"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tutur Kadinkes Batam Didi Kusmajardi.

Dengan memeriksa semua santri, pengurus masjid, dan seluruh anggota jemaah tablighnya sudah dilakukan rapid test.

Didi mengatakan, saat mereka datang 2 Maret, kita sudah melakukan pemantauan selama 14 hari.

Kemudian dalam pemantauan sehat-sehat saja semuanya.

Waktu itu rapid test belum datang jadi tidak dilakukan rapid test.

"Kebetulan ada 1 orang yang ada sakit penyerta kakinya luka. Dan tinggal di belakang Masjid. Sempat sembuh, eh lama-kelamaan luka lagi kemudian dirujuk ke rumah sakit Embung Fatimah. Nah di situ pada saat di-rapid test hasilnya reakif dan di rontent ada keliatan pneumonia-nya. Besoknya dicek hasilnya positif," papar Didi.

Setelah itu Didi meminta pihak Kapus (Kepala Puskesmas) me-rapid test ulang seluruh anggotanya sebanyak 7 orang.

Hasilnya 4 reaktif 3 non reaktif

Sehingga ketujuh orang tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Galang.

"Dari hasilnya, ternyata makanan diantar oleh ketua rombongannya dan 2 orang temannya. Ketiganya dilakukan rapid test hasilnya juga reaktif, sehingga dikirim ke Galang. Di swab test di Galang, kalau positif dirawat di sana," katanya.

Didi menegaskan, agar tidak ada cluster baru, pihaknya melakukan berbagai upaya.

Seperti melakukan tracing contact, agar menyetop mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jika swab test positif langsung isolasi. Tujuannya ya untuk menghentikan mata rantai itu," katanya.

Namun disayangkan, masyarakat masih ada yang tidak mengindahkan peraturan pemerintah.

Sehingga masih ada lagi yang terpapar Covid-19 di Kota Batam.

"Masyarakat kalau bisa patuh. Misalnya jangan ikut dulu shalat berjamaah dan berkumpul-kumpul," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Kota Batam, jumlah pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh di Kota Batam hingga, Selasa (5/5/2020) baru mencapai 16 orang.

Namun ada sekitar 8 orang lagi yang berpotensi sembuh. (Tribunbatam.id/Ichwan Nurfadillah/ Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved