HIKMAH RAMADHAN
Ramadhan Bimbingan Konseling Kehidupan
Puasa Ramadhan mengandung berbagai keutamaan dan mempunyai pengaruh yang amat besar bagi peningkatan iman dan moralitas kita.
Ini menurut kelazimannya, manusia tidak menyadari suatu nikmat, kecuali bila nikmat itu telah berlalu darinya.
Kita tidak dapat merasakan nikmat kenyang dan puas, kecuali kita sedang lapar dan haus.
Itu sebabnya ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditawari oleh Allah Ta'ala kekayaan yang amat besar (bukit emas), beliau menolaknya seraya berkata, jangan biarlah aku kenyang sehari dan lapar pada hari yang lain.
Ketika lapar, aku akan selalu tunduk dan mengingat-Mu dan ketika kenyang aku akan memuji dan penuh syukur terhadap-Mu.
Puasa dapat meningkatkan kepekaan social.
Ini karena orang yang berpuasa harus menahan diri dari haus dan lapar, meski ia seorang yang kaya.
Kenyataan ini akan mengingatkan seseorang pada derita dan kepedihan yang setiap saat menimpa saudara-saudaranya yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Itu sebabnya Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga menyebut bulan Ramadhan ini dengan “syahrul muwasah”/ bulan kesetiakawanan social.
Begitu banyaknya hikmah yang merupakan spiritual konseling puasa di bulan Ramadhan, sehingga Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lewat sanad Ibnu Abbas, mengatakan.
”…lau ya’lamun-nasu ma fi hadzas syahri minal khairiti, lata mannau an yakuna ramadhanu as-sanata kullaha”…
Artinya kalau saja manusia mengetahui apa yang dikandung/hikmat yang trdapat pada bulan Ramadhan ini, maka mereka menginginkan Ramadhan itu sepanjang tahun.” (*)