TRIBUN WIKI

Perang Badar, Pertempuran Pertama Umat Islam Melawan Musuhnya di Bulan Ramadhan

Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya.Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624).

Editor: Eko Setiawan
IST
Ilustrasi Perang Badar 

TRIBUNBATAM.id - Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya.

Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624).

Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.

Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.   

Penyebab

Ada beberapa penyebab Perang Badar yang sangat mendasar, seperti sering adanya teror, penindasan dan perampasan rumah serta harta, bahkan hingga terjadinya pengusiran Kaum Muslimin di wilayah tersebut (Kota Mekkah).

Selain itu, kaum Quraisy juga mendzalimi, menyiksa dan merebut barang dagangan kaum muslimin, sehingga Perang Badar ini terjadi untuk memberikan pelajaran atau pembalasan terhadap kaum Quraisy atas kekejamannya dan mengembalikan harta benda milik kaum muslim.

Pernah suatu ketika, seorang anak muda Quraisy melemparkan kotoran kepada Rasulullah SAW.

Saat tiba di rumah anak perempuannya yang masih kecil yaitu Fatimah Azahra, melihat ayahnya yang berlumuran kotoran, Ia pun menangis.

Sesegera mungkin Nabi berusaha menenangkan gadis kesayangannya tersebut, dan Rasulullah pun berkata, “Jangan menangis gadis kecilku, karena Allah akan melindungi ayahmu”. 

Kalimat tersebut, kemudian ditambahkan oleh Nabi untuk dirinya sendiri : “Quraisy tak pernah memperlakukan Aku seburuk ini ketika Abu Tholib masih hidup”.  

Rencana Pembunuhan Nabi Muhammad

Puncaknya, pada September 622 M, dalam satu pertemuan yang melibatkan para pembesar Qurisy, Abu Jahal mengusulkan pembunuhan terhadap Nabi.

Agar tidak menciptakan permusuhan di keluarga bani Hasyim, pembesar tersebut meminta setiap pemuda berpengaruh yang ada di bani-bani Quraisy turut terlibat, sehingga setiap bani akan bertanggung jawab memberikan yang ganti darah untuk memuaskan bani Hasyim.

Namun, rencana tersebut telah diketahui oleh Malaikat Jibril, dan dengan cerdik, Nabi hijrah meninggalkan rumahnya bersama Abu Bakar menuju Yastrib (Madinah).

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved